Menteri Agama Fachrul Razi | Putra M. Akbar/Republika

Wawasan

Membentuk Umat Berwawasan

Oleh Menteri Agama, Fachrul Razi 

 

 

Sejak pertama dilantik menjadi menteri agama, Rachrul Razi memberi penekanan pada beberapa hal, salah satunya adalah persoalan radikalisme. Hal itu juga yang menjadi pesan Presiden Joko Widodo untuk Fachrul Razi. Namun, seiring berjalannya waktu, kebijakan Menteri Agama terkesan dipandang kontroversi bagi masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah umat Islam. 

Apa sebenarnya yang ingin disampaikan Menteri Agama Fachrul Razi dengan kebijakan-kebijakannya? Wartawan Republika Fuji Eka Permana berkesempatan berbincang dengan Menteri Agama di kantornya beberapa waktu lalu. Kepada //Republika//, Fachrul Razi menyampaikan gagasannya terkait sejumlah kebijakan yang dianggap kontroversi di masyarakat, baik soal larangan cadar maupun pengajaran bahasa Mandarin di madrasah.

Bagaimana sebenarnya gagasan Menteri Agama terkait sejumlah kebijakannya? Bagaimana juga dengan kebijakan haji yang sangat strategis bagi umat Islam Indonesia? Berikut petikan wawancara Republika dengan Menteri Agama:

Apa pesan khusus dari Presiden Jokowi saat meminta Anda menjadi menteri agama?

Yang paling utama beliau menyampaikan lakukan yang terbaik. Pesan khususnya sebagai kepedulian beliau (Presiden) kepada Kemenag. Beliau berpesan penataan personel agar diperhatikan. Yang pantas dipromosikan, maka promosikan. Yang melakukan kesalahan dihukum, ya dihukum. Jangan sampai ada yang punya kasus, tapi dibiarkan saja. Tapi, kami garis bawahi, tidak banyak yang memiliki kasus di Kemenag. Beliau (Presiden) hanya mengingatkan.

Tapi, jangan diartikan seolah-olah Kemenag jelek banget. Kemenag, menurut saya, yang anggotanya hampir 240 ribu kalau ada kasus beberapa orang, itu kecil. Tapi, beliau ingatkan. Presiden juga ingatkan masalah anggaran agar jangan sampai ada kebocoran. Yang beliau tekankan secara umum bukan hanya ke saya, tapi kami semua (menteri-menteri) adalah masalah SDM dijadikan prioritas. Beliau garis bawahi juga masalah radikalisme. Itu pun menurut saya karena kepedulian beliau takut (radikalisme) tambah berkembang dan meningkat. Kalau kita lihat ada potensi (radikalisme). Tapi, perlu digaris bawahi, enggak parah-parah amat radikalisme.

Bagaimana strategi mengatasi radikalisme?

Pertama, kalau dalam pendidikan, betul-betul kita filter kembali. Jangan ada materi-materi yang bisa menimbulkan paham radikal. Kedua, untuk guru-gurunya kita lakukan hal yang sama. Lalu, upaya lain, saya paling suka membandingkan moderasi dengan apa yang dilakukan negara arab atau Islam, utamanya Saudi, agar berwawasan terbuka. Islam mengajarkan keterbukaan, Islam itu tidak sempit. Dengan cara membuka wawasan, bisa mengurangi radikal. Radikal ini banyak faktornya, salah satu yang saya lihat, mereka berpikiran eksklusif. Seolah-olah paling betul sendiri, seolah-olah Islam itu begini. Maka, salah satu caranya membuka wawasan.

Terkait kebijakan larangan penggunaan cadar bagi PNS bagaimana?

Oh ya, diterapkan. Ya, nggak boleh orang pake celana dan cadar terus masuk jadi PNS. PNS kan punya aturan pakaian sendiri, termasuk celana cingkrang, nggak boleh dong. PNS kan ada aturannya sendiri. Itu kan aturan PNS, nggak boleh lah. Tentara, polisi, pasti nggak lah.

 
Oh ya, diterapkan. Ya, nggak boleh orang pake celana dan cadar terus masuk jadi PNS. 

Apa hubungan antara pakaian dan radikalisme?

Nggak, saya nggak kaitkan itu. Cuma awal kan saya bilang, cadar itu menurut saya tidak ada kaitan dengan ketakwaan. Karena, saya khawatir orang menyebarkan masalah cadar itu dengan alasan takwa. Karena, sudah banyak kan kejadian. Ada kampung yang semua pakai cadar, orang masuk nggak boleh, waktu saya di DPR kan ada anggota DPR Komisi 8 dua orang gitu bercerita, ada yang satu, kami datang Pak, gak boleh diterima, padahal saya datang pake jilbab, gak mau terima. Semua masuk dan nggak mau keluar. Mereka semua pakai cadar. Kenapa? Kan kira-kira yang sifatnya eksklusif seolah-olah sudah merasa kalau sudah pakai cadar itu sudah paling takwa. Nah, itu yang kita nggak mau, orang menyebarkan seolah-olah kalau mau bertakwa, pakai cadar. Jangan begitu.

Tapi, kalau aturannya memang nggak boleh seperti itu, ya memang iya dong, masak ada PNS pake cadar. PNS itu kan orang yang melayani publik dengan senyum baik, ramah, gimana mau senyum ramah wajahnya saja nggak kelihatan. Hanya matanya saja. Logikanya kan gitu. Tapi, kita nggak larang. Saya punya satu kakanwil, yang istrinya pakai cadar, ya nggak apa-apa, kamu bukan PNS kan, ya nggak apa-apa.

Inovasi kebijakan seperti apa untuk penyelenggaraan haji di bawah kepemimpinan Pak Menteri?

Tahun ini, alhamdulillah banyak kemajuan. Selalu kita berpikir tahun ini harus lebih baik dari yang dulu. Kita evaluasi penyelenggaran haji tahun lalu. Misalnya, evaluasi kami tahun lalu kita jadikan cadangan 5 persen. Artinya, 5 persen ini kita ingatkan bapak-bapak, ibu-ibu siap karena nanti akan menjadi cadangan kalau ada yang kosong masuk. Tapi, ternyata 5 persen terlalu sedikit, saat kita datangi yang sakit dan meninggal, jawabnya saya belum siap. Akhirnya, banyak space yang enggak kepakai, yang tidak terpakai itu 1.260 space, banyak sekali. Padahal, banyak orang yang menunggu giliran. Sehingga, tahun ini kita jadikan cadangannya 10 persen. Harapan kita kalau kita ingatkan 10 persen ini, banyak yang enggak siap, tapi mudah mudahan kuota kita tidak sampai tidak terpakai.

Bagaimana dengan nasib Bandara Kertajati?

Bandara Kertajati tahun ini akan mulai kita gunakan. Ada sekira 38 ribu jamaah akan kita berangkatkan lewat Bandara Kertajati. Jumlah kloternya sebanyak 97. Memang asrama haji Jawa Barat masih menggunakan asrama haji yang ada di Bekasi. Kami sudah coba pakai bus dari asrama haji Bekasi ke Bandara Kertajati. Jalannya sudah bagus. Sebagian sangat besar jalan tolnya, ada sedikit yang belum selesai, tapi bagus juga jalanya. Sehingga, waktu tempuh dari Asrama Haji Bekasi ke Bandara Kertajati hanya 1 jam 45 menit. Ya, tidak beda jauh seperti waktu tempuh dari asrama haji Pondok Gede ke Bandara Soekarno-Hatta.

Insya Allah, tahun depan kita sudah bangun asrama haji untuk jamaah haji Jawa Barat. Yang disiapkan oleh gubernur, asrama haji Jawa Barat akan dibangun di Indramayu. Jaraknya sekitar 20 km dari Bandara Kertajati. Kita kembalikan kepada Gubernur Jawa Barat untuk memilih lokasi dibangunnya asrama haji. Karena, banyak kabupaten yang minta asrama haji dibangun di wilayahnya.

 

Lalu, nasib calon jamaah usia lanjut?

Calon jamaah haji usia lanjut banyak sekali. Ada yang 95 tahun dan masa tunggunya masih 3 tahun. Ada yang 85 tahun ke atas, masa tunggunya 5 tahun. Ada yang 75 tahun masa tunggunya 10 tahun. Bayangkan saja usia 95 tahun apakah dia masih ada. Sehingga, kami putuskan mulai tahun ini kami cicil yang usia lanjut diberangkatkan lebih dulu. Tapi, mau tidak mau akan mengurangi space-nya kuota haji.

Tentang lansia ini, karena tahun ini kita buatkan keberangkatan khusus untuk mereka sehingga kita tidak berani memberikan nilai yang besar. Kita mulai dengan 1 persen dulu. Ternyata, lansia usia 75 tahun ke atas ini jumlahnya 55.335. Kita belum berani kasih porsi banyak karena khawatir nanti banyak yang protes. Nanti mengganggu yang lain. Satu persen dari 204 ribu jamaah reguler adalah 2.040. Lansia tahun ini berangkat jumlahnya 2.040. Masih banyak yang belum berangkat, ya nanti kita naikkan. Kita berangkatkan tahun depan. Karena. kalau awal-awal diberangkatkan banyak, saya takut banyak yang protes.

Cadangan 5 persen, kita naikkan 10 persen. Saya berikan arahan untuk Ditjen PHU, yang 10 persen ini dibagi, 5 persennya untuk biasa, dan sisanya lansia. Ini nanti dihitung lagi mana yang sakit dan tidak bisa berangkat. Nanti mereka menutupi di situ. Lansia yang berangkat selain 2.040 tadi, bisa ditambah dari cadangan 5 persen atau dari tambahan jamaah 10 ribu itu. Membagi lansia itu memang susah.

Tapi, kita mulai dengan 3 golongan. Yang usia 95 tahun ke atas, daftar tunggu tiga tahun kita berangkatkan semua. Jumlahnya 441 orang. Kemudian, 85-95 menunggu 5 tahun, 1505 orang, dan usia 75-85 daftar tunggu 10 tahun jumlahnya 94 jamaah. Ini totalnya 2.040.

 
Tapi, kembali kuota ini bisa bertambah. Kita cicil-cicil dulu. Kan usia mereka, kalau masih menunggu lagi, apakah masih ada, ya mudah-mudahan masih ada.

Apakah ada tambahan kuota haji untuk Indonesia?

Kuota dari Arab Saudi 221 ribu. Waktu saya datang ke sana minta tambahan kuota haji. Menteri Haji (Arab Saudi) mengatakan, kuota haji yang memutuskan bukan mereka, tapi OKI. Dia pastikan atau putuskan kuota haji untuk Indonesia 221 ribu. Tapi, kalau bapak minta tambahan jamaah, coba saja ajukan surat ke kami. Nanti kami ajukan. Akhirnya, kami mengajukan tambahan jamaah 10 ribu. Kalau lihat //body language//-nya, sepertinya, //ok//. Tapi, sampai saat ini belum ada jawaban formalnya.

Karena, saya tahu Pak jokowi bersahabat dengan Raja Salman maupun putra mahkota. Sehingga, saya sarankan Pak Jokowi apabila berkenan untuk komunikasi dengan Raja Salman atau putra mahkota untuk tambahan jamaah. Karena, mereka bilang untuk tambahan kuota tidak bisa. Ya, mudah-mudahan kalau Pak Jokowi yang menghubungi lebih ada kepastian. Tapi, sementara kuota masih pegang angka 221 ribu. Dari kuota ini, undang-undang mengatakan 8 persen untuk jamaah khusus. Sehingga, dari total kuota ini, 204 ribu haji reguler dan 27 ribu jamaah khusus. Maka, kalau ada tambahan 10 ribu jamaah, kita hitung lagi.

Soal bahasa asing di Madrasah?

Kami punya data tahun 2017. Berapa banyak orang yang tamatan madrasah aliyah, berapa banyak yang lanjut kuliah, dan berapa banyak yang menganggur. Sebagian juga bekerja, tapi yang kerja ini tidak sempat kita data secara lengkap. Tapi, kita duga lebih banyak yang bekerja itu yang di sektor informal, kualitas pendidikannya tidak sepenuhnya terpakai. Kemudian, waktu kita terima, masalah sekolah tinggi agama, ternyata banyak prodi-prodi agama yang peminatnya menjadi berkurang. Kita coba analisis, sepertinya mereka memang kalah bersaing dalam merebut peluang-peluang kerja. Apa yang harus dilakukan?

Coba kita tambah pelajaran-pelajaran yang membuat mereka bisa bersaing, tidak kalah dengan sekolah umum, antara lain, IT dan bahasa. Bahasa yang dipakai di dunia bisnis, selain Arab, tentu saja Inggris. Nah, sekarang yang kelihatan ini ya Cina. Kalau kita naik pesawat Arab, pilihan bahasa cuma tiga kalau kita nonton video, Arab, Inggris, dan Cina. Jadi, memang Cina menjadi sangat (penting) sehingga saya bilang, silakan, mungkin tambah dengan Arab, Inggris, dan Cina. Saya tahu, ketika saya lempar sesuatu, saya yakin pasti ada umpan baliknya, buat kita tidak masalah.

Karena, yang mendukung atau tidak mendukung itu pada dasarnya dia mengapitalisasi ideologi itu. Kita ingin utamanya membuat dia lebih siap dalam bersaing merebutkan lapangan kerja, jangan sampai ilmu agamanya tinggi, hebat, tapi kalau bersaing di dunia kerja itu kalah. Jangan. Kita mau yang ilmu agamanya tinggi dan kemampuan bekerjanya bisa sama dengan yang lain sehingga bisa hidup enak, wajar. Mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Jangan sampai berpikir akhirat saja, di dunia dia nggak punya pekerjaan apa-apa.

Ke depannya, akan dibakukan dalam aturan?

Sementara kita dorong dalam bentuk melalui ekstrakurikuler. Tapi, nanti kita coba pelan-pelan, kita coba bahas lagi. Mana yang lebih baik. Kalau ekstrakurikuler, mungkin takutnya nggak ada dukungannya, kita coba-cobalah. Tapi, keinginan kita supaya mereka punya peluang kerja. Banyak loh madrasah kita itu dalam setahun itu hampir 10 juta orang, bagaimana nanti, mohon maaf di sekian tahun kemudian kita menghasilkan tamatan madrasah 10 juta orang, kemudian mereka tidak bisa merebut lapangan kerja, tanggung jawab siapa.

Indonesia memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Bagaimana upaya menggiatkan ekonomi syariah?

Banyak upaya kita. Pertama, kita tahu bahwa sertifikat halal itu persyaratan agar bisnis, terutama makanan minuman. Mulai tahun ini atau omnibus law ini, untuk mikro dan kecil kita gratiskan. Jadi, mereka bisa langsung jualan dan tidak perlu mengeluarkan biaya. Kalau dari Kemenag, kita dorong, kita pikirkan upaya-upaya yang ada. Sedang kita pikirkan, salah satunya berhubungan dengan haji, misalnya. Kita pikirkan bersama-sama apa yang bisa dibantu oleh haji dalam memasarkan dan mendorong usaha mikro dan kecil. Ini memang masih belum ada kesimpulannya, tapi jadi pemikiran kami. Yang utama, sekarang masuk di omnibus law, bahwa mikro dan kecil ini harus gratis untuk sertifikasi halal.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat