(Ilustrasi) Petugas mengisi daya listrik pada bus di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung, Selasa (20/12/2022). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Iqtishodia

Implementasi Green Transportation di IPB University

Civitas IPB pengguna kendaraan pribadi berharap besar pada kebijakan Green Transportation

OLEH Dr. Nuva (Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB), Dr. Aceng Hidayat (Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB), Nida Mardhiyyah Hanifa (Alumni Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB

 

Green campus merupakan salah satu kebijakan yang sudah dilaksanakan di IPB University sejak 2011. Kebijakan ini diterapkan IPB University dalam mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs) dan komitmen dalam mewujudkan kampus ramah lingkungan.

Green campus merupakan sebutan bagi perguruan tinggi yang telah menerapkan sistem ramah lingkungan pada empat bidang, yaitu green activity, green transportation, green building and green space, dan green energy.

Green transportation yang penerapannya diharapkan diikuti oleh seluruh sivitas akademika IPB University merupakan salah satu langkah menuju green campus yang dimulai pada 1 September 2015. Green transportation merupakan sistem transportasi ramah lingkungan yang dijalankan di dalam kampus IPB guna dapat mengurangi emisi kendaraan, terutama kendaraan pribadi di dalam kampus. Konsep dalam penerapan green transportation ini adalah penggunaan kendaraan publik, mobil listrik, bus, dan sepeda. 

 

 

Green transportation merupakan salah satu langkah menuju green campus.

 

Terkait dengan aturannya, dasar implementasi green transportation IPB University adalah Surat Keputusan Rektor IPB No. 24/IT3/LK/2105 tentang Pembebasan Penggunaan Kendaraan, Jalan, dan Area Parkir di Lingkungan Kampus IPB Darmaga; Surat Keputusan Rektor No. 24/IT3/LK/2015 tentang Pelaksanaan Green Transportation di Lingkungan Kampus Institut Petanian Bogor; serta Peraturan MWA IPB No. 23/MWA-IPB/2017 tentang Perubahan Peraturan MWA No. 08/MWA-IPB/2014 tentang Organsisasi dan Tata Kerja (Direktorat Sarana dan Prasarana IPB University 2019).

Selanjutnya, berdasarkan data yang diperoleh dari tim green transportation IPB University, pada 2015 jumlah kendaraan roda empat yang masuk ke dalam kawasan kampus mencapai 1.257 unit per hari. Sedangkan pada September 2016, jumlah kendaraan roda empat yang masuk kawasan kampus mencapai 2.310 unit per hari.

Data tersebut menunjukkan bahwa output dari implementasi green transportation belum mampu mengurangi pengguna kendaraan pribadi di dalam kampus. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana harapan dari sivitas akademika IPB University agar bisa ikut berkontribusi dalam penerapan green transportation. 

Untuk menjawab aspek apa yang dapat mendorong sivitas akademika IPB University mau ikut menjalankan konsep green transportation, dilakukan kajian dengan teknik penelitian surrvei dengan bantuan kuesioner untuk proses wawancara dengan responden sivitas akademika IPB University. Sebanyak 100 orang sivitas akademika IPB University pengguna mobil pribadi di kampus IPB yang berasal dari berbagai profesi dijadikan responden. 

photo
Persentase pemahaman responden terkait sosialisasi green transportation - (IPB)

Dari data yang didapat, diketahui bahwa responden sivitas akademika IPB University menyatakan bahwa perlu adanya perbaikan prasarana dan sarana agar penerapan green transportation dapat dilaksanakan dengan baik. Kemudian, sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa sudah ada sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu melalui media sosial, spanduk, dan lainnya.

Sementara, sebesar 15 persen responden dari total keseluruhan responden menyatakan tidak tahu terkait adanya sosialisasi tentang implementasi kebijakan green transportation. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan belum menyeluruh karena masih ada di antara sivitas IPB University yang tidak mengetahui hal tersebut.

Agar penerapan green transportation dapat terlaksana dengan dukungan seluruh sivitas akademika IPB University, preferensi atau harapan mereka perlu menjadi perhatian. IPB kemudian memetakan aspek-aspek yang dianggap penting oleh sivitas akademika, yang terdiri atas penilaian sangat tidak penting (STP); tidak penting (TP; penting (P); dan sangat penting (SP).

photo
Persentase tingkat kepentingan aspek yang akan mendukung green transportation di IPB University - (IPB)

Hasil pemetaan menunjukkan bahwa harapan pertama responden adalah terkait ketersediaan moda transportasi kampus. Moda transportasi kampus saat ini yang tersedia, yaitu bus dan sepeda. Sebanyak 69 persen dari total responden menyatakan bahwa ketersediaan moda transportasi kampus adalah penting dan 28 persen lainnya menyatakan tidak penting.

Menurut mayoritas responden, ketersediaan fasilitas moda transportasi kampus merupakan suatu hal yang penting. Anomali terjadi di mana mayoritas responden lebih memilih menggunakan mobil pribadi atau berjalan kaki saja untuk berpindah gedung saat berada di dalam kampus. Mereka berpendapat bahwa transportasi kampus yang disediakan tidak selalu ada.

Selain itu, tidak tersedia informasi yang jelas terkait kedatangan bus selanjutnya sehingga diharapkan tersedia informasi di setiap halte terkait keberangkatan dan kedatangan bus selanjutnya. 

Harapan responden selanjutnya, yaitu terkait ketersediaan jalur prioritas khusus pejalan kaki. Harapan responden terkait jalur pejalan kaki dinilai penting karena mayoritas responden lebih memilih untuk berjalan kaki atau menggunakan mobil pribadi untuk berpindah gedung dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi kampus. Faktor kenyamanan dan keamanan juga dinilai penting dalam penerapan green transportation.

Dapat kita tarik simpulan bahwa sivitas IPB pengguna kendaraan pribadi khususnya mobil berharap besar pada kebijakan green transportation ini, terutama pada pelayanan informasi dan sosialisasi green transportation, ketersediaan jalur khusus pejalan kaki, serta kenyamanan dan keamanan tempat parkir.

Oleh karena itu, perlu ada perhatian dan kebijakan yang dapat dilakukan oleh pengambil keputusan di IPB University, di antaranya peningkatan sarana dan prasarana penunjang terkait green transportation, melakukan sosialisasi kepada sivitas agar mampu meningkatkan kesadaran sivitas terkait lingkungan melalui penerapan green transportation tersebut.

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat