Deretan serbuk jamu yang dijual di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023). | Republika/Thoudy Badai

Iqtishodia

UMKM Jamu Mulai Terapkan Bisnis Ramah Lingkungan

Terdapat tiga level model bisnis ramah lingkungan oleh UMKM.

OLEH Shahrin Almayna (Alumni Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB), Dr. A Faroby Falatehan (Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan FEM IPB)

 

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor perekonomian yang berdasarkan Kementerian Koperasi dan UKM pada 2022 memiliki pangsa sebesar 99,99 persen. Sebagai usaha yang mendominasi pelaku perekonomian di Indonesia, UMKM memiliki peluang yang besar terhadap sumbangan produk domestik bruto (PDB) nasional nasional.

Akan tetapi, UMKM juga memberikan potensi terhadap pencemaran lingkungan melalui kegiatan produksi hingga pasca konsumsi. Hal ini mengindikasikan bahwa UMKM perlu dikembangkan dengan memerhatikan berbagai potensi, baik pada segi finansial maupun ekologi melalui pembangunan UMKM berkelanjutan. 

Kesadaran pelaku UMKM akan pentingnya penerapan pada kegiatan usaha berkelanjutan ditunjukkan oleh adanya implementasi pada usaha yang berbasis ekonomi hijau. Ekonomi hijau atau green economy merupakan kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembatasan sumber daya alam dan rendah karbon.

photo
Pengunjung memilih bahan baku jamu di Pasar Jamu Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (27/9/2022). Selain sebagai pusat industri jamu setempat, pasar tersebut juga menjadi salah satu destinasi wisata dan pengobatan tradisional di Kabupaten Sukoharjo. - (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Implementasi tersebut salah satunya dilakukan pada usaha jamu olahan kunyit di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. UMKM jamu termasuk ke dalam UMKM olahan makanan dan minuman yang berdasarkan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor pada 2022 memiliki dominasi pada keseluruhan UMKM sebesar 51 persen. 

Usaha jamu olahan kunyit di Kecamatan Ciampea menghasilkan dua jenis varian, yaitu jamu kunyit asam dan jamu kunyit instan dengan khasiat utama untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Khasiat ini memberikan peluang pada pasar domestik dan internasional karena kesadaran masyarakat pascapandemi Covid-19 akan pentingnya menjaga kekebalan tubuh dengan mengonsumsi minuman yang sehat seperti jamu. Selain itu, jamu olahan kunyit sendiri memiliki nilai tambah, di mana jamu sebagai produk akhir dari hasil proses pengolahan kunyit sebagai raw material.

Forum UMKM Ciampea merupakan salah satu lembaga yang menghimpun pengusaha UMKM di Kecamatan Ciampea. Pada Forum UMKM ini, terdapat empat UMKM yang bergerak pada pengolahan jamu kunyit. 

Jumlah UMKM yang terdaftar dalam forum UMKM, terdapat empat pengusaha jamu olahan yang mengolah jamu kunyit. Dari keempat UMKM penghasil jamu olahan kunyit ini, terdapat tiga UMKM yang telah konsisten dalam mengimplementasikan ekonomi hijau pada kegiatan usahanya.

Implementasi tersebut dilihat berdasarkan empat aspek kegiatan usaha yang dirumuskan berdasarkan kajian UMKM hijau oleh Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia tahun 2022. Empat aspek itu adalah aspek produksi, pemasaran, manajemen usaha, dan keuangan.

Aspek-aspek tersebut menentukan arah model bisnis ramah lingkungan yang dijalankan UMKM. Model bisnis tersebut terdiri atas tiga level. Ketiga level itu adalah eco-adopter (telah mengadopsi praktik ramah lingkungan, namun belum menangkap peluang pasar hijau), eco-entrepreneur (telah mengadopsi praktik ramah lingkungan, dan menangkap peluang pasar hijau), dan eco-innovator (telah berinovasi pada praktik ramah lingkungan dan menangkap peluang pasar hijau).  

UMKM telah mengadopsi praktik ramah lingkungan, tapi belum menangkap peluang pasar hijau.

 

 

Berdasarkan penilaian aspek ekonomi hijau, rata-rata UMKM jamu olahan kunyit di Kecamatan Ciampea telah mencapai implementasi usaha yang berbasis ekonomi hijau pada level eco-adopter, yaitu UMKM telah mengadopsi praktik ramah lingkungan, tapi belum menangkap peluang pasar hijau.

Implementasi tersebut, antara lain, ditunjukkan melalui penggunaan lampu LED saat kegiatan produksi sebagai upaya penghematan energi dan melakukan pemasaran berbasis digital. Selain itu, merekrut tenaga kerja perempuan yang berasal dari wilayah sekitar lokasi usaha, serta telah dominan melakukan transaksi dengan sistem cashless melalui transaksi EDC dan QRIS. 

Selanjutnya, di antara UMKM jamu olahan kunyit di Kecamatan Ciampea ini, terdapat satu UMKM jamu olahan kunyit yang memiliki model bisnis eco-entrepreneur. Hal ini tergambar dari kegiatan produksi berupa pengolahan ampas ekstraksi jamu menjadi produk pakan ternak yang tentu memiliki nilai tambah serta telah menanamkan edukasi pentingnya menjaga kelestarian lingkungan saat melakukan pameran produk.

Adanya branding pada produk ramah lingkungan juga telah menangkap pasar hijau, di mana beberapa konsumen tetap pada UMKM ini memiliki kepedulian pada produk ramah lingkungan. 

photo
Pedagang jamu menunggu pembeli di kawasan Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023).  - (Republika/Thoudy Badai)

Pengusaha UMKM yang mengimplementasikan praktik ramah lingkungan pada usaha jamu olahan kunyit, nyatanya tidak hanya memberi keuntungan pada kelestarian lingkungan, tapi juga terdapat manfaat yang didapat pelaku UMKM baik langsung maupun tidak langsung.

‘’Saya menerapkan usaha ramah lingkungan ini karena manfaatnya banyak, tidak terfokus pada satu produk yang dihasilkan, tetapi ada peluang untuk menghasilkan produk lainnya dari pengolahan limbah dan sebagainya sehingga sekaligus bisa menambah penghasilan," kata Nugrahaeni, salah satu pelaku UMKM jamu olahan kunyit.

UMKM jamu olahan kunyit yang telah melakukan praktik ramah lingkungan dengan didukung kapasitas produksi yang memadai, cenderung lebih efisien dalam menggunakan input produksi, sehingga berdampak pada pendapatan yang lebih besar. 

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat