Jamaah haji Indonesia bersiap menuju Bir Ali untuk mengambil miqat, Ahad (12/6). Mereka akan menunaikan ibadah umrah di Masjidil Haram, Makkah. | Tim MCH

Khazanah

Kemenag: Saudi Berhak Atur Pakaian Jamaah Perempuan

Jamaah perempuan diminta untuk mengenakan pakaian yang lebar dan longgar.

Oleh FUJI EKA PERMANA, RATNA AJENG TEDJOMUKTI

JAKARTA -- Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin mendukung kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi perihal pakaian bagi jamaah Muslimah. Menurut Arifin, Saudi merupakan otoritas yang membawahi wilayah Makkah dan Madinah. Oleh karena itu, mereka pun menjalankan tugas sebagai Khadimul Haramain (Penjaga Dua Kota Suci).

Untuk itu, Arifin mengatakan, Arab Saudi memiliki hak dan kedaulatan untuk mengatur para jamaah perempuan--termasuk berpakaian--yang ingin berkunjung ke Makkah dan Madinah untuk menunaikan umrah maupun haji. "Dan selama aturannya adalah dalam rangka meningkatkan kualitas syariah Islam tentu kita perlu mendukungnya," kata Arifin kepada Republika, Senin (18/9/2023). 

 
Selama aturannya adalah dalam rangka meningkatkan kualitas syariah Islam tentu kita perlu mendukungnya.
NUR ARIFIN Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus Kemenag
 

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan aturan berpakaian untuk jamaah Muslimah saat melakukan umrah atau ziarah di Masjidil Haram, Makkah. Jamaah perempuan diminta untuk mengenakan pakaian yang lebar dan longgar. Pakaian tersebut pun diimbau untuk tidak mengandung elemen dekoratif apa pun. Selain itu, pakaian harus menutupi seluruh tubuh.

photo
Jamaah umrah Abhinaya Tour & Travel bersiap menuju bus seusai melakukan miqat umrah di Masjid Bir Ali, Madinah, Arab Saudi, Kamis (4/5/2023). Masjid Bir Ali merupakan salah satu tempat kaum Muslimin yang hendak menunaikan ibadah haji atau umrah untuk memulai ihram. Tempat-tempat ini disebut sebagai miqat yang artinya batas atau tempat dimulainya para jamaah umrah atau haji untuk berihram sekaligus memulai niat. Setelah melewati batas miqat dengan niat berihram, jamaah terikat pada berbagai aturan ihram selama menunaikan ibadah haji atau umrah. - (Republika/Prayogi)

Arifin mengingatkan, Alquran sebenarnya sudah menegaskan agar umat Islam taat kepada Allah SWT, Rasul, dan ulil amri. Ulil amri di Makkah dan Madinah adalah Pemerintah Arab Saudi. "Maka kita harus menghormati dan menaati aturan tersebut," ujar Arifin.

Pengamat haji dan umrah Ade Marfuddin menjelaskan, aturan pakaian umrah bagi wanita yang diterapkan Arab Saudi baik harus diikuti. Dia menjelaskan, haji dan umrah adalah otoritas negara Arab Saudi yang melayani jamaah. Mereka punya standar yang perlu ditaati oleh negara manapun yang mengirim jamaah haji dan umrah.

"Apalagi (aturan pakaiannya) ini (untuk) di tempat sakral, tujuannya untuk ibadah, sehingga aturan pakaian (umrah dari Arab Saudi) saya sepakat untuk diberikan sebuah indikator, sebuah ketentuan, sehingga tidak merusak pemandangan," kata Ade kepada Republika, Senin (18/9/2023).

photo
Calon jamaah umrah menunggu kepastian keberangkatan ke Tanah Suci Makkah di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2).Foto : Thoudy Badai - (Thoudy Baday/Republika)

Menurut dia, pakaian yang baik dan sopan yang ditetapkan Arab Saudi juga juga bentuk sebuah moderasi beragama dalam berpakaian. Moderasi dalam berpakaian juga untuk menghargai orang lain. "Contohnya ketika saya di Masjidil Haram, tidak sedap ketika saya melihat di depan saya ada yang tawaf memakai kaus yang bertuliskan logo atau gambar, ini juga mengganggu," ujar Ade.

Ia menyampaikan, aturan berpakaian untuk wanita yang umrah adalah sebuah upaya untuk mengurangi maksiat diri sendiri kepada orang lain yang melihat. Salah satu aturan pakaian wanita yang umroh harus longgar, menurut Ade, secara estetika akan enak dipandang dan nyaman saat dipakai. Pakaian yang longgar juga baik untuk kesehatan. Orang lain yang melihatnya tidak akan terganggu dengan pakaian yang longgar dan tidak banyak motif gambar.

Ade mengatakan, warna pakaian pun harus disesuaikan. Warna apa yang cocok dan melambangkan seorang hamba yang sedang beribadah dan sedang ziarah dengan ketundukannya. "Tentu tidak sopan kita sedang tawaf dan sedang ada di Masjidil Haram memakai kaus atau memakai pakaian yang tidak sedap dipandang, manusia saja tidak sedap, apalagi Allah," ujar dia.

Usulan revisi Tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah - (Republika)

  ​

Ade mengingatkan, Allah SWT menyukai keindahan dan kebersihan. Allah SWT menyukai orang yang berpakaian rapi dan indah. Hal tersebut juga dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan, Alquran memerintahkan kalau masuk ke dalam masjid, pakai pakaian yang indah dan bagus. "Alquran sudah mengatur kita (masuk ke masjid), seharusnya sebelum diatur oleh pemerintah Arab Saudi, punya kesadaran personal bahwa saya mau masuk masjid (Masjidil Haram) untuk ibadah maka pakaiannya yang layak, yang baik, yang sedap dilihat," kata Ade.

Ketua Umum Pengurus Besar Al Washliyah KH Masyhuril Khamis mengatakan, memang ada ketentuan berbusana dalam Islam. Agama Islam telah memberi petunjuk cara berpakaian yang baik dan benar. Di antaranya, pertama menutup aurat atau pakaiannya tidak transparan dan tidak ketat. Berikutnya, ujar dia, pakaiannya tidak berpakaian menyerupai lawan jenis. Ketiga, tidak memakai emas dan sutra bagi laki-laki. Keempat, pakaiannya tidak memakai pakaian khas agama lain.

"Kelima, pakaiannya tidak tabarruj, tabarruj salah satunya adalah mengenakan pakaian dan hiasan yang terlalu mencolok sehingga menjadi pusat perhatian atau memakai parfum yang wanginya sangat mencolok," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Senin (18/9/2023).

 
Pakaiannya tidak tabarruj, tabarruj salah satunya adalah mengenakan pakaian dan hiasan yang terlalu mencolok.
KH MASYHURIL KHAMIS Ketua Umum PB Al Washliyah
 

Kiai Masyhuril mengatakan, berkaitan dengan ketentuan dari Arab Saudi tentang aturan pakaian umrah bagi wanita, sebenarnya sangat baik. Tentu aturan itu agar etika berpakaian dari jamaah umroh khususnya Indonesia makin apik, sopan, dan menunjukkan nilai taqarrub kepada Allah SWT, terlebih di Tanah Suci.

Pembina Yayasan Assuryaniyah, Jakarta, Ustazah Qotrunnada Syathiry Ahmad, menjelaskan, selain berpakaian menutup aurat, jamaah perempuan sebaiknya tidak berlebihan dalam mengenakan perhiasan. Menurut dai perempuan ini, perhiasan berlebihan yang dikenakan jamaah akan akan memancing orang yang berniat jahat. "Jika hanya masih mengenakan cincin emas atau berlian satu kanan, satu kiri dan satu gelang masih wajar," ujar dia kepada Republika, Senin (18/9/2023).

photo
Umat Islam berjalan keluar masjid usai melaksanakan ibadah shalat Zhuhur di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (27/10/22). Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah menegaskan bahwa vaksinasi meningitis bukan syarat wajib bagi jamaah umrah, termasuk jamaah umrah Indonesia. - (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Sementara itu, jamaah perempuan bisa mengenakan makeup seperti lipstik atau bedak ketika berada dalam perjalanan. Hanya saja, setelah sampai tempat miqat untuk berihram, diharamkan mengenakan makeup dan wewangian. Dia menjelaskan, jamaah perempuan juga dilarang untuk mematahkan ranting, berbicara kotor, merontokkan rambut saat sedang berihram. Jika melanggar, jamaah umrah harus membayar dam.

Selain itu, Ustazah Qotrunnada mengungkapkan, skincare yang mengandung wewangian juga dilarang bagi jamaah perempuan. Tetapi, jika krim atau sunscreen untuk merawat wajah untuk menjaga kulit dari terik matahari, diperbolehkan selama tidak memiliki wewangian. Larangan ini harus ditaati sejak niat berihram dari miqat sampai selesai umrah, yakni ketika tahalul selesai. Seluruh jamaah halal dan bebas dari hal-hal yang dilarang ketika berihram.

Namun, Ustazah Qotrunnada mengingatkan bahwa ketika berada di Saudi adalah niat untuk beribadah maka sebaiknya tidak berlebihan dalam hal duniawi. Jamaah wanita dapat kembali mengenakan make up, wewangian, dan skincare beraroma tetapi sebaiknya dikurangi. Hal ini juga ditujukan agar terhindar dari sikap berlebih-lebihan dan fitnah yang ditujukan kepada kita. "Hal-hal yang bersifat duniawi sebaiknya dikurangi, karena khawatir akan menimbulkan fitnah," ujar dia.

Kesaksian Snouck Hurgronje akan Ramainya Maulid di Nusantara

Ketika maulid semua warga terutama di Tasikmalaya memperingatinya di rumah-rumah di masjid, di gedung desa

SELENGKAPNYA

Berani Memilih Umrah Mandiri

Bagi mereka yang belum berpengalaman, Dadi merekomendasikan untuk tetap mengikuti program umrah reguler.

SELENGKAPNYA

Saudi: Jamaah Umrah Membeludak Akibat Nusuk

Jumlah jamaah terbesar berasal dari Pakistan, Indonesia, India, Irak, Yaman, dan Bangladesh.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya