Pengunjung melihat display instalasi koleksi piringan hitam di Museum Lokananta, Solo, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023). | ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA

Nasional

Merawat dan Menghidupkan Lagi Aset-Aset Bersejarah

Aset-aset BUMN didorong untuk ramah UMKM dan menjadi pusat industri kreatif.

JAKARTA -- Sejumlah aset bersejarah yang dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali hidup setelah sekian lama seperti mati suri. Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, upaya menghidupkan lagi aset-aset bersejerah BUMN bukan hanya untuk kepentingan ekonomi, melainkan juga demi meningkatkan kemandirian bangsa dan merawat budaya nasional.

Upaya optimalisasi aset BUMN yang mendulang sukses di antaranya revitalisasi pusat perbelanjaan Sarinah, Pos Bloc, hingga Lokananta di Solo. "Kita ingin mengoptimalkan aset-aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Kebudayaan adalah detak jantung sebuah bangsa, terutama bangsa Indonesia. Jadi, sudah kita semua untuk terus melestarikan dan memperkuat kebudayaan Indonesia. Harus kita jaga," kata Erick Thohir, Rabu (7/6/2023).

Sarinah adalah pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Diresmikan pada 15 Agustus 1966, proyek Sarinah digagas oleh presiden pertama RI, Sukarno, untuk mewadahi kegiatan perdagangan produk dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat, hingga produk UMKM dan dan koperasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

photo
Grup band Sokhi tampil dalam rangka Hari Musik Nasional 2022 di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (9/3/2022). - (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.)

Dalam perjalanannya, Sarinah berubah menjadi pusat ritel modern tanpa sentuhan produk khas nusantara. Di tangan Erick Thohir, Sarinah direvitalisasi tanpa meninggalkan nuansa sejarahnya.

Selain itu, dihadirkan pula aneka produk unggulan UMKM Indonesia yang telah melewati proses kurasi untuk memastikan kualitas terbaik. Sebagai contoh, para desainer busana terbaik Indonesia diberi ruang untuk memajangkan hasil karyanya di sana. Begitu pula dengan produk khas nusantara lainnya.

Kita ingin mengoptimalkan aset-aset lama yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.

ERICK THOHIR, Menteri BUMN 
 

 

Usaha itu terbukti berhasil. Sekitar lima bulan setelah dibuka kembali, wajah baru Sarinah berhasil mendatangkan enam juta pengunjung.

Pada waktu yang hampir bersamaan, Erick juga meremajakan kantor Pos Indonesia. Gedung tua dari era kolonial disulap dengan nuansa kekinian dengan target menjadi pusat ekonomi kreatif baru sekaligus tempat nongkrong bagi anak muda. Dinamakan Pos Bloc, proyek ini telah berjalan di Jakarta dan Medan, disusul Bandung dan Surabaya.

Seperti Sarinah, Erick menekankan Pos Bloc harus memaksimalkan potensi produk UMKM sekaligus industri kreatif, seperti menyediakan ruang bagi konten kreator untuk berkarya di sana. Bagi Erick, dengan revitalisasi aset BUMN untuk fasilitas publik seperti Pos Bloc atau Sarinah, bisa mendorong pembangunan pop culture di Tanah Air hingga membuka peluang kepada UMKM untuk memasarkan produknya.

Begitu juga dengan revitalisasi Lokananta di Solo. Proses revitalisasi studio rekaman pertama milik negara di Solo itu telah rampung dan dibuka kembali untuk umum pada pekan lalu.

Seperti halnya Sarinah dan Pos Bloc, Lokananta punya nilai sejarah tinggi. Didirikan pada 1956, Lokananta menjadi bagian dari strategi Sukarno untuk membangun ketahanan budaya nasional. Itu sebabnya, Erick, yang prihatin ketika melihat Lokananta sempat telantar, bertekad menghidupkannya kembali sehingga bisa menjaga sejarah dan bermanfaat pada masa kini.

Lokananta menjadi bagian dari strategi Sukarno untuk membangun ketahanan budaya nasional.

 

 

Setelah direnovasi, Lokananta tidak hanya berfungsi sebagai studio rekaman, tetapi juga dilengkapi tempat konser musik berkapasitas 4.500 orang, museum musik, dan area UMKM serta industri kreatif.

"Artinya apa? Kita bisa kalau mau. BUMN mendorong aset-aset BUMN menjadi ramah UMKM dan industri kreatif. Dengan begitu, kita sekaligus mendorong kemandirian bangsa," kata Erick.

photo
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menandatangani prasasti saat peresmian Transformasi Sarinah, disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah), Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Ketua DPR Puan Maharani (kanan) di Jakarta, Kamis (14/7/2022). Presiden Joko Widodo meresmikan transformasi pusat perbelanjaan tertua di Indonesia, Sarinah, seusai direnovasi. - (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.)

Selesainya revitalisasi Lokananta itu ditandai dengan pagelaran Festival Lokananta 2023 pada 3-4 Juni lalu dengan menghadirkan 21 penyanyi papan atas lintas generasi.

"Lokananta punya sejarah panjang. Cikal bakal musik Indonesia ketika presiden pertama kita Pak Sukarno untuk mendorong agar musik Indonesia naik dan mengurangi dominasi musik Barat," kata Erick saat menghadiri peresmian revitalisasi Lokananta.

Rencana revitalisasi Lokananta, yang sebelumnya sempat telantar, diumumkan Erick Thohir pada 8 Agustus 2022. Saat itu, Erick merasa prihatin melihat kondisi Lokananta yang tak terawat. Pasalnya, Lokananta adalah saksi sejarah perkembangan musik Tanah Air.

Dalam salah satu plakat yang dipajang di Museum Lokananta, disebutkan bahwa Lokananta adalah titik nol dalam perjalanan usaha negara untuk mendokumentasikan, mempromosikan, dan memodernisasi kebudayaan Indonesia yang dilakukan Bung Karno. Mulanya adalah keresahan atas dominasi lagu-lagu Barat yang diputar di Radio Republik Indonesia (RRI) paskakemerdekaan atau sekitar awal 1950-an.

Saban hari, lagu yang diputar adalah lagu-lagu yang dinyanyikan, antara lain, oleh Elvis Presley, Frank Sinatra, dan lainnya. Sementara lagu Indonesia masih berupa lagu-lagu daerah.

photo
Penjual menunjukkan kaset rilisan Lokananta Records pada gelaran Pasar Musik Bandung di The Hallway Space, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/3/2023). - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Direktur RRI saat itu, Raden Maladi, kemudian berinisiatif membuat pabrik piringan hitam milik pemerintah untuk rekaman pada 1956. Hasil rekaman kemudian diedarkan ke seluruh daerah dengan label "Indra Vox" atau Indonesia Raya Vox. Tak disangka, nama itu ditolak oleh Bung Karno karena dianggap kebarat-baratan, Akhirnya, lahirlah nama Lokananta.

Keresahan atas dominasi lagu-lagu Barat saat itu disinggung Bung Karno saat menyampaikan pidato pada 17 Agustus 1959 yang dikenal sebagai "Manifesto Usdek". Salah satu isinya menyinggung lagu-lagu Barat yang disebut sebagai imperialisme kebudayaan.

Sejak itu, RRI tak lagi memutar lagu-lagu Barat beraliran rock n' roll, cha-cha, tango atau mambo. Sebagai gantinya, Lokananta merilis rekaman yang kental dengan muatan musik dan budaya lokal dari berbagai daerah di Indonesia. Lokananta juga memproduksi ulang pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan untuk disebar ke stasiun RRI di daerah.

Selain itu, Lokananta memiliki ribuan koleksi, termasuk master rekaman lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang pertama kali dinyanyikan. Ada juga master lagu dari berbagai penyanyi legendaris Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, dan Titiek Puspa.

Pada 1962, saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, Raden Maladi yang saat itu menjadi menteri pemuda dan olahraga meminta Lokananta memproduksi seri empat album kompilasi lagu-lagu daerah termasuk "Rasa Sayange" dan lagu daerah lainnya untuk dibagikan kepada kontingen Asian Games pada 15 Agustus 1962. Kompilasi lagu itu diberi judul "Asian Games: Souvenir from Indonesia."

photo
Sejumlah penari menampilkan tari balet dalam pementasan bersama menyambut Hari Balet Sedunia di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta, Ahad (2/10/2022). - (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Persinggungan sejarah itu pula yang membuat Erick Thohir bergetar hatinya. Seperti diketahui, Erick adalah Ketua Panitia Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

"Tentu saya tadi ketika mutar (Lokananta) saya agak bergetar sedikit rupanya ada koneksi di sini tahun 1962 rekaman lagu Asian Games, kan begini-begini bekas Ketua Asian Games," kata Erick.

Dengan fakta sejarah seperti itu, Erick merasa Lokananta harus dihidupkan kembali agar generasi muda paham sejarah bangsa. Lokananta adalah saksi sejarah bagaimana Bung Karno membangun ketahanan budaya nasional untuk melawan apa yang disebutnya sebagai imperialisme kebudayaan Barat.

Atas dasar itulah pada November 2022 revitaliasi Lokananta sebagai aset BUMN dimulai. Erick berharap Lokananta sebagai aset bersejarah dapat terus dijaga, dimanfaatkan, dan dikembangkan.

photo
Peserta berswafoto dengan latar koleksi Museum Lokananta saat peluncuran Gerakan Wajib Kunjung Museum di Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/12/2021). Gerakan tersebut untuk mempromosikan keberadaan 18 museum yang ada di Kota Solo guna meningkatkan kunjungan wisatawan. - (ANTARAFOTO/Maulana Surya)

Chief Executive Officer Lokananta Wendi Putranto mengatakan, Lokananta akan berkembang tidak hanya menjadi perusahaan rekaman dan studio musik, tetapi juga akan menjadi ruang kreatif publik dan tempat untuk memberdayakan UKM dan UMKM. Selain itu, Lokananta nantinya akan menjadi ruang pertunjukan musik.

"Jadi akan banyak pertunjukan musik yang terjadi di Lokananta ke depannya. Bagi teman-teman, buat pengunjung yang ingin tahu sejarah musik Indonesia dari tahun 1950-an sampai tahun 1990-an bisa datang ke Lokananta bisa melihat galeri Lokananta," kata dia.

Setia dan Kebijaksanaan Sahabat Nabi

Miqdad bin Amr menjadi contoh betapa setia para sahabat mendampingi perjuangan Nabi SAW.

SELENGKAPNYA

Kesabaran Khabbab bin Arats

Khabbab bin Arats adalah seorang sahabat Nabi yang pernah alami siksaan dahsyat dari kafir Quraisy.

SELENGKAPNYA

Jamaah Lansia Boleh Kenakan Popok Saat Berihram

Mereka tidak disyaratkan harus suci dari hadas atau najis.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya