Sejumlah orang mendinginkan diri di air mancur Piazza Castello di tengah suhu tinggi di Turin, Italia, Selasa (11/7/2023) waktu setempat. Delapan kota besar di Itali berstatus siaga satu menghadapi ancaman gelombang panas yang diperkirakan mencapai suhu d | EPA-EFE/Tino Romano

Internasional

Panas Ekstrem Dorong Penurunan Jumlah Turis di Eropa

Penurunan jumlah turis akan menjadi berita buruk bagi ekonomi Italia.

Kenaikan suhu ekstrem di seluruh Eropa selatan dapat mendorong penurunan jumlah wisatawan selama musim panas. Sebagian besar turis pun memilih untuk melancong ke negara yang lebih dingin atau berlibur pada saat musim semi dan musim gugur untuk menghindari panas ekstrem. 

Data Komisi Perjalanan Eropa (ETC) menunjukkan jumlah orang yang melakukan perjalanan ke wilayah Mediterania pada Juni hingga November telah turun 10 persen dibandingkan tahun lalu, ketika cuaca yang sangat panas menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan. Sementara itu, destinasi wisata ke Republik Ceko, Denmark, Irlandia, dan Bulgaria mengalami lonjakan minat. "Kami mengantisipasi bahwa kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi pada masa mendatang akan berdampak lebih besar pada pilihan wisatawan di Eropa," kata Kepala ETC, Miguel Sanz.

Sebuah laporan oleh badan perdagangan menunjukkan 7,6 persen wisatawan sekarang menilai kejadian cuaca ekstrem sebagai perhatian utama untuk perjalanan antara Juni dan November. Seorang wisatawan Anita Elshoy dan suaminya terpaksa pulang ke Norwegia dari tempat liburan favorit mereka di Vasanello, yaitu sebuah desa di utara Roma.

photo
Termometer jalanan menandai 38 derajat Celsius di kota Cordoba, Andalusia, Spanyol selatan, Rabu (26/42023). Anomali dan panas yang menyesakkan, sekitar 40 derajat di Andalusia, diperkirakan akan terjadi di sebagian besar Spanyol pada hari-hari berikutnya, yang berarti tingkat yang tidak diketahui pada April. - ( EPA-EFE/Salas)

Elshoy memutuskan pulang seminggu lebih awal dari rencana karena suhu mencapai sekitar 35 derajat Celsius. "Saya mengalami rasa sakit di kepala, kaki, dan jari membengkak dan saya menjadi semakin pusing. Kami seharusnya berada di sana selama dua minggu, tapi kami tidak bisa tinggal karena cuaca panas," ujar Elshoy.


Bagi Elshoy, musim panas di Eropa selatan mungkin sudah berlalu. Elshoy mengatakan, dia akan mempertimbangkan untuk berlibur di negara asalnya Norwegia sebagai gantinya. "Saya tidak ingin berlibur di mana saya sakit kepala dan pusing lagi," kata Elshoy.

photo
Dunia Kepanasan - (Republika)


Permintaan untuk perjalanan telah melonjak pada musim panas ini karena pencabutan pembatasan pandemi Covid-19. Perusahaan perjalanan mengatakan, sejauh ini belum ada pesanan yang dibatalkan. Sean Tipton dari grup agen perjalanan Inggris ABTA mengatakan, warga Inggris telah memesan lebih banyak akomodasi perjalanan liburan di Mediterania, berbulan-bulan sebelumnya karena mereka mendambakan liburan di pantai setelah lockdown.


Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil akan membuat peristiwa cuaca menjadi lebih parah dan mematikan. Ahli meteorologi memperkirakan, suhu dalam minggu mendatang dapat melampaui rekor di Eropa saat ini, yaitu sebesar 48,8 derajat Celsius di Sisilia pada Agustus 2021.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran terulangnya meningkatnya jumlah kematian akibat panas tahun lalu. Kisah turis yang diterbangkan dari pantai Italia atau diangkut dengan ambulans dari Acropolis Athena telah membanjiri media Eropa dalam beberapa pekan terakhir. "Penelitian kami baru-baru ini menunjukkan penurunan jumlah orang yang tertarik bepergian pada Agustus, bulan puncak, sementara lebih banyak orang Eropa mempertimbangkan perjalanan musim gugur," kata Sanz.


Turis di Roma mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan berpikir dua kali untuk memesan perjalanan ke kota itu pada Juli. Para turis berupaya untuk minum cukup air, tetap tenang, dan menemukan tempat ber-AC untuk beristirahat. "Saya akan datang saat cuaca lebih dingin. Hanya bulan Juni, April," kata Dalphna Niebuhr, seorang turis Amerika yang sedang berlibur bersama suaminya di Roma minggu ini.


Niebuhr mengatakan, cuaca panas membuat liburannya menjadi menyedihkan. Penurunan jumlah turis akan menjadi berita buruk bagi ekonomi Italia. Kementerian Lingkungan Italia memperingatkan, wisatawan asing di masa depan akan lebih banyak bepergian di musim semi dan musim gugur, serta memilih destinasi yang lebih sejuk.

photo
Sejumlah orang mendinginkan diri di air mancur Piazza Castello di tengah suhu tinggi di Turin, Italia, Selasa (11/7/2023) waktu setempat. Delapan kota besar di Itali berstatus siaga satu menghadapi ancaman gelombang panas yang diperkirakan mencapai suhu di atas 40 derajat Celsius. - (EPA-EFE/Tino Romano)


"Keseimbangannya akan negatif, juga karena sebagian dari wisatawan Italia akan berkontribusi pada arus pariwisata internasional ke negara-negara yang tidak terlalu panas," kata laporan Kementerian Lingkungan Italia.

Di Yunani, kedatangan udara internasional naik 87,5 persen year on year antara Januari dan Maret. Melonjaknya kedatangan turis pada musim panas telah memenuhi berbagai tempat wisata di Yunani, seperti Pulau Mykonos. Kementerian Lingkungan Yunani mengatakan, peningkatan perjalanan di musim dingin, musim semi, dan musim gugur dapat menutupi potensi pelambatan kedatangan turis pada musim panas.

Di Spanyol, permintaan liburan yang tinggi diperkirakan terjadi di daerah pesisir di bagian utara negara itu dan di pulau-pulau wisata Spanyol, karena suhu musim panas cenderung lebih dingin. Warga Spanyol Daniel Otero dan Rebeca Vazquez, yang sedang mengunjungi Bilbao, mengatakan, mereka mungkin akan menggeser jadwal liburan pada Juni tahun depan karena udara akan lebih sejuk dan nyaman. 

 

 

 
Saya akan datang saat cuaca lebih dingin. Hanya bulan Juni, April. 
DALPHNA NIEBUHR, Wisatawan
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat