Bangunan benteng hasil revitalisasi Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta tahap pertama yang sudah jadi, Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Sisa bangunan Plengkung Madyasura atau Plengkung Buntet , Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). Dahulu Plengkung Madyasura menjadi pintu gerbang utama menuju kediaman putra mahkota Keraton Yogyakarta. | Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja mengerjakan pembangunan ulang tembok benteng sisi Timur Keraton Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja membangun ulang tembok benteng yang menempel sisa bangunan Plengkung Madyasura atau Plengkung Buntet di Jalan Mantrigawen, Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Bangunan Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading sebagai pintu masuk Keraton Yogyakarta dari sisi Selatan di Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat
Sepertiga bangunan benteng sisi Timur Keraton Yogyakarta yang sudah jadi, Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). | Republika/Wihdan Hidayat

Peristiwa

Potret Hasil Revitalisasi Benteng Keraton Yogyakarta

Proyek revitalisasi ini merupakan tahap kedua yang dimulai Pojok Beteng Utara Timur menuju Plengkung Madyasura.

YOGYAKARTA -- Bangunan benteng hasil revitalisasi Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta tahap pertama yang sudah jadi, Yogyakarta, Selasa (22/8/2023). Pembangunan benteng Keraton Yogyakarta sisi Timur ini merupakan proyek revitalisasi tujuan mengembalikan ke bentuk semula Benteng Baluwarti Keraton Yogyakarta.

Proyek revitalisasi benteng sisi Timur ini merupakan tahap kedua yang dimulai Pojok Beteng Utara Timur menuju Plengkung Madyasura. Sedangkan untuk revitalisasi tahap pertama mulai dari Plengkung Tarunasura hingga Pojok Beteng Utara Timur Keraton Yogyakarta.

Dahulu Plengkung Madyasura menjadi pintu gerbang utama menuju kediaman putra mahkota Keraton Yogyakarta. Namun, plengkung yang tinggal sisa-sisa ini rusak karena serbuan Inggris pada 1812 yang disebut Geger Sepehi. Gerbang ini sempat ditutup oleh Keraton Yogyakarta, oleh karena itu dikenal sebagai Plengkung Buntet. Meskipun ada pemugaran pada 1830an, tetapi bentuk asli plengkung tidak dikembalikan.

Plengkung Nirbaya merupakan salah satu gerbang dari lima gerbang masuk Keraton Yogyakarta yang masih utuh. Lokasi Plengkung Nirbaya tepat di sebelah Selatan Alun-alun Selatan Jogja.

Bangunan ini dijadikan sebagai pintu keluar jenazah sultan yang wafat menuju Makam Raja Imogiri. Sultan yang masih hidup tidak diperbolehkan melewati plengkung ini. Bangunan ini sempat dipugar pada 1986 untuk menjaga keasliannya.

Dahulu, kota-kota kerajaan pada masa Mataram Islam identik dengan benteng. Bahkan, semua ibu kota kerajaan Mataram Islam memiliki benteng atau tembok pertahanan.

Mulai dari Kota Gedhe, Plered, Kartasura, Surakarta, hingga Yogyakarta memiliki benteng yang mengelilingi Keraton. Bahkan, dalam bahasa Sanskerta, kota memiliki makna yang sama dengan benteng.

Di Kota Yogyakarta, Benteng Keraton Yogyakarta saat ini menjadi salah satu ikon budaya yang penting. Benteng Keraton Yogyakarta memiliki sejarah yang panjang, dan menjadi saksi bisu Kesultanan Yogyakarta sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono 1.

Keraton Yogyakarta memiliki dua lapis tembok, dengan lapisan dalam berupa tembok cepuri yang mengelilingi kawasan Keraton atau Kedhaton. Tembok berikutnya, jauh lebih luas dan kuat yang disebut dengan tembok Baluwarti, atau yang sering disebut hanya sebagai Beteng.

 

 

  ';

Kopi Darat Nasional, PSI Cabut Dukungan ke Ganjar

DPW meminta DPP PSI untuk kembali menyerap aspirasi dan keinginan rakyat terkait bakal calon presiden Pemilu 2024.

SELENGKAPNYA

Kebiasaan Buruk Melawan Arus Pengendara Motor di Lenteng Agung

Mental terabas lawan arus, ditunjang lemahya penegakan hukum oleh aparat.

SELENGKAPNYA

Kebakaran Ekstrem di Yunani Utara

Kebakaran besar yang terjadi sejak Sabtu lalu terus menyebar tanpa ada tanda-tanda akan mereda.

SELENGKAPNYA