
Mujahidah
Ar-Rubayyi binti Mu'awwidz, Angkat Senjata Bersama Pasukan Muslimin
Ar-Rubayyi juga memberikan pengobatan untuk para sahabat yang terluka.
Kisah tentang keberanian shahabiah, demikian istilah untuk para sahabat perempuan di zaman Rasulullah SAW, berlaga di medan perang, menghiasi deretan buku sejarah.
Cerita perihal tekad melawan kaum musyrikin pernah pula ditunjukkan oleh ar-Rubayyi binti Mu'awwidz bin Afra al-Anshariyyah. Ia tidak hanya berperan di belakang panggung, tetapi juga tampil di garda depan, bersama para sahabat dari kalangan laki-laki mengangkat senjata menumpas golongan kafir.
Sebuah hadis riwayat Bukhari mengisahkan, bagaimana sepak terjangnya di kancah peperangan. Ia tergabung dengan pasukan berkuda. Kepiawaiannya berkuda dengan membawa senjata menguatkan barisan pasukan Islam. Tak selamanya, ia berada di gugus depan.

Sesekali, sosok yang berasal dari Bani Najar itu tampak terlihat berada di belakang garis bersama tim medis. Lihat saja, penuturan sejarawan Ibn Katsir. Ia mengisahkan, ar-Rubayyi', memberikan pengobatan untuk para sahabat yang terluka dan menyiapkan logistik.
Keberanian putri dari Ummu Yazid binti Qais bin Za'wa itu terlihat ketika melawan ibu Abu Jahal. Ar-Rabiyyi' tidak main-main. Keberanian yang ia warisi dari sang ayah, Mu'awwidz, semakin mengkristal sebagai dampak menancapnya keimanan.
Diriwayatkan bahwa ar-Rubayyi' mengambil minyak wangi dari Asma binti Makhrabah, ibu Abu Jahal. Asma pun menanyakan nasab ar-Rubayyi'. Lantas dia pun menyebutkan silsilah nasabnya. Kemudian, Asma berkata, “Engkau adalah anak perempuan dari seorang pembunuh tuannya (Abu Jahal)."
Dengan berani Rubayyi' mengatakan, “Aku adalah anak perempuan dari seorang pembunuh budaknya.” Jawaban itu membuat Asma terdiam tidak berani meladeni keberanian ar-Rubayyi'.
Aku adalah anak perempuan dari seorang pembunuh budaknyaAR-RUBAYYI BINTI MU'AWWIDZ
Cinta ilmu
Di balik kepribadian ar-Rubayyi' yang tegas dan berani, tersimpan karakter yang lemah lembut. Dia bahkan terkenal dengan keilmuannya.
Sosok yang termasuk salah satu pembaiat taat untuk Rasulullah itu, berwawasan luas. Kapasitas keilmuan yang mumpuni itu menjadikannya sebagai rujukan bertanya sejumlah sahabat.
Termasuk dalam periwayatan hadis. Aisyah RA menukilkan sebanyak 21 hadis dari ar-Rubayyi'. Khalid bin Dzakwan, Sulaiman bin Yasar, dan Abu Ubaidah bin Ammar bin Yasir, tak ketinggalan meriwayatkan hadis dari sahabat perempuan itu. Hadis-hadis riwayat Bukhari dan Muslim banyak pula yang bermuara pada ar-Rubayyi'.

Keistimewaan ilmu itu, tak terlepas dari intensitas komunikasinya dengan Rasulullah SAW. Kedekatan itu membuat tokoh yang meninggal di masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan itu mengenal Rasul.
Dikisahkan dari Abu Ubaidah bin Muhammad bin 'Ammar. Ia pernah bertanya tentang gambaran sosok Rasulullah SAW. Ar-Rubayyi' menjawab, “Wahai anakku, jika engkau melihat Rasulullah SAW niscaya engkau melihatnya laksana matahari yang sedang terbit."
Keilmuwan tersebut memosisikan ar-Rubayyi dalam deretan shahabiyah yang terhormat. Ungkapan dan tanggapan positif, pernah dilontarkan oleh Musa bin Harun al-Hammal. Ia mengapresiasi kedudukkan ar-Rubayyi.
Menurut al-Hammal, ar-Rubayyi adalah perempuan yang mulia. “Ia patut memiliki kehormatan yang tinggi,” katanya.
Bersalaman Usai Shalat Itu Bid'ah, Benarkah?
Hukum saling berjabat tangan setelah shalat diperbolehkan dan memiliki landasan yang kuat.
SELENGKAPNYADinilai Vulgar, Injil Ditarik dari Sekolah di Utah
Alkitab dinilai tak sesuai dibaca anak-anak dan remaja.
SELENGKAPNYAPalestina di Tubir Bencana Kemanusiaan
Lembaga-lembaga bantuan di Palestina mengalami krisis pendanaan.
SELENGKAPNYA