Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani uji coba di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/2/2023). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Ekonomi

'Target Operasional Kereta Cepat Jangan Dipaksakan'

Aspek keselamatan harus benar-benar terpenuhi sebelum kereta cepat dioperasikan.

JAKARTA — Aspek keselamatan harus benar-benar didahulukan dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Kalangan legislator dan pengamat menilai target operasional pada Agustus mendatang tak perlu dipaksakan jika belum siap sepenuhnya.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKS, Amin AK, menilai langkah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang belum mengeluarkan sertifikat kelayakan bagi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk beroperasi secara penuh adalah langkah yang bijak.

Sebaliknya, ucap Amin, PT KCIC sebagai pelaksana proyek KCJB seharusnya berfokus pada penyelesaian berbagai sarana dan prasarana agar proyek tersebut benar-benar layak beroperasi.

"Keselamatan, kenyamanan, dan keamanan penumpang merupakan faktor utama dalam layanan transportasi publik, termasuk layanan KCJB. Kelayakan beroperasi angkutan transportasi, terlebih transportasi publik, semestinya diuji secara ketat," ujar Amin saat dihubungi Republika, Kamis (8/6/2023).

photo
Pekerja beraktivitas di area Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (15/5/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Menurut Amin, KCIC sebaiknya berkaca pada beberapa insiden kecelakaan kereta cepat pada 18 Desember yang saat uji coba gerbong kereta cepat keluar dari jalur lintasan. Amin meminta peristiwa ini harus membuat KCIC bersikap lebih hati-hati dengan memastikan semua sarana dan prasarana memang siap digunakan.

Kejadian tersebut memicu perbincangan warganet di media sosial yang meragukan standar keamanan dan keselamatan kereta super cepat ini. KCIC, lanjut Amin, juga harus belajar dari kecelakaan di beberapa negara, seperti kereta cepat di Belanda yang tergelincir dan menabrak sebuah peralatan konstruksi berat pada April 2022. Kecelakaan itu menyebabkan satu korban tewas dan 30 lainnya luka-luka.

"Sebelumnya, kereta yang sedang dalam perjalanan menuju Provinsi Guangdong, Cina, tergelincir setelah menabrak puing-puing yang jatuh ke rel di dekat terowongan pada Juni 2022," ucap Amin.

Amin menegaskan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan penumpang merupakan faktor utama. Amin tak ingin faktor penting itu diabaikan demi mengejar target tertentu.

"Saya tidak menepis kekhawatiran KCIC terkait hilangnya potensi pendapatan jika operasional kereta cepat ditunda kembali. Demikian juga risiko bunga utang yang makin membesar karena terjadi penambahan waktu pengerjaan. Akan tetapi, jangan kemudian memaksakan diri jika memang belum siap," kata Amin.

Kementerian Perhubungan dan tiga konsultan disebut merekomendasikan pengunduran rencana operasional KCJB. Kereta cepat pertama di Tanah Air itu ditargetkan bisa beroperasi pada Agustus 2023 sekaligus sebagai bagian perayaan kemerdekaan RI.

Dalam laporan yang diterima Reuters, Rabu (7/6/2023), terdapat masalah baru yang membuat KCJB belum bisa memulai operasinya. Disebutkan, peserta konsorsium Cina menginginkan sertifikat kelayakan operasional penuh meskipun saat ini stasiun belum dibangun lengkap. Hal itu terungkap dalam presentasi setebal 48 halaman yang ditinjau oleh Reuters.

Kendati demikian, Kemenhub dan konsultan Mott MacDonald, PwC, dan firma hukum lokal Umbra menilai operasi komersial penuh kereta cepat baru bisa terlaksana pada Januari 2024. “Terdapat risiko target operasi komersial pada Agustus menjadi tertunda untuk menyelesaikan seluruh konstruksi hingga 31 Desember," ungkap laporan tersebut.

photo
Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melaju saat menjalani uji coba di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/2/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Selain itu, upaya restrukturisasi finansial untuk PT Wijaya Karya Tbk (Wika) yang juga memiliki saham dalam konsorsium proyek kereta cepat menekan kebutuhan modal kerja proyek. Wika telah mengakumulasikan pembayaran outstanding sebesar 381,75 juta dolar AS.

Corporate Secretary Wika Mahendra Vijaya mengatakan, perseroan memiliki kemampuan finansial untuk menyelesaikan sisa pekerjaan. Akan tetapi, mereka juga membutuhkan pembayaran dari konsorsium atas pekerjaan yang sudah selesai.

Indonesia bernegosiasi dengan Cina untuk tambahan pinjaman 560 juta dolar AS dan meminta suku bunga 2,8 persen untuk porsi pinjaman dalam yuan. Angka itu lebih rendah dari tawaran China Development Bank (CDB) sebesar 3,46 persen. Hal itu berdasarkan dokumen tertanggal 18 Mei.

Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menegaskan, aspek safety atau keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi setiap transportasi, terlebih untuk KCJB yang memiliki kecepatan tinggi. Toto menilai penundaan operasional merupakan langkah bijak jika memang PT KCIC belum siap menjalankan kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.

"Untuk aspek safety, saya kira wajar saja permintaan penundaan peresmian KCJB," ujar Toto saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Toto menilai PT KCIC bisa berfokus menyelesaikan sejumlah fasilitas jika memang tidak bisa tuntas pada Agustus mendatang. Dengan penundaan operasional, lanjut Toto, proyek KCJB juga bisa leluasa merampungkan sejumlah persoalan, salah satunya utang konsorsium kepada PT Wijaya Karya (Wika).

Toto menyampaikan, Wika merupakan salah satu BUMN karya yang tengah mengalami tekanan arus kas yang cukup berat. Toto menilai Wika membutuhkan pencairan piutang sebagai dana segar untuk melanjutkan pekerjaan pada proyek KCJB maupun proyek strategis lain.

"Salah satunya, ya, piutang pada pekerjaan konstruksi yang sudah dikerjakan di proyek KCJB. Jadi, wajar saja kalau tagihan ini dilakukan," kata Toto.

photo
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Halim di Makasar, Jakarta Timur, Rabu (17/5/2023). - (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

PT KCIC memastikan masa pengenalan kereta cepat Jakarta-Bandung masih sesuai rencana. Manager Corporate Communication KCIC Emir Monti mengatakan, KCJB ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2023.

"KCJB mulai dapat digunakan untuk mengangkut penumpang sebagai hadiah kemerdekaan ke-78 Indonesia," kata Emir, Kamis (8/6/2023).

Dia menjelaskan, pada tahap awal, PT KCIC akan melakukan soft launching KCJB. Nantinya, kata Emir, masyarakat dapat mencoba layanan KCJB untuk memperkenalkan moda transportasi dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam itu.

"Masyarakat nantinya bisa mencoba menggunakan layanan KCJB dari Halim ke Padalarang, termasuk di dalamnya mencoba integrasi KCJB dengan LRT Jabodebek yang menghubungkan Stasiun KCJB Halim ke semua stasiun pelayanan LRT Jabodebek serta KA feeder yang mengintegrasikan Stasiun KCJB Padalarang dengan Stasiun KAI Bandung dan Cimahi," ungkap Emir.

Masa pengenalan operasional KCJB tersebut berjalan hingga September 2023. Emir menjelaskan, tata cara dan skema pendaftaran untuk masyarakat dapat menggunakan jasa KCJB dalam masa pengenalan operasional tersebut sedang dibahas dan akan segera diumumkan.

Pada masa pengenalan tersebut, jumlah stasiun yang akan melayani naik-turun penumpang masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap. "Selanjutnya, pengoperasian KCJB akan dijalankan secara normal sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku," tutur Emir.

Nelangsa Penyintas Kecelakaan Kereta India

Masih ada korban yang hilang dari kecelakaan di Odisha.

SELENGKAPNYA

Cina Kejar Target Operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pemerintah menargetkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beroperasi penuh pada Agustus.

SELENGKAPNYA

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Dibawa Ngebut

Uji kecepatan kereta cepat telah mencapai 180 km per jam.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya