Habib Husein Jafar Al Hadar memberikan tausiyah saat gelaran Festival Hijriah di Gedung The Radiant, Beber, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Ahad (30/7/2023). | Republika/Thoudy Badai
Dalam tausiyahnya Habib menyampaikan pesan dakwah dengan tema keutamaan muslim menjaga persaudaraan antar sesama. | Republika/Thoudy Badai
Habib Jafar menyatakan, semakin seseorang menerima perbedaan, maka orang tersebut sejatinya semakin menjadi elegan dan semakin mendekati ketinggian. | Republika/Thoudy Badai
Menurutnya perbedaan seharusnya juga dijadikan sebagai alat persatuan. Caranya, dengan cara saling mengenal. Tak kenal, maka Taaruf. | Republika/Thoudy Badai
Dalam kesempatan itu, Habib Jafar juga mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut kehadiran Festival Hijriah di Cirebon. | Republika/Thoudy Badai
Festival Hijriah juga dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. | Republika/Thoudy Badai

Peristiwa

Festival Hijriah Republika, Habib Jafar : Tak Kenal, maka Taaruf

Habib Jafar apresiasi tingginya antusiasme masyarakat yang menhadiri Festival Hijriah di Cirebon.

CIREBON -- Habib Husein Ja'far Al Hadar kembali memberikan tausyiahnya dalam acara Festival Hijriah. Setelah hadir di sejumlah kota, kali ini Festival Hijriah hadir di Radiant Hall, Beber, Kabupaten Cirebon, Ahad (30/7/2023) malam.

Dalam acara yang dihadiri ribuan warga Cirebon dan sekitarnya itu, Habib Ja’far menyampaikan tentang hijrah menuju Islam yang multikultural.

‘’Jadi kita diciptakan dengan beragam kultur bukan untuk berpecah belah, tapi untuk bersatu padu,’’ ujar Habib Ja’far.

Habib Ja’far menyatakan, perbedaan yang timbul sebenarnya hanya karena perspektif atau cara pandang yang berbeda. Karena itu, berbeda tidak mesti salah satunya salah.

"Berbeda tidak mesti jadi masalah. Islam di Indonesia keren dengan beragam perbedaannya. Islam itu relevan dengan semua kultur jaman dan kultur wilayah," kata Habib Ja’far.

Habib Ja’far menyatakan, semakin seseorang menerima perbedaan, maka orang tersebut sejatinya semakin menjadi elegan dan semakin mendekati ketinggian.

"Perbedaan itu sebaiknya saling mengisi," tukas Habib Ja’far.

Habib Ja’far menambahkan, perbedaan seharusnya juga dijadikan sebagai alat persatuan. Caranya, dengan cara saling mengenal.

"Tak kenal, maka ta’aruf," kata Habib Ja’far. 

Dalam kesempatan itu, Habib Ja’far juga mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam menyambut kehadiran Festival Hijriah di Cirebon. Ribuan warga Cirebon dan sekitarnya memadati Radiant Hall hingga panitia menyediakan layar di luar ruangan karena padatnya ruangan.

Festival Hijriah digelar Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Kegiatan itu berlangsung di sembilan kabupaten dan kota. Kabupaten Cirebon merupakan lokasi kelima Festival Hijriah.

Sebelumnya, Festival Hijriah telah berlangsung di Jakarta (19 Juli 2023), Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), dan Bandung (27 Juli). Setelah di Cirebon, Festival Hijriah akan berlangsung di Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus).

Selain tausyiah, Festival Hijriah juga dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. Adapula pameran UMKM yang menyajikan berbagai produk kuliner. 

Hasan menambahkan, Republika merasa perlu menghadirkan seni budaya Muslim Xinjiang. Pasalnya, selama ini orang banyak berbicara tentang muslim Xinjiang dengan segala macam perspektifnya.

"Republika mencoba mengangkat perspektif yang lain, yaitu dari seni dan budaya, sehingga diharapkan menjadi pintu dialog dengan muslim Xinjiang,’’ kata Hasan. N lilis sri handayani ';

Seniman Xinjiang China Meriah Festival Hijriah di Bandung

Festival Hijriah ini juga akan digelar di Cirebon, Semarang, Solo, Yogyakarta hingga Surabaya.

SELENGKAPNYA

Pentas Seni Xinjiang Memukau Penonton Festival Hijriah Republika di Bekasi

Satu per satu penampil seni dan budaya tampil memeriahkan Festival Hijriah Republika.

SELENGKAPNYA

Festival Hijriah Republika Tampilkan Wajah Islam Xinjiang Lewat Seni

Opening Festival Hijriah Republika menampilkan beragam hiburan lewat ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat.

SELENGKAPNYA