





Peristiwa
Peringatan Tiga Tahun Beirut Blast di Lebanon
Ledakan 2700 ton pupuk amonium nitrat menghancurkan sepertiga bagian kota Beirut
BEIRUT -- Peringatan tiga tahun ledakan besar pelabuhan Beirut, Lebanon, digelar tidak jauh dari lokasi ledakan. Sisa-sisa struktur bangunan silo yang meledak pun tampak masih berdiri. Ratusan warga Lebanon tampak berkumpul pada Jumat (4/8/2023).
Mereka membawa bendera dan foto-foto kerabat mereka yang menjadi korban ledakan pupuk. Pada saat itu 2700 ton pupuk amonium nitrat meledak menghancurkan sepertiga bagian kota dan menewaskan ratusan korban jiwa.
Sementara itu, peringatan ledakan membawa seruan baru untuk penyelidikan internasional terhadap orang-orang yang bertanggung jawab. Pejabat tinggi yang mengizinkan ratusan ton amonium nitrat yang sangat mudah terbakar, bahan yang digunakan dalam pupuk, disimpan secara tidak benar selama bertahun-tahun di sebuah gudang di pelabuhan.
Tiga tahun berlalu upaya untuk mengadili kelompok yang bertanggung jawab malah terperosok dalam intrik politik. Jumlah korban meninggal pun masih diperdebatkan dan banyak orang Lebanon kurang percaya pada institusi negara yang hancur.
Kerabat dari beberapa korban yang berguguran masih berjuang untuk membuat orang yang mereka cintai diakui sebagai korban ledakan. Kondisi ini mencerminkan kekacauan yang sedang berlangsung sejak ledakan 4 Agustus 2020.
Ledakan itu, menurut hitungan Associated Press, membunuh sedikitnya 218 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang. Bencana itu menghancurkan sebagian besar wilayah Beirut dan menyebabkan kerusakan miliaran dolar.
Kelompok Lebanon yang mengadvokasi para korban dan penyintas Maan menyebutkan, jumlah korban jiwa mencapai 236 orang, jauh lebih tinggi dari hitungan pemerintah hanya 191 orang. Pihak berwenang berhenti menghitung korban meninggal sebulan setelah ledakan, bahkan beberapa dari yang terluka parah meninggal pada periode berikutnya.
Sekam Konflik Israel-Lebanon di Desa Ghajar
Ketegangan Hizbullah-Israel mulai memanas kembali.
SELENGKAPNYA