Bocah bermain di halaman Masjid yang tergenang banjir rob di Muaragembong, (ilustrasi) | Fakhri Hermansyah/Antara

Bodetabek

Muaragembong Terendam Banjir

 

BEKASI -- Tanggul penahan Sungai Citarum di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), jebol pada Rabu (26/2) sekitar pukul 02.00 WIB. Hal itu mengakibatkan akses jalan warga setempat tertutup. Camat Muaragembong Lukman Hakim mengatakan, tanggul jebol diakibatkan tinggi muka air Sungai Citarum melewati batas ketinggian maksimal dinding tanggul. "Penyebabnya intensitas hujan tinggi serta air pasang laut," katanya di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Rabu.

Berdasarkan pantauan di lokasi, akses jalan warga di Desa Pantai Bakti dan Pantai Bahagia menjadi terputus. Pasalnya, luapan air menggenangi ruas jalan, bahkan hingga memasuki area permukiman dan perkampungan warga. Lukman mengatakan, peristiwa itu mengakibatkan aktivitas warga menjadi lumpuh. "Warga tidak bisa lanjut menuju Desa Pantai Bahagia, sementara untuk akses menuju Desa Pantai Bakti warga harus berputar arah melewati Jembatan Batu Jaya di Karawang," katanya.

Jebolnya tanggul penahan Sungai Citarum sejak dini hari itu terjadi di RT 03 RW 03 Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti, serta lima titik tanggul di Kampung Biyombong, Solokan, dan Kendal yang berlokasi di Desa Pantai Bahagia. Selain musibah jebolnya tanggul, warga di Kecamatan Muaragembong juga terdampak banjir yang melanda 16 titik di Desa Pantai Harapan dengan ketinggian 10 hingga 60 sentimeter serta di Kampung Bagedor dan Bulak Sukadana, Desa Jayasakti, dengan ketinggian air bervariasi.

Pihaknya mengaku telah menyediakan posko pengungsian bagi warga terdampak jebolnya tanggul, yakni di bangunan PAUD Kolbu Salim dan satu rumah warga yang lokasinya lebih tinggi di Desa Pantai Bakti. Menurut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi juga sudah menyiapkan dapur umum tanggap darurat banjir. "Logistik sudah kami siapkan. Bantuan dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citarum dan provinsi juga dalam perjalanan," kata Lukman.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, evakuasi terhadap ratusan warga terdampak masih berlangsung. Evakuasi dilakukan sejak tanggul jebol pada Rabu dini hari. Dia mengatakan, petugas gabungan dibantu perangkat desa dan kecamatan terus berupaya menyelematkan warga agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan tinggal di posko sementara. "Warga kami sarankan untuk menjauhi lokasi karena sangat berbahaya. Dalam waktu beberapa jam saja air sudah menjangkau area permukiman dan perkampungan warga," kata Hendra saat meninjau lokasi tanggul jebol.

Menurut Hendro, perbaikan dan pembangunan kembali tanggul yang jebol menjadi kewenangan BBWS Citarum, Pemprov Jabar, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi. Warga pun diminta tenang di posko pengungsian demi keselamatan masing-masing. "Informasi yang kami terima, mereka langsung survei lokasi jebolnya tanggul," katanya.

Tanggap darurat

Status banjir di Kabupaten Bekasi resmi menjadi tanggap darurat setelah genangan air meluas hingga ke 20 kecamatan dan berdampak kepada ribuan kepala keluarga (KK) di wilayah tersebut. Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan, dari 23 kecamatan di wilayahnya, hampir semuanya mengalami banjir. Dia menyebut, intensitas hujan yang begitu tinggi dalam beberapa hari terakhir membuat banyak wilayah Kabupaten Bekasi tergenang.

"Dan setelah meninjau wilayah bersama muspida didampingi dinas dan instansi terkait, kondisi banjir di Kabupaten Bekasi sudah begitu masif," kata Eka saat mengunjungi kawasan banjir di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, kemarin.

Dari laporan tersebut, menurut Eka, musyawarah pimpinan daerah (muspida) langsung menggelar rapat koordinasi terkait status kebencanaan dan memutuskan Kabupaten Bekasi ditetapkan menjadi tanggap darurat. Dengan status tersebut, Eka menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk terjun ke lapangan guna membantu warga terdampak banjir. "Saya tingkatkan status di Kabupaten Bekasi dari siaga darurat bencana banjir menjadi status tanggap darurat banjir hingga tujuh hari ke depan," katanya.

Dia menginstruksikan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, aparatur kecamatan, kelurahan, sampai desa untuk bertindak cepat mengevakuasi warga yang tempat tinggalnya terendam banjir. Sejumlah langkah lain juga telah dilakukan, mulai dari evakuasi hingga penyaluran bantuan kepada warga yang membutuhkan.

"Pendirian dapur umum dan penyaluran bantuan berupa makanan dan pakaian sudah dilakukan sejak kemarin. Semoga kondisi ini tidak berlangsung lama dan banjir segera surut," ucap Eka. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat