Adiwarman A Karim | Daan Yahya | Republika

Analisis

Geoekonomi Politik di Tahun Politik

Keadaan geopolitik yang selalu keliru dalam mengambil sikap terbukti meruntuhkan masa kejayaan.

Oleh ADIWARMAN A KARIM

Letak strategis, kekayaan alam, dan bonus demografi Indonesia menjadi daya tarik bagi negara-negara adidaya untuk menanamkan pengaruh, bahkan menjadi mitra strategis Indonesia.

Kebijakan bebas aktif Indonesia bahkan membuat Indonesia terbuka bagi kekuatan adidaya berebut menanamkan pengaruh.

Kesadaran akan tiga hal itu, mendorong Indonesia lebih baik dalam menempatkan posisi tawar di antara negara-negara adidaya. Kekuatan ekonomi Indonesia yang menduduki peringkat 16 dalam 20 negara terkaya dunia, G-20, memberikan percaya diri yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Pertama, letak strategis Indonesia merupakan jalur lalu lintas kapal barat-timur dari Laut Cina Selatan (LCS) dan Samudra Pasifik menuju Samudra Hindia. Juga jaur lalu lintas utara-selatan dari Australia ke Laut Cina Selatan.

Dalam Perang Dunia Kedua, pertempuran Sekutu dan Jepang terjadi di wilayah Indonesia. Sejak itu pula AS memiliki pangkalan militer di Filipina.

Di utara Indonesia, saat ini terdapat sembilan pangkalan militer AS di Filipina, termasuk di pulau Balabac yang berada dekat instalasi militer Cina di LCS.

Empat dari sembilan pangkalan itu adalah pangkalan baru: tiga di Luzon yang hanya berjarak 500 km dari Kaohsiung Taiwan, dan satu di pulau Palwan LCS.

Cina dengan Nine Dash Line-nya ditengarai telah membangun tiga pulau karang di Kawasan Kepulauan Spartly sebagai pangkalan militernya di LCS.

Di selatan Indonesia, AS memiliki pangkalan AL-nya di Exmouth Australia Barat, pangkalan militer di Alice Springs Northern Territory, dan pangkalan marinir di Darwin. Cina membangun kerja sama dengan negara-negara di kepulauan Pasifik yang merisaukan Australia karena letaknya berdekatan.

Kedua, kekayaan alam Indonesia yang seakan mengikuti kemajuan teknologi. Ketika migas menjadi sumber utama energi, Indonesia salah satu negara OPEC. Ketika batu bara menjadi sumber utama energi murah, Indonesia menjadi eksportir penting.

Ketika kendaraan listrik dengan baterai yang berbahan asal nikel, Indonesia juga menjadi eksportir terbesar dunia. Emas dan rare earth ternyata juga melimpah di Indonesia.

Komoditas pertanian dengan dinamika harganya yang turun-naik, dan upaya mencari alternatif berupa bahan sintetis karet, minyak bunga matahari, kayu sintetis, belum dapat menggantikan komoditas tradisional pertanian.

Kekayaan alam inilah yang membawa Indonesia pada liga elite negara terkaya dunia, G-20. Dengan populasi yang besar, walaupun Indonesia merupakan 20 negara terkaya, secara pendapatan per kapita, Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga.

Ketiga, bonus demografi mengantarkan Indonesia pada struktur populasi tenaga usia produktif lebih besar daripada tenaga usia nonproduktif. Bonus demografi inilah yang akan mengangkat pendapatan per kapita.

Hal inilah yang akan mengubah Indonesia dari 20 negara terkaya dunia menjadi 20 negara terkaya dunia sekaligus negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi.

Negara kecil berpendapatan per kapita kecil ibarat mengisi air akuarium. Negara-negara berpopulasi kecil akan cepat terisi penuh air akuariumnya. Negara besar seperti Indonesia ibarat mengisi air kolam renang, perlu waktu lebih lama untuk memenuhi air di kolam renang.

Ini juga terlihat dari Cina dan India yang telah lama masuk liga elite G-20, tapi perlu waktu lebih lama untuk menaikkan pendapatan per kapita. Pakistan dan Nigeria diperkirakan akan mengikuti rute Cina, India, dan Indonesia.

 
Inilah lima negara terkaya dunia yang memiliki filosofi ekonomi masing-masing. Cina dengan ekonomi neososialisme, AS dengan ekonomi neokapitalisme, India dengan ekonomi Gandhi, Jepang dengan ekonomi Samurai, dan Indonesia dengan ekonomi syariah.
 
 

Dengan bonus demografi ini, diperkirakan Indonesia akan masuk lima negara terkaya dunia bersama Cina, AS, India, dan Jepang. Inilah lima negara terkaya dunia yang memiliki filosofi ekonomi masing-masing.

Cina dengan ekonomi neososialisme, AS dengan ekonomi neokapitalisme, India dengan ekonomi Gandhi, Jepang dengan ekonomi Samurai, dan Indonesia dengan ekonomi syariah.

Di zaman Rasulullah SAW, Makkah dan Madinah juga memiliki letak strategis jalur perdagangan utara-selatan, dan jalur perdagangan timur-barat. Kekayaan alam sangat jauh bila dibandingkan dengan kelimpahan kekayaan alam Indonesia.

Kekayaan alam baru dinikmati di zaman Bani Umayyah dengan banyaknya wilayah Persia dan Romawi Timur yang dibebaskan dengan bergabung Daulah Umayyah.

Perluasan wilayah ini menambah kapasitas produksi dan jangkauan distribusi hasil produksi, dan tentunya penambahan populasi dari wilayah baru berdampak pada penambahan konsumsi.

 
Bonus demografi baru dinikmati di zaman Bani Abbasiyah dengan stabilitas politik ekonomi Kawasan dan pertumbuhan populasi usia produktif terutama di kalangan Muslim non-Arab.
 
 

Bonus demografi baru dinikmati di zaman Bani Abbasiyah dengan stabilitas politik ekonomi Kawasan dan pertumbuhan populasi usia produktif terutama di kalangan Muslim non-Arab.

Ketika Bani Abbasiyah menggantikan Bani Umayyah dengan bantuan Muslim non-Arab yang selama masa Bani Umayyah merasa dipinggirkan, terjadi revolusi birokrasi dan teknologi.

Muslim non-Arab yang berasal dari Persia memiliki tradisi birokrasi pemerintahan dan ilmu teknologi negara adidaya Persia, sehingga kemajuan ekonomi sangat terasa.

Bergabungnya wilayah yang dibebaskan dari Romawi Timur, semakin menambah maju Bani Abbasiyah karena Rowawi Timur juga negara adidaya dengan kemajuan ilmu teknologi dan birokrasi pemerintahan.

Sebagian besar birokrasi pemerintahan diisi Muslim non-Arab asal Persia, dan sebagian besar tentara diisi Muslim non-Arab asal Turki yang ketika itu bagian dari Romawi Timur.

Sedangkan Bani Umayyah pindah ke arah timur dan akhirnya mendirikan Bani Umayyah II di Andalusia. Keadaan geopolitik ketika itu menyeret Bani Umayyah membantu Kaisar Zongyun Dinasti Tang memadamkan pemberontakan Anshi yang dipimpin oleh Jenderal An Lushan di Cina Utara.

Luasnya wilayah Bani Abbasiyah merupakan tantangan besar. Memobilisasi pasukan ke arah timur membantu Cina, Bani Abbasiyah harus menghadapi Romawi di arah barat.

Merasa aman di wilayah timur karena hubungan baik dengan Cina, Harun al-Rasyid memobilisasi pasukan melawan Romawi Timur yang melanggar perjanjian damai di zaman Raja Nikephoros I.

Disibukkan dengan perselisahan di barat dengan Romawi Timur, meninggalkan kekosongan wilayah timur dan melemahnya Cina sampai akhirnya Cina jatuh ke tangan Mongol.

Melemahnya kekuatan di timur ini memberikan peluang kumulasi kekuatan ekonomi dan militer Mongol. Akhirnya, Bani Abbasiyah luluh lantak diserang pasukan Mongol.

 
Kebijakan bebas-aktif Indonesia harus benar-benar diterapkan dengan cerdas dan bijaksana agar tidak terbawa ke dalam perebutan pengaruh negara-negara adidaya.
 
 

Kebijakan bebas-aktif Indonesia harus benar-benar diterapkan dengan cerdas dan bijaksana agar tidak terbawa ke dalam perebutan pengaruh negara-negara adidaya. Betapa pun kekuatan dan kejayaan Bani Abbasiyah, keadaan geopolitik yang selalu berubah dan keliru dalam mengambil sikap terbukti meruntuhkan masa kejayaan Islam.

Rasulullah SAW mengingatkan, “Di akhir zaman nanti umat Islam akan diperebutkan bangsa-bangsa lain seperti mereka memperebutkan makanan untuk meremukkannya.”

Sahabat bertanya, “Apakah karena jumlah kami sedikit?” Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan jumlah kalian banyak sekali, tapi seperti buih di atas air. Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian, dan menjangkitkan penyakit wahn dalam hatimu.”

Sungguh Allah SWT tidak megubah suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan itu sendiri. Bismillah.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Bulan Sabit Terbit di Langgar Kidul Kauman

KH Dahlan menggagas gerakan Muhammadiyah melalu langgar yang mungil.

SELENGKAPNYA

Deislamisasi Sejarah Indonesia

Belanda ketika menjajah memiliki tujuan mengaburkan sejarah Islam di Indonesia.

SELENGKAPNYA

Serba-serbi Threads, Aplikasi yang Bikin Elon Musk Panas Dingin

Threads tertarik dengan data pribadi Anda, sama seperti Instagram,

SELENGKAPNYA