Seorang wanita melihat puing-puing bangunan yang rusak pasca gempa bumi dahsyat di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023). | EPA-EFE/MOHAMED MESSARA

Internasional

Usai Shalat, Brahim Temukan Suleiman tak Lagi Bersuara

Brahim mengatakan, dia mati-matian berupaya mengumpulkan keluarganya.

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI

Brahim (41 tahun) menggendong putranya, Suleiman Aytnasr, yang berusia tujuh tahun ke kamar tidurnya, setelah dia tertidur di ruang tamu. Tak lama kemudian, gempa bumi dahsyat merobohkan langit-langit rumah Brahim.

Brahim sedang shalat ketika gempa berkekuatan 6,8 skala Richter melanda dusun mereka di pinggiran Talat N’Yaaqoub, salah satu daerah yang paling parah terkena bencana gempa di Maroko. Brahim mengatakan, dia mati-matian berupaya mengumpulkan keluarganya.

Kedua putra Brahim yang berada di lantai atas berupaya memanjat langit-langit dapur yang runtuh untuk menghampiri orang tua mereka. Sayangnya, Brahim tidak dapat meraih Suleiman. Istri Brahim menyuruhnya untuk mendengarkan suara apa pun yang menandakan putra mereka masih hidup. Setelah memastikan tidak ada suara di balik reruntuhan, Brahim sadar jika putranya telah meninggal. Brahim kemudian mengambil jenazah Suleiman dengan bantuan anggota keluarga. “Dia sudah pergi,” kata Brahim.

photo
Wanita menangis saat mereka berduka atas para korban gempa bumi di Moulay Brahim di Provinsi Al Haouz, Maroko, Ahad, (10/9/2023). - (Fernando Sanchez/Europa Press via AP)

Saudara laki-laki Suleiman, Mouath (20 tahun), menyeka air matanya saat berbicara tentang tragedi tersebut, sambil berdiri di tempat reruntuhan yang dulunya merupakan ruang tamu. Mouath menggambarkan Suleiman sebagai sosok yang ceria dan pecinta alam. "Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa putra kami yang lain masih hidup," kata Brahim.

 
Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa putra kami yang lain masih hidup.
BRAHIM
 

Dusun yang menjadi tempat tinggal Brahim terletak sekitar 72 kilometer (45 mil) selatan Marrakesh di Pegunungan Tinggi Atlas dan dekat pusat gempa. Banyak rumah di dusun tersebut telah hancur, termasuk rumah Brahim. Batu-batu besar telah memblokir jalan sehingga menyulitkan petugas penyelamat untuk mencapai daerah tersebut. Alat-alat berat telah digunakan untuk membersihkan jalan, tapi terjadi longsoran batu yang menghalangi jalan itu lagi.

Brahim mengatakan, dia telah membantu menyelamatkan enam tetangganya yang terkubur di bawah reruntuhan pada malam gempa. Dia juga membantu mengeluarkan beberapa jenazah. Brahim mengatakan, banyak warga dusunnya yang meninggal dunia akibat gempa. “Banyak penderitaan tapi kami bersyukur kepada Tuhan atas segalanya. Tuhan mampu memperbaiki segalanya. Kami tidak kehilangan harapan," ujar Brahim.

photo
Pusat Gempa Maroko - (Republika)

Brahim pindah ke dusun tersebut pada 2000. Dia mengaku berencana untuk tinggal dan membangun kembali dusunnya. Dia mendesak pihak berwenang dan badan amal untuk memberikan bantuan guna membantu mereka membangun kembali kehidupan mereka. Pada Senin (11/9/2023), tentara Maroko mengunjungi dusun Brahim. Tentara meninjau kerusakan yang terjadi di dusun itu dengan helikopter.

Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) pada Senin (11/9/2023) mencatat, sekitar 100 ribu anak terkena dampak gempa bumi dahsyat yang melanda Maroko pada pekan lalu. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 300 ribu orang terkena dampak di Marrakesh dan Pegunungan Atlas Tinggi setelah gempa berkekuatan 6,8 skala Richter. "Meskipun UNICEF belum mengetahui jumlah pasti anak-anak yang terbunuh dan terluka, perkiraan terbaru pada 2022 menunjukkan bahwa anak-anak mewakili hampir sepertiga populasi di Maroko," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan dikutip dari Anadolu Agency.

Kementerian Dalam Negeri Maroko menyatakan, lebih dari 2.800 orang tewas, termasuk anak-anak, dan ribuan lainnya terluka. Pihak berwenang khawatir jumlah ini kemungkinan akan bertambah. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan, pusat gempa yang terjadi setelah pukul 23.00 waktu setempat berada 75 kilometer barat daya Marrakesh pada kedalaman 18,5 kilometer. UNESCO menyatakan, kerusakan besar dilaporkan di Marrakesh.

photo
Seorang pria berdiri di samping hotel yang rusak pasca gempa di Desa Moulay Brahim, dekat episentrum gempa, di luar Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. - (AP Photo/Mosaab Elshamy)

Tim penyelamat terus melakukan pencarian orang hilang yang terperangkap di bawah reruntuhan untuk hari ketiga setelah gempa dahsyat tersebut pada Senin. Beberapa tim penyelamat asing telah tiba di negara tersebut untuk bergabung dalam upaya penyelamatan para korban yang selamat.

Maroko sejauh ini telah menerima tawaran bantuan dari Spanyol, Inggris, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Pemerintah Maroko meluncurkan rekening khusus di Departemen Keuangan dan Bank Sentral Maroko untuk menerima sumbangan bagi para korban gempa pada akhir pekan. Menurut Institut Geofisika Nasional Maroko, gempa tersebut merupakan yang terkuat yang melanda negara Afrika Utara dalam satu abad terakhir.

Respons Dompet Dhuafa

Relawan Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center membuat langkah strategis untuk menggulirkan respon cepat. Assessment menjadi langkah awal Dompet Dhuafa dengan menerjunkan relawan setempat dan mengaktivasi jaringan lembaga kemanusiaan lokal.

"Ini kabar yang menorehkan duka mendalam bagi kita semua. Di mana gempa besar mengguncang saudara kita di Maroko dan menewaskan ribuan jiwa. Kami dari keluarga besar Dompet Dhuafa menyampaikan dukacita mendalam untuk saudara kita di Maroko. Tentu tim kemanusiaan kami di DMC Dompet Dhuafa akan segera membuat langkah strategis menghadirkan bantuan untuk penyintas gempa di Maroko," ujar Prima Hadi Putra selaku direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (12/9/2023).

Koordinasi dengan relawan lokal menjadi langkah utama. Shofa Qudus selaku GM Disaster Risk Reduction DMC Dompet Dhuafa telah terhubung dengan jaringan lembaga kemanusiaan lokal yang sudah bergerak ke lokasi kejadian. Sehingga dengan cepat akan diterima data di lapangan terkait kebutuhan mendesak di Marrakesh, Maroko.

"Sejak semalam kami terus menjalin komunikasi dengan relawan lokal di sana. Alhamdulillah sudah terhubung dengan tim lokal yang dulu bersama-sama juga dalam aksi respons gempa Turki. Setidaknya data awal sudah kami dapatkan dan menunggu hasil asesmen lanjutan untuk menentukan respon cepat dari Dompet Dhuafa. Logistik dan relawan di sini sudah mulai kami siapkan, sambil menjalin komunikasi baik dengan relawan lokal maupun pemerintah. Sehingga bantuan dari Indonesia dapat bergulir dengan maksimal," kata Shofa Qudus.

 

Dewan HAM PBB akan Bahas Penistaan Alquran

Dunia sedang menyaksikan politik perpecahan dan gangguan

SELENGKAPNYA

Kesatria Jedi Bernama Salman Hamdani

Salman mengorbankan nyawanya pada peristiwa 9/11 yang kemudian dituduh sebagai teroris karena sempat menghilang.

SELENGKAPNYA

‘Gempa Maroko Seperti Gemuruh Ombak’

Korban meninggal gempa maroko terus bertambah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya