Tidur nyenyak yang berdamapak pada kesehatan mental (ilustrasi) | Freepik/Yanalya

Gaya Hidup

Peringatan Bahaya Kesehatan yang Tecermin Saat Tidur

Insomnia dapat menyebabkan lekas marah, hingga gangguan kecemasan.

Stres bisa berimbas berbagai aspek kehidupan. Menariknya, kondisi stres bisa diketahui dari sejumlah kondisi yang terjadi saat seseorang tidur. Mengetahui tanda-tandanya pun akan membuat seseorang lebih waspada dan mencari cara mengelola stres.

Berikut empat kondisi saat tidur yang bisa menandakan stres, dikutip dari laman Huffington Post, Sabtu (5/8/2023).


1. Insomnia

Profesor psikologi klinis dalam psikiatri di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, Phil Gehrman menyebutkan ada cukup banyak penelitian tentang efek stres pada tidur. Sebagian besar penelitian terutama berfokus pada insomnia atau kesulitan tidur.


"Ketika Anda sedang stres, mungkin akan lebih sulit untuk tertidur, terutama di awal malam," kata Gehrman. Ini perlu segera ditangani, sebab insomnia dapat menyebabkan lekas marah, gangguan kecemasan, bahkan sebuah studi mengaitkannya dengan risiko strok.

Serba Serbi Tidur Nyenyak - (Republika)

  ​


2. Mengigau dan berjalan saat tidur

Gehrman menjelaskan, ada kategori masalah tidur yang dikenal sebagai parasomnia dan bisa terjadi saat stres. Parasomnia yang meliputi mengigau, berjalan sambil tidur, dan makan sambil tidur, lebih sering terjadi saat seseorang stres atau cemas berlebihan.


Mungkin sulit untuk mengetahui kapan hal ini dialami saat tidur, yang sebaiknya dipantau oleh pasangan atau anggota keluarga lain. Bisa juga mewaspadainya jika terbangun di ruangan yang berbeda dari saat pergi tidur. Yang jelas, segera konsultasi dengan dokter apabila mengalami ini.


3. Tidur tak nyenyak

Menurut Gehrman, saat stres, seseorang cenderung kesulitan untuk tidur nyenyak. Itu karena seseorang tak menghabiskan banyak waktu di tahap tidur yang lebih dalam, melainkan tetap di fase tidur yang lebih ringan. Akibatnya, seseorang lebih mungkin terbangun di tengah waktu tidur dan tidak mendapatkan manfaat restoratif maksimal.

photo
Pentingnya tidur bagi kesehatan (ilustrasi) - (Freepik/Benzoix)


4. Mimpi buruk

Dokter Daniel Barone yang fokus pada pengobatan tidur di Weill Cornell Medicine, New York, mengatakan, mimpi buruk lazimnya terkait dengan dua penyebab utama. Kemungkinan pertama adalah sesuatu yang bersifat fisik, seperti sleep apnea atau sakit kronis.


Kemungkinan lainnya adalah sesuatu yang nonfisik atau mental, bisa berupa stres, kecemasan, atau depresi. Misalnya, seseorang bermimpi melupakan paspor sebelum melakukan perjalanan besar atau terbangun dalam kepanikan setelah mimpi buruk yang nyata tentang pekerjaan.


Bagaimana mengatasi sejumlah kondisi itu? Barone menyarankan untuk menjernihkan pikiran sebelum tidur atau relaksasi, yang bisa dilakoni lewat meditasi dan pijat. Apa pun yang membantu seseorang untuk membuat otak lebih santai juga sangat membantu.


Sebagian orang mendapat efek itu dari membaca atau menuliskan pikiran mengganggu sebelum tidur. Penting untuk melakukan ritual menenangkan diri sebelum tidur, sebaiknya tidak langsung beranjak dari pekerjaan atau kegaduhan media sosial langsung ke tempat tidur.


Sediakan jeda setidaknya 30 menit hingga 60 menit antara aktivitas yang menguras secara fisik dan mental dan waktu tidur. Jika masih mengkhawatirkan kondisi tertentu saat tidur, Barone menyarankan berkonsultasi dengan dokter dan melakukan evaluasi tidur. 


Evaluasi tidur memantau kebiasaan tidur untuk menentukan berapa lama seseorang tidur nyenyak, seberapa sering terbangun, jumlah oksigen yang didapatkan, dan banyak lagi. Setelah dokter mengetahui kebiasaan tidur dan gangguan yang mungkin ada, terapi tertentu dapat diberikan. "Jika kondisi mengkhawatirkan terus terjadi dan mengganggu tidur Anda, lakukan tes," kata Barone.


Wewangian Kala Tidur dan Daya Ingat

photo
Wewangian untuk meningkatkan kualitas tidur (ilustrasi) - (Unsplash/Christine HUME)


Sebuah penelitian terbaru dari University of California, Amerika Serikat (AS), telah menemukan bukti kuat bahwa menghirup aroma wewangian bisa meningkatkan kinerja kognitif, dengan meningkatkan hubungan antara memori dan pusat pengambilan keputusan di otak. Studi ini diterbitkan dalam Neuroscience.

Penelitian yang melibatkan sekelompok orang berusia 60 hingga 85 tahun ini, memfasilitasi peserta dengan diffuser dan beberapa essential oil yang berbeda. Para peserta memasukkan aroma yang berbeda ke dalam diffuser setiap malam sebelum tidur dan diaktifkan selama dua jam saat mereka tidur. Sementara kelompok kontrol hanya diberi essential oil dalam jumlah kecil.

Hasilnya, kelompok peserta yang menghirup aromaterapi sebelum tidur menunjukkan peningkatan 226 persen dalam kinerja kognitif dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ini dilihat setelah peserta mengikuti tes daftar kata yang biasa digunakan untuk mengevaluasi memori.

photo
Wewangian sebelum tidur berdampak positif terhadap daya ingat (ilustrasi) - (Unsplash/Kadarius Seegars)

“Merawat materi abu-abu pada otak yang menua perlu dilakukan lebih dari sekadar memecahkan teka-teki silang. Menjaga kesehatan otak dengan menebarkan wewangian yang membuat relaksasi bisa sangat efektif,” kata Michael Leon, salah satu peneliti, seperti dilansir India Today, Sabtu (5/8/2023).

Dalam dunia hewan, memperkenalkan aroma telah terbukti dapat mendorong neuroplastisitas. Karena itu, tidaklah mengada-ada untuk meyakini bahwa manusia juga dapat meraih manfaat dari lanskap aroma yang kaya dan kompleks.

Secara fisiologis, kemampuan manusia untuk mendeteksi aroma mulai memudar sebelum kemampuan kognitif berkurang. Hilangnya fungsi indra ini disertai dengan penurunan sel-sel otak, yang mengindikasikan adanya hubungan yang mendalam antara aroma dan fungsi neurologis.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa hilangnya kapasitas penciuman dapat memprediksi perkembangan hampir 70 penyakit neurologis dan kejiwaan. Ini termasuk alzheimer dan demensia lainnya, parkinson, dan skizofrenia. "Kenyataannya adalah bahwa di atas usia 60 tahun, indra penciuman dan kognisi mulai menurun,” kata Leon.

 

 

 
Menjaga kesehatan otak dengan menebarkan wewangian yang membuat relaksasi bisa sangat efektif.
 
MICHAEL LEON, Peneliti dari University of California, Amerika Serikat (AS).
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Strategi Tetap Bisa Tidur Ketika Berlibur di Cuaca Panas

Berlibur ke Eropa saat ini, harus berhadapan dengan cuaca panas nan menyengat.

SELENGKAPNYA

Mengatasi Sulit Tidur dengan Suplemen, Bolehkah?

Bagi sebagian orang, tidur bukanlah hal yang mudah.

SELENGKAPNYA

Banyak Jamaah Tidur di Luar Tenda, Penggunaan Kasur Dievaluasi

Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebesar 8.000 orang sementara kondisi di MIna tidak ada perubahan signifikan.

SELENGKAPNYA