Petugas berjaga di area Museum Nasional pascakebakaran, di Jakarta, Ahad (17/9/2023). | Antara/M Risyal Hidayat

Kabar Utama

Benahi Total Pengelolaan Museum

Kebakaran Museum Nasional menjadi penanda buruknya pengelolaan museum.

BANTUL – Kebakaran Museum Nasional menjadi alarm penting untuk membenahi sistem keamanan museum di Tanah Air. Peristiwa ini menjadi penanda buruknya pengelolaan museum yang menjadi tempat penyimpanan artefak sejarah Indonesia. Pembenahan secara menyeluruh mutlak diperlukan agar kejadian serupa tak terulang.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengakui adanya kekurangan tersebut. Pemerintah akan melakukan peninjauan kembali mengenai keamanan objek vital nasional di bidang kebudayaan menyusul terbakarnya Gedung A Museum Nasional atau Museum Gajah pada akhir pekan lalu.

Staf Khusus Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Alex Sihar mengatakan, kebakaran kali ini akan menjadi bahan evaluasi bersama. Pihaknya akan melakukan peninjauan ulang atas keamanan mengenai objek vital nasional cagar budaya.

"Dunianya berubah, pasti akan ada peningkatan cara atau metode. Habis ini kita akan review yang cocok untuk tempat seperti museum nasional," ujar Alex saat ditemui di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Senin (18/9/2023).

photo
Anggota Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional, di Jakarta, Ahad (17/9/2023). Museum Nasional atau Museum Gajah terbakar pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.08 WIB. - (Republika/Thoudy Badai)

Menurut dia, pengamanan untuk objek vital cagar budaya, seperti museum dan candi, akan sangat berbeda. Hal itu yang tengah dibahas oleh Kemendikbudristek, dalam hal ini Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan.

Mengenai insiden kebakaran, lanjut Alex, kementerian dan pengelola museum akan melakukan peninjauan ulang semua prosedur atau SOP keamanan. Saat ini, pihaknya masih menunggu proses evakuasi artefak berharga museum yang dilakukan oleh tim gabungan. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga tengah menyelidiki penyebab kebakaran.

Koleksi artefak yang dapat diselamatkan akan dievakuasi ke Gedung C Museum Nasional. Apabila ruangan di sana tidak cukup, koleksi tersebut bisa dipindahkan ke fasilitas gudang artefak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). "Yang kita sayangkan, kenapa di gedung itu? Kenapa di sana (kebakaran)? Gedungnya sendiri cagar budaya. Nangis aku, nungguin sampai apinya mati," tutur Alex.

photo
Seorang pemandu menjelaskan tentang benda-benda bersejarah koleksi Museum Nasional kepada pengunjung. - (Republika/Rakhmawaty Lalang)

Sementara itu, mengenai restorasi bangunan museum yang merupakan cagar budaya, Alex belum bisa memastikan waktunya. Sebab, restorasi cagar budaya tidak mudah untuk dilakukan dan harus melalui proses yang rumit. "Restorasi cagar budaya tidak pernah sebentar, semua metodenya rumit. Saya tidak tahu, harusnya habis ini ada progres ke arah itu, prosesnya dulu kan, kaidah arkeologinya cukup ketat," ujar dia.

Museum Nasional Indonesia (MNI) atau yang dikenal dengan Museum Gajah di Gambir, Jakarta Pusat, mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9/2023). Pengurus mengatakan, museum ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan selama penanganan dampak kebakaran.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyesalkan peristiwa kebakaran yang terjadi di museum yang penuh koleksi benda penting dan bersejarah. Menurut dia, sebagai objek vital, sistem pengamanan Museum Nasional harus kelas I sehingga bisa mengantisipasi berbagai ancaman, baik kerusakan maupun kehilangan, termasuk peristiwa kebakaran.

photo
Petugas menyisir area lokasi kebakaran Museum Nasional di Jakarta, Ahad (17/9/2023). Museum Nasional atau Museum Gajah terbakar pada Sabtu (16/9/2023) sekitar pukul 20.08 WIB. - (Republika/Thoudy Badai)

Kebakaran ini menghanguskan sedikitnya enam ruang gedung A yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pameran berbagai artefak prasejarah Indonesia. Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek sebagai pengelola Museum Nasional meminta aparat berwajib mengusut tuntas kejadian tersebut.

Huda mengatakan, museum harusnya tidak dimaknai sekadar tempat penyimpanan dan pameran artefak sejarah semata. Lebih dari itu, museum adalah tempat identitas diri bangsa yang tersimpan dari waktu ke waktu. “Koleksi berupa benda cagar budaya ini sering kali bersifat langka (unique), jumlahnya sangat terbatas (limited), rapuh (fragile), serta jika rusak tidak lagi dapat diperbarui (unrenewable). Maka harusnya benar-benar dijaga betul,” ujarnya.

Huda menilai keberadaan Museum Nasional sangat vital. Di tempat ini tersimpan sedikitnya 140 ribu benda bersejarah dari seluruh pelosok Nusantara yang dikategorikan dalam kluster etnografi, perunggu, keramik, prasejarah, tekstil, numismatik, relik sejarah, buku langka, dan benda berharga.

“Berbagai artefak sejarah tersebut menjadi benang merah atas eksistensi manusia Indonesia dari waktu ke waktu, maka sudah seharusnya jika ada pengamanan berlapis dari ancaman kerusakan maupun kehilangan,” katanya.

photo
Seorang siswa SD mengamati koleksi artefak patung saat belajar bersama di Museum Nasional, Jakarta, beberapa waktu lalu. - (Republika/Mahmud Muhyidin)

Huda mengaku heran melihat kebakaran bisa terjadi di kawasan Museum Nasional dalam waktu relatif lama. Seharusnya museum dilengkapi sistem deteksi dini ancaman kebakaran beserta mitigasinya.

“Apakah tidak ada sensor yang mendeteksi titik api dan sistem pemadaman yang otomatis mengingat ini Museum Nasional. Lalu, rentang kebakaran berlangsung hingga selama dua jam lebih. Ini yang menurut kami harus ada investigasi menyeluruh,” katanya.

Politikus PKB ini berjanji akan mempertimbangkan pemanggilan Mendikbudristek Nadiem Makarim ke Komisi X DPR RI untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengelolaan museum dan cagar budaya di Tanah Air. Saat ini, BLU Museum dan Cagar Budaya memang berada di bawah kendali Kemendikbudristek.

“Kami akan mempertimbangkan pemanggilan Mas Menteri untuk mengetahui bagaimana strategi pengelolaan museum di Tanah Air agar perawatan, pemeliharaan, dan penyimpanan benda cagar budaya benar-benar bisa dilakukan dengan baik, termasuk mengkaji peluang pembentukan Badan Permuseuman Indonesia. Jadi, pengelolaan museum tidak lagi setingkat BLU, tetapi menjadi badan tersendiri,” ujar Huda.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Pelaksana Tugas Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengaku belum bisa menentukan jangka waktu penutupan Museum Nasional. Fasilitas tersebut ia sebut baru bisa dibuka setelah investigasi dan penanganan dampak insiden kebakaran selesai. "Saya tidak bisa spekulasi (waktu museum dibuka) dulu. Puslabfor sedang bekerja, jadi kita tunggu saja hasil penyelidikan dari Puslabfor," ujar Mahendra.

Menurut dia, keamanan barang koleksi Museum Nasional menjadi prioritas saat ini sehingga waktu buka museum akan ditangguhkan hingga penanganan insiden ini selesai. "Saya pikir kita menunggu juga karena kalau belum selesai kita kan juga enggak berani untuk membuka karena pengamanan koleksi juga lebih penting, jadi yang utama. Nanti kita melakukan yang terbaik," katanya.

Dia menjelaskan, ada 6 dari 21 ruangan di gedung A Museum Nasional Indonesia yang terbakar. Pihaknya baru akan menghitung kerugian akibat kebakaran tersebut setelah investigasi dari Puslabfor selesai. "Belum bisa menghitung jumlah kerugian karena masih mempersiapkan identifikasi dan lain sebagainnya. Akan ditindaklanjuti setelah mendapatkan izin dari Puslabfor masuk bersama-sama," ujarnya.

photo
Papan informasi Museum Nasional tutup usai kebakaran, di Jakarta, Ahad (17/9/2023). Museum Nasional atau Museum Gajah terbakar pada Sabtu (16/9) sekitar pukul 20.08 WIB. - (Republika/Thoudy Badai)

Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran Museum Nasional. Setidaknya sebanyak 14 orang telah diperiksa dan petugas berwenang pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran bersama tim Puslabfor. “(Pemeriksaan) untuk melakukan menggali informasi lebih dalam lagi terkait dengan apa yang terjadi serta siapa yang melihat dan aktivitas keseharian mereka," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin.

Dalam proses penyelidikan kasus kebakaran Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, kata Komarudin, pihaknya telah mengamankan sejumlah rekaman kamera pengawas atau CCTV untuk mengungkap penyebab kebakaran. Namun, ia belum dapat membeberkan hasil sementara dari penyelidikan tersebut, termasuk jumlah kamera pengawas yang diamankan untuk diperiksa.

Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Suheri, mengatakan, benda paling banyak yang ikut terbakar adalah patung. Namun, pihaknya belum mendapatkan data mengenai pencatatan koleksi bersejarah yang hangus terbakar. Karena itu, pihaknya belum bisa menaksir kerugian yang diakibatkan dari kebakaran Museum Nasional. "Kebanyakan adalah patung dan bahan-bahan lainnya (yang terbakar). Mungkin yang lebih paham adalah yang punya aset," ujar Suheri.

 

 
Kebanyakan adalah patung dan bahan-bahan lainnya (yang terbakar)
SUHERI, Kepala Bidang Operasi Dinas Gulkarmat DKI Jakarta
 

 

Menurut Suheri, penanganan kebakaran di Museum Gajah berbeda dengan peristiwa kebakaran di permukiman penduduk yang kerap terjadi. Sebab, tidak sembarang orang bisa mengetahui benda-benda yang terbakar tersebut termasuk benda bersejarah, termasuk menaksir harga benda-benda bersejarah yang terdampak kebakaran pada Sabtu malam tersebut.

Museum Nasional Riwayatmu Dulu

Museum Nasional sempat jadi sasaran perampokan.

SELENGKAPNYA

Dugaan Pidana Kebakaran Museum Nasional Didalami

Kementerian mengeklaim hanya replika artefak yang terbakar.

SELENGKAPNYA

Ada Koleksi Apa di Museum Nasional yang Terbakar?

Banyak koleksi penting sejarah Nusantara di Gedung A Museum Nasional.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya