Seorang petugas polisi Kosovo bersenjata berjalan di samping kendaraan polisi saat mereka mengamankan jalan dekat desa Banjska, Kosovo, 26 September 2023. | EPA-EFE/GEORGI LICOVSKI

Kabar Utama

AS Khawatir Serbia Hendak Serang Kosovo

Serbia disebut memancing perang dengan membantu separatis di Kosovo.

Amerika Serikat dan sekutu mereka di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengkhawatirkan penumpukan pasukan dan persenjataan Serbia dalam skala besar di perbatasan dengan Kosovo belakangan. Invasi ala Rusia dikhawatirkan sedang disiapkan Serbia guna mencaplok wilayah Kosovo yang diakui secara internasional.  

“Kami memantau pengerahan militer Serbia dalam jumlah besar di sepanjang perbatasan dengan Kosovo yang mencakup pengerahan artileri, tank, dan unit infanteri mekanis canggih Serbia yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata juru bicara dewan keamanan nasional AS, John Kirby, pada Jumat (29/9/2023) waktu AS seperti dilansir the Guardian.

“Ini adalah perkembangan yang sangat mengganggu stabilitas yang terjadi selama seminggu terakhir, dan kami menyerukan Serbia untuk menarik pasukan dari perbatasan dan menurunkan ketegangan,” ia menambahkan.

Peringatan AS ini disampaikan menyusul serangan sekelompok milisi etnis Serbia di wilayah utara Kosovo terhadap patroli polisi Kosovo. Seorang polisi Kosovo gugur dan tiga pria bersenjata Serbia tewas dalam pertempuran berikutnya, di dekat desa Banjskë.

photo
Peta Balkan - (Wikimedia Commons)

Kelompok bersenjata tersebut dipimpin oleh Milan Radoičić, wakil pemimpin Serbia List, sebuah partai yang didukung Beograd yang mewakili minoritas Serbia di Kosovo utara. Melalui pengacaranya, Radoičić mengatakan dirinya bertanggung jawab atas baku tembak dengan polisi Kosovo, namun tidak menjelaskan sumber senjata modern yang dibawa paramiliter Serbia.

Pemerintah Kosovo kemudian melansir dokumen untuk menunjukkan bahwa peluncur granat yang dibawa kelompok tersebut telah diberikan kepada mereka oleh tentara Serbia. Para pejabat di Pristina menyatakan keprihatinannya bahwa baku tembak pada Ahad pekan lalu itu dimaksudkan untuk memberikan alasan bagi intervensi militer Serbia di Kosovo utara.

“Reaksi Gedung Putih ini tampaknya serupa dengan peringatan yang kita lihat sebelum pasukan Rusia memasuki Ukraina,” kata Donika Emini, direktur eksekutif aliansi LSM Kosovo, CiviKos Platform, Ia juga menambahkan bahwa peringatan AS mengindikasikan “konflik tidak dapat dihindari”.

Emini mengatakan salah satu tujuan Serbia adalah memaksa penarikan polisi Kosovo dari Kosovo utara, dan mewajibkan KFOR untuk mengambil kembali kendali keamanan penuh di wilayah yang menjadi titik konflik. Hal ini akan semakin mengikis kemerdekaan dan kedaulatan bekas provinsi Serbia tersebut.

photo
Para perempuan menempelkan bendera Serbia ke pagar di depan balai kota saat melakukan protes di kota Zvecan, Kosovo utara, Rabu, 31 Mei 2023. Ratusan etnis Serbia berkumpul di depan balai kota dalam upaya berulang kali untuk mengambil alih kantor salah satu kota tempat wali kota etnis Albania menjabat. - (AP Photo/Bojan Slavkovic)

Kosovo adalah wilayah berpenduduk mayoritas etnis Albania yang dulunya merupakan provinsi di Serbia. Etnis Albania sebagian besar merupakan Muslim. Kosovo mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 menyusul perjuangan panjang melawan penindasan Serbia. Namun sekitar 50 ribu warga Serbia di utara tidak pernah menerima deklarasi kemerdekaan Kosovo pada 2008 masih menganggap Beograd sebagai ibu kotanya.

Serbia telah menolak untuk mengakui status kenegaraan Kosovo dan masih menganggapnya sebagai bagian dari Serbia. Memanasnya situasi belakangan menandai lebih dari dua dekade setelah pemberontakan gerilyawan Albania di Kosovo melawan pemerintahan Serbia yang represif.

NATO pada Jumat mengumumkan bahwa mereka meningkatkan kehadiran pasukannya di Kosovo. Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menyambut baik keputusan NATO, dan mengatakan bahwa serangan pada Ahad (23/9/2023), yang melibatkan sekitar 30 pria bersenjata, merupakan tanda baru bahwa Serbia ingin mengguncang bekas provinsi selatannya dengan bantuan sekutunya, Rusia.

“Orang-orang ini ingin memutar balik waktu,” kata Perdana Menteri Albin Kurti kepada the Associated Press. “Mereka sedang mencari mesin waktu. Mereka ingin memutar waktu hingga 30 tahun ke belakang. Tapi itu tidak akan terjadi.”

NATO melancarkan kampanye pengeboman terhadap posisi-posisi Serbia untuk menghentikan tindakan keras terhadap separatis etnis Albania di Kosovo dan mengakhiri perang mereka pada 1998-99. Perang tersebut menyebabkan sekitar 10.000 orang tewas, sebagian besar adalah warga Albania Kosovo.

photo
Marinir AS berjaga-jaga saat anggota Tim Forensik Polisi Kanada menyelidiki situs kuburan massal di sebuah desa di Kosovo pada 1 Juli 1999. - (Craig J Shel/US Marine Corps)

NATO, yang memimpin pasukan penjaga perdamaian KFOR mengatakan bahwa pasukan tambahan Inggris akan ditempatkan di bawah komando KFOR “jika diperlukan, untuk mengatasi situasi saat ini.”

“Kami membutuhkan NATO karena perbatasan dengan Serbia sangat panjang dan tentara Serbia baru-baru ini memperkuat kapasitasnya dan mereka memiliki banyak peralatan militer baik dari Federasi Rusia maupun Tiongkok,” kata Kurti.

Dalam serangan pada Ahad, sekitar 30 pria bertopeng melepaskan tembakan ke arah patroli polisi di dekat Banjska sebelum mendobrak gerbang biara Ortodoks Serbia dan membarikade diri mereka di dalam bersama para pendeta dan jemaat.

John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan serangan itu terkoordinasi dan terencana dengan baik. Menurutnya, banyaknya simpanan senjata yang ditemukan selama serangan itu mengancam keselamatan pejabat Kosovo dan personel internasional, termasuk pasukan NATO. “Setiap orang yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ini perlu diadili,” katanya.

Dalam wawancara terpisah dengan AP, Presiden Kosovo Vlosa Osmani memuji keputusan NATO untuk memperkuat pasukannya. Baik Osmani maupun Kurti menggambarkan kekerasan akhir pekan itu sebagai “tindakan agresi” terhadap Kosovo dan menuntut agar Serbia dihukum.

photo
sekelompok pria bersenjata bertopeng berdiri di depan Biara Banjska di desa yang sama di Kosovo Utara, pada Ahad, 24 September 2023. - (Kosovo Police via AP)

Osmani menyebut Presiden Serbia Alexander Vucic sebagai “proksi” rekan Presiden Rusia Vladimir Putin: “Dan sekarang sangat jelas bagi semua orang, bahkan bagi mereka yang ragu, bahwa dia menjalankan rencana Rusia di Balkan Barat.”

Di Beograd, Vucic mengatakan dia telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, dan mereka “setuju bahwa deeskalasi diperlukan” seiring dengan peran KFOR yang lebih besar.

“Keputusan NATO untuk memperkuat KFOR adalah kabar baik,” kata Vucic. Dia bersikeras bahwa setidaknya satu dari tiga orang Serbia yang terbunuh dieksekusi setelah menyerah. Ia juga berjanji bahwa Serbia akan “mengadili para pembunuh berdarah dingin.” Para pemberontak, katanya, adalah orang-orang biasa yang memberontak untuk melindungi rumah mereka.

“Saya tidak akan menyebut etnis Serbia sebagai teroris,” kata Vucic. “Saya tidak peduli apa yang dipikirkan orang lain di dunia ini.” Para pejabat Uni Eropa sebelumnya menggambarkan kejadian-kejadian pada akhir pekan lalu sebagai serangan teroris.

photo
Dalam foto 4 Mei 2020 ini, Halil Hasani memamerkan empat foto putranya yang hilang dari kanan ke kiri Fadil, 32, Gazmend, 24, Armend, 20, dan Hasan, 15, yang diambil oleh pasukan Serbia selama perang Kosovo selama dua tahun puluhan tahun yang lalu, saat dia duduk di beranda rumahnya di desa Qabra. - (AP Photo/Visar Kryeziu)

Pada Kamis, Menteri Dalam Negeri Kosovo, Xhelal Sveçla, dalam sebuah wawancara dengan AP menuduh bahwa Serbia mengoperasikan kamp pelatihan untuk pemberontak dan mengatakan bahwa pihak berwenang Kosovo juga sedang menyelidiki keterlibatan Rusia dalam kekerasan tersebut.

Ada kekhawatiran di Barat bahwa Rusia, yang bertindak melalui Serbia, mungkin ingin mengacaukan Balkan dan mengalihkan setidaknya sebagian perhatian dari invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina. Rusia telah menyuarakan dukungan untuk Serbia atas bentrokan tersebut, dan menyalahkan Barat karena diduga gagal melindungi warga Serbia Kosovo.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Kosovo Memanas Lagi

Etnis Serbia melakukan serangan di Kosovo.

SELENGKAPNYA