Pasukan Israel menahan aktivis Palestina Hanady Halawani di sela perayaan Sukkot di Kota Tua Yerusalem, Senin, 2 Oktober 2023. | AP Photo/Mahmoud Illean

Kabar Utama

Rentetan Provokasi di Hari Raya Yahudi

Dengan dalih berhari raya, ekstremis Yahudi merangsek ke Al-Aqsa.

KOTA HEBRON -- Perayaan hari raya keagamaan biasanya diisi dengan kegiatan-kegiatan yang khusuk dan teduh. Lain cerita di Palestina, yang mana rangkaian hari raya Yahudi dijadikan dalih untuk memprovokasi belakangan.

Pada Senin (2/10/2023, otoritas Israel menutup Masjid Ibrahimi yang menjadi titik konflik di kota Hebron, Tepi Barat, Senin (2/10/2023). Mereka hanya membukanya bagi pemukim Yahudi, untuk menandai hari raya Yahudi, Sukkot.

“Otoritas pendudukan Israel menutup Masjid Ibrahimi pada Senin dan Selasa karena Sukkot,” kata Direktur Masjid Ibrahimi, Ghassan Al-Rajabi, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (3/10/2023).

Dia mengatakan, seluruh bagian masjid akan dibuka untuk pemukim Israel. Otoritas Israel berencana menutup masjid selama 10 hari setiap tahunnya, pada hari libur Yahudi yang berbeda. Langkah-langkah tersebut, katanya, disebut sebagai bagian dari kerangka pembagian ruang dan waktu yang berkelanjutan, yang direncanakan Israel di Masjid Ibrahimi.

photo
Orang-orang Yahudi berdoa selama seminggu hari raya Yahudi Sukkot, di Tembok Barat, di Kota Tua Yerusalem, Senin, 2 Oktober 2023. - (AP Photo/Mahmoud Illean)

Dihormati oleh umat Islam dan Yahudi, kompleks Masjid Ibrahimi di Hebron diyakini sebagai tempat pemakaman nabi Ibrahim, Ishak dan Yakub. Setelah pembantaian 29 jamaah Palestina di dalam masjid pada 1994 oleh pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.

Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017, memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia. Hebron merupakan rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi. Adapun pemukin ini tinggal di serangkaian daerah kantong khusus Yahudi, yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.

Di hari yang sama, polisi Israel dilaporkan masuk ke Masjid Qibli di Masjid al-Aqsa, tempat shalat utama di kompleks suci umat Islam di Yerusalem. Mereka berdalih melakukan penggeledahan sementara ratusan warga Yahudi fanatik menyerbu situs Muslim, serta polisi menyerang dan menangkap jamaah Palestina.

Sumber media lokal dan saksi mengatakan polisi Israel memasuki Masjid Qibli dengan tindakan yang tidak biasa, menodai tempat suci tersebut, sebelum meninggalkannya lagi. Pada saat yang sama, polisi menyerang dan memindahkan secara paksa dua wanita Palestina dan seorang pria yang sedang beribadah di Masjid. 

Ketika itu, ratusan orang Yahudi fanatik berjalan-jalan dan mengadakan ritual keagamaan, yang melanggar aturan tempat suci tersebut. Kaum fanatik Yahudi seolah semakin mengintensifkan kehadiran mereka di Masjid Al-Aqsa, saat mereka memperingati hari raya Sukkot. Mereka mengikuti seruan para pemimpinnya, untuk hadir di lokasi tersebut dengan tujuan mengubah status quo yang mengatakan area tersebut adalah area ibadah murni Muslim.

Untuk mengamankan masuknya kaum fanatik Yahudi di masjid, polisi melarang Muslim Palestina memasuki area tersebut, bahkan memaksa mereka yang berada di dalam untuk meninggalkannya. Departemen Wakaf Islam mengatakan lebih dari 1.100 pemukim dan pemeluk fanatik Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsa pada Senin (2/10/2023) itu.

Polisi Israel juga telah menangkap seorang ekstremis Yahudi karena mencoba mengorbankan seekor domba di Masjid al-Aqsa dalam sebuah ritual keagamaan. Pria itu, yang berafiliasi dengan gerakan ekstremis Chozrim L'Har, ditahan saat dia mendekati Masjid al-Aqsa, yang merupakan situs paling suci ketiga dalam Islam, surat kabar Israel Jerusalem Post melaporkan.

Ekstremis Yahudi semakin sering menyerbu masjid dalam beberapa bulan terakhir, melakukan ritual keagamaan provokatif di sana yang melanggar status quo yang sudah berlangsung lama. Aturan itu mengizinkan non-Muslim untuk mengunjungi situs tersebut, hanya mengizinkan sholat Muslim di sana.

photo
Orang-orang Yahudi berdoa selama seminggu hari raya Yahudi Sukkot, di Tembok Barat, di Kota Tua Yerusalem, Senin, 2 Oktober 2023. - (AP Photo/Mahmoud Illean)

Pengorbanan hewan adalah salah satu ritual yang coba dilakukan oleh para ekstremis di masjid. Beberapa gerakan ekstremis Yahudi bertujuan untuk menghancurkan masjid dan "membangun kembali" sebuah kuil Yahudi kuno yang mereka yakini ada di situsnya pada zaman kuno. Yang lain ingin Muslim dan Yahudi berbagi situs.

"Tidak ada lagi ruang untuk pemerintahan Muslim di Bukit Bait Suci... sudah waktunya untuk membangun kuil Yahudi dan kembali melakukan pengorbanan," bunyi pernyataan gerakan Chozrim L'Har dilansir New Arab, Selasa (3/19/2023).

Penangkapan pria itu terjadi ketika sekitar 860 ekstremis Yahudi menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa pada Ahad, menurut otoritas Wakaf Islam yang berafiliasi dengan Yordania yang mengawasi masjid suci. Pada Senin, ratusan ekstremis kembali mencoba menyerbu Masjid Al-Aqsa, yang bertepatan dengan hari libur Yahudi Sukkot selama sepekan.

Situs berita Arab Al-Arabi 21 melaporkan bahwa sekitar 600 ekstremis menyerbu masjid, di antaranya anggota Knesset Israel. Jaringan Berita Quds melaporkan, Israel juga mengerahkan ratusan polisi di Yerusalem Timur yang diduduki pada Senin dan menahan perempuan Palestina yang tinggal lama di Masjid Al-Aqsa untuk melindunginya dari serangan ekstremis Israel. Yerusalem Timur Palestina, termasuk Masjid Al-Aqsa, diduduki oleh Israel setelah Perang Arab-Israel 1967 dan kemudian dianeksasi secara ilegal.

Kelompok Yahudi ultra-Ortodoks melakukan prayaan di dekat Gerbang Singa Masjid al-Aqsa pada Senin (2/10/2023). - (WAFA/X)  ​

Sebelumnya, pada Sabtu (30/9/2023) pagi, Muslim Yerusalem harus menyaksikan pemandangan yang meresahkan saat para pemukim ekstremis menjalankan ritual Talmud di lingkungan Masjid al-Aqsa.

Mereka juga disebut melakukan tarian provokatif. Peristiwa ini terjadi pada hari pertama hari raya Yahudi, yang dikenal dengan “Yom Kippur”. Saksi mata melaporkan puluhan pemukim menyerbu Pasar Qatanin, menuju ke Masjid al-Aqsa. Setelahnya, mereka dilaporkan melakukan ritual Talmud, di bawah perlindungan ketat dari pasukan pendudukan Israel.

Para saksi lebih lanjut menjelaskan para pemukim ini melakukan ritual, tarian dan nyanyian provokatif di Kota Tua Yerusalem. Tindakan ini khususnya terjadi di depan Gerbang Asbat, salah satu pintu masuk Masjid al-Aqsa.

Dilansir Days of Palestine pada Ahad tindakan provokatif kembali terjadi setelah pemerintah Israel memaksa pemilik toko lokal di Pasar Qatanin menutup toko mereka sebelum pukul 10.00 pagi. Mereka beralasan hal ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi ekstremis Yahudi melakukan ritual Talmud mereka di daerah tersebut.

photo
Denah Kota Tua Yerusalem - (Republika)

Pasar Qatanin beberapa kali telah menghadapi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pasukan dan pemukim Israel.Ketegangan di sekitar wilayah ini meningkat selama hari raya Yahudi, khususnya Yom Kippur.

Peristiwa-peristiwa ini telah mengubah pasar menjadi tempat praktik keagamaan, tarian dan nyanyian Yahudi, yang sering kali dimaksudkan untuk mengejek dan memprovokasi warga Palestina. Tahun lalu, pasukan Israel memaksa pemilik toko di Yerusalem menutup toko mereka selama tujuh hari berturut-turut. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin ibadah para pemukim, dalam upaya berbahaya mengubah daerah tersebut menjadi sinagog Yahudi.

Pihak berwenang Israel dan kelompok ekstremis secara rutin mengeksploitasi hari libur, sebagai kesempatan untuk melaksanakan ritual berbasis Taurat di Kota Tua dan Masjid al-Aqsa. Apa yang mereka lakukan merupakan bentuk provokasi bagi warga Palestina dan meningkatkan tekanan terhadap mereka.

Yom Kippur merupakan momen untuk menandai tahap ketiga musim liburan Yahudi. Kelompok ekstremis Temple Mount telah meminta para pemukim melakukan serbuan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya ke dalam Masjid al-Aqsa.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Netanyahu Sesumbar Soal Pejabat Israel ke Saudi

Israel meyakini normalisasi hubungan dengan Arab Saudi kian dekat.

SELENGKAPNYA

Telah lama Israel ‘Mengincar’ Saudi

Penyelesaian masalah Palestina menjadi syarat dasar normalisasi hubungan Saudi-Israel.

SELENGKAPNYA

Pembunuhan Warga Palestina Berlanjut, Israel Terus Rayu Saudi

Enam warga Palestina dibunuh Israel di Tepi Barat dan Gaza.

SELENGKAPNYA