Guru honorer di SDN Cibeureum 1, Mohamad Reza Ernanda, disambut oleh para siswa setelah Wali Kota Bogor Bima Arya membatalkan pemecatannya, Rabu (13/9/2023). | Republika/ Shabrina Zakaria

Kisah Dalam Negeri

Reza, Honorer yang Urung Dipecat karena Dicintai Muridnya

Wali Kota Bogor Bma Arya Sugiarto membatalkan pemecatan guru Reza.

Oleh SHABRINA ZAKARIA

Mohamad Reza Ernanda akhirnya kembali ke SDN Cibeureum 1 Kota Bogor, Jawa Barat. Kehadirannya pada Rabu (13/9/2023) pagi itu disambut penuh haru dan suka cita oleh para murid dan orang tuanya. Ia sempat dipecat oleh kepala sekolah, tapi akhirnya kembali mengajar ke sekolah tempat belajar anak-anak yang dicintainya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membatalkan pemecatan guru honorer itu setelah sebelumnya dipecat secara sepihak oleh kepala sekolah. Pada Rabu (13/9/2023), para orang tua murid hadir di sekolah dan melakukan unjuk rasa bersama para murid, meminta agar wali kelas 5A ini dikembalikan. Setelah pemecatannya dibatalkan, para orang tua murid pun bersorak riuh menyambut keputusan tersebut.

Salah seorang di antaranya, Erma, bersyukur keinginannya dan para orang tua murid yang lain dikabulkan oleh wali kota Bogor. Bahkan, Erma sempat mengurungkan niatnya berangkat ke rumah sakit, demi menyampaikan aspirasinya agar guru honorer itu tidak dipecat.

“Alhamdulillah apa yang diinginkan sama ibu-ibu, Pak Reza tetap dipertahanin. Mudah-mudahan semua beres, jangan lagi ada apa-apa. Supaya pembelajaran di SDN Cibeureum 1 ini nggak keganggu kayak gini,” kata Erma kepada Republika, Rabu (13/9/2023).

photo
Guru honorer di SDN Cibeureum 1, Mohamad Reza Ernanda, disambut oleh para siswa setelah Wali Kota Bogor Bima Arya, membatalkan pemecatan Reza yang dilakukan secara sepihak oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023). - (Republika/ Shabrina Zakaria)

Erma mengaku sebelumnya tidak tahu bahwa guru favorit di SDN Cibeureum 1 itu dipecat secara sepihak oleh sang kepala sekolah. Ia baru tahu Reza dipecat dari unggahan status WhatsApp orang tua murid lain yang merasa sedih dengan pemecatan itu.

“Saya lihat status orang tua siswa, ih sedih. Karena saya tahunya Pak Reza itu menginspirasi banget anak-anak dalam mengajar, jadi anak-anak pun happy (senang) kalau diajar dia,” ucapnya.

Ia pun berharap kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali seperti sediakala. Agar anak-anak tidak perlu menangis dan melakukan unjuk rasa yang tentunya mengganggu aktivitas pembelajaran.

Wali murid yang lain, Kusuma, melihat bentuk loyalitas tinggi dari seorang guru honorer tersebut. Padahal, sebelumnya Reza dipecat secara sepihak oleh kepala sekolah, karena dianggap tidak loyal kepada pimpinan atau kepala sekolah itu sendiri.

Guru honorer di SDN Cibeureum 1, Mohamad Reza Ernanda, disambut oleh para siswa setelah Wali Kota Bogor Bima Arya, membatalkan pemecatan Reza yang dilakukan secara sepihak oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023). - (Shabrina Zakaria/Republika)

Menurut Kusuma, sejak Reza mengajar di SDN Cibeureum 1, akun media sosial sekolah lebih aktif mulai dari Instagram hingga kanal Youtube. Meskipun Reza merupakan wali kelas 5, namun ia dikenal dengan murid lain sehingga sangat disayang oleh para murid.

“Beliau bisa bikin anak pemalu jadi berani di kelas. Anak saya sekarang kelas 6, nggak diajar sama Pak Reza, tapi anak saya pernah bilang, ‘Pah, anak-anak kelas Pak Reza pada berkembang’. Itu seorang anak bisa bicara begitu,” kata Kusuma.

Mohamad Reza Ernanda sempat dipecat secara sepihak oleh kepala sekolah karena disebut tidak loyal. Tak lama sebelum dipecat, guru yang bersangkutan dimintai keterangan oleh Inspektorat Kota Bogor terkait adanya laporan indikasi atau dugaan pungutan liar (pungli) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Pemecatan guru honorer ini viral di media sosial. Di mana sebuah akun X (Twitter) @egoism666 membuat cuitan terkait pemecatan Reza. Dalam surat pemecatan yang juga diunggah, Reza dipecat karena dua alasan. Yakni, mengambil tanpa hak data pribadi Whatsapp kepala sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara kepala sekolah dan guru-guru. Serta tidak memiliki loyalitas, integritas, dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (kepala sekolah).

photo
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, mendatangi SDN Cibeureum 1 untuk menindaklanjuti peristiwa pemecatan sepihak guru honorer oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023). - (Republika/ Shabrina Zakaria)

Surat pemecatan itu dilayangkan pada 12 September 2023, yang menyatakan bahwa Reza diberhentikan mulai 13 September 2023. Namun, pemecatan itu dianggap janggal lantaran tidak lama sebelum pemecatan, Reza baru saja dimintai keterangan oleh Inspektorat Kota Bogor terkait adanya laporan indikasi atau dugaan pungli PPDB yang dilakukan oleh kepala sekolah.

Usai melakukan mediasi, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membatalkan pemecatan tersebut. Bima Arya justru memecat Kepala SDN Cibeureum 1, Nopi Yeni, karena terbukti menerima gratifikasi pada PPDB tahun ini.

“Kepala sekolah sendiri sudah di-BAP oleh Inspektorat dan terbukti telah melakukan gratifikasi. Jadi diberikan sanksi untuk bergeser, diberhentikan sebagai kepala sekolah dan nanti akan ditetapkan sanksinya seperti apa,” kata Bima Arya di SDN Cibeureum 1 Bogor, Rabu (13/9/2023).

photo
Guru honorer di SDN Cibeureum 1, Mohamad Reza Ernanda, disambut oleh para siswa setelah Wali Kota Bogor Bima Arya, membatalkan pemecatan Reza yang dilakukan secara sepihak oleh kepala sekolah, Rabu (13/9/2023). - (Republika/ Shabrina Zakaria)

Pantauan Republika, pembatalan pemecatan Reza pun disambut teriakan kebahagiaan dari para murid dan orang tua murid. Siswa-siswi SDN Cibeureum 1 pun mengejar Reza dan memeluk Reza dengan suka cita. Reza sendiri bersyukur dengan pembatalan pemecatan yang diputuskan wali kota Bogor. Ia pun senang karena bisa kembali mengajar siswa-siswi seperti sedia kala.

“Alhamdulillah saya bisa kembali kepada anak-anak, karena saya membutuhkan anak-anak dan anak-anak membutuhkan saya, untuk membangun generasi penerus bangsa yang hebat luar biasa,” ucapnya.

Reza seharusnya sudah tidak mengajar per Rabu (13/9/2023) berdasarkan surat pemecatan yang dilayangkan Nopi Yeni, selaku kepala SDN Cibeureum 1. Namun, ia merasa harus tetap mengajar anak-anak, terutama kelas 5A tempatnya menjadi wali kelas.

“Hati nurani saya berbisik, anak-anak terlantar pendidikannya karena belum ada penggantinya. Oleh karena itu saya inisitif memberanikan diri untuk tetap mengajar hari ini, saya peduli pendidikan, saya cemas dengan anak-anak saya,” kata Reza.

 
Alhamdulillah saya bisa kembali kepada anak-anak, karena saya membutuhkan anak-anak.
MOHAMAD REZA ERNANDA, Guru Honorer SDN Cibeureum 1.
 

Bima Arya mengatakan, kepala sekolah yang dipecat itu berdasarkan aturan memiliki waktu 15 hari untuk menyampaikan keberatan. Namun jika yang bersangkutan tidak keberatan, maka akan diproses semuanya sesegera mungkin sambil menunggu penjabat baru kepala di SDN Cibeureum 1.

Dalam waktu 15 hari tersebut, kepala SDN Cibeureum 1 sudah tidak diizinkan beraktivitas di sekolah tersebut. “Kalaupun keberatan nanti saya akan tetap berdasarkan aturan kewenangan wali kota untuk memberhentikan dan menunjuk kepala sekolah yang baru. Karena kepemimpinannya tidak efektif,” kata Bima Arya.

Menurutnya, kepala sekolah yang baik seharusnya bisa mengayomi. Serta menjadikan posisinya sebagai bentuk pengabdian bersama guru-guru. “Kepala sekolah itu harus mengayomi. Kepala sekolah itu harus betul-betul menjadikannya pengabdian, harus bersama-sama guru, fokus kepada pendidikan,” ujarnya.

Untuk Judi Online, Guru Jual Komputer Sekolah

Kerugian sekolah disebut mencapai Rp 300 juta.

SELENGKAPNYA

Pejudi Online di Aceh Dapat Hukum Cambuk

Menkominfo targetkan sepekan mendatang ruang digital bersih dari judi online.

SELENGKAPNYA

Sayangkah Kita kepada Baginda Rasul?

Baginda terlahir sebagai sebuah rahmat terbesar Allah yang diturunkan ke bentangan alam semesta.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya