Menengok Toko Zero Waste | Republika

Metro

Menengok Toko Zero Waste

Sebelum produk diambil, wadah milik pembeli ditimbang lebih dulu.

Berjalan kaki di sekitar Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, terdapat sebuah toko dengan konsep yang unik. Dari luar, toko ini tampak biasa saja dengan jendela kaca cukup besar. Saat memasuki bagian dalam toko, pengunjung akan langsung disambut dengan aroma wangi bunga-bungaan.

Di samping kiri terlihat jajaran berbagai macam stoples kaca yang diletakan di rak setinggi kurang lebih tiga meter. Dalam stoples-stoples kaca itu diisi berbagai jenis kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, di samping kanan, terdapat meja kasir sekaligus jajaran stoples-stoples kaca kosong dan botol kaca kosong dengan aneka ukuran. Di sebelahnya pun juga tampak rak kayu dengan stoples, jeriken, serta macam-macam produk perawatan kulit.

The Bulkstore & Co, itulah nama toko yang tepatnya terletak di Jalan KH Wahid Hasyim Nomor 47, Menteng, Jakarta Pusat. Tidak berbeda dengan tempat lainnya, toko ini juga menjual berbagai kebutuhan sehari-hari secara curah. Mulai dari bahan pangan, bumbu masak, sabun mandi, hingga peralatan rumah tangga yang ramah lingkungan.

Dalam ruangan toko yang berukuran sekitar 4x4 meter tersebut, semua produk dikelompokkan menurut jenisnya. Seperti kelompok superfood (spirulina bubuk), teh hitam, tepung, aneka kacang-kacangan (almon, kacang mede, kacang merah, dan chickpea), whole grains (lentil, jali kering/dried barley, quinoa), garam, serta gula (sea salt, pink himalayan sea salt, dan coconut sugar).

Tidak hanya itu, toko ini juga menjajakan cokelat batangan, biji kopi, makanan ringan, hingga produk perawatan tubuh (deodoran, sabun mandi, minyak aroma terapi essential oil, dan body scrub). Adapula produk kerajinan serta peralatan rumah tangga, seperti cobek dan ulekan, sikat baju, sikat gigi, sedotan berbahan stainless steel, sendok dan garpu dari kayu, menstrual cup, serta aneka wadah yang terbuat dari anyaman.

Ada satu hal yang membedakan toko ini dengan toko curah lainnya. Para pembeli yang datang harus membawa wadah belanjaan sendiri. Salah satu CEO The Bulkstore & Co, Putri Arif Febrila, mengatakan, toko ini mengusung konsep minim penggunaan plastik dan zero waste. Ide mendirikan toko ini muncul karena adanya kesamaan visi dari dirinya bersama empat sahabat perempuannya untuk mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja dan mengajak pembeli agar lebih bijak dalam membeli. Sehingga, pada akhirnya tidak ada bahan pangan yang sering terbuang sia-sia.

Perempuan yang kerap disapa Putri ini mengatakan, visi dari toko tersebut adalah gaya hidup yang lebih sehat untuk bumi yang harus dilakukan dan diadaptasikan. Ingin membantu khususnya kaum urban bisa hidup lebih ramah lingkungan, lebih sehat secara general, kata Putri saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Putri menuturkan, untuk misinya sendiri, ia bersama sahabat-sahabatnya melihat beratnya isu saat ini mengenai sampah. Menurut Putri, mereka ingin menekel penggunaan sampah plastik sekali pakai dan sampah makanan yang terbilang cukup meresahkan melalui toko yang berdiri sejak 26 Mei 2019 silam.

Hal itu diimplementasikan Putri beserta sahabat-sahabatnya pada konsep toko yang tidak mengemas produk dagangan mereka dengan plastik, 85 persen produk alami atau organik tanpa campuran bahan kimia yang berbahaya buat tubuh, produk berbasis nabati, serta mengusung produk lokal. Putri mengatakan, sebagian besar produk yang ada di toko itu merupakan hasil para produsen lokal, mulai dari Aceh, Bali, Pulau Jawa, serta UMKM yang ada di sekitar toko.

Sebenarnya, produk yang kita tawarkan itu bisa dibilang di situ orang ketika ingin cari makanan sehat yang organik, dia datang ke kita, jadi memang makanan-makanan. Kita tidak jual hanya komoditas yang sangat umum, misalnya, gula putih, beras putih kita enggakjual. Kita jual memang yang alternatifnya jauh lebih sehat, misalnya, beras merah, beras hitam, sampai misalnya sorgum dan jali, ujar dia.

Tidak perlu khawatir saat Anda berbelanja ke toko ini dan tidak membawa wadah sendiri. Di sini, Anda dapat membeli stoples kaca atau kantong berbahan dasar singkong sebagai wadah untuk berbelanja. Ukurannya pun beragam, mulai dari stoples kaca mini se ukuran tomat, maupun stoples besar yang muat menampung beras kiloan.

Salah satu pramuniaga toko bernama Fatin mengatakan, cukup banyak pembeli yang menyukai stoples kaca berukuran mini. Sebab, bentuknya lucu dan praktis untuk dibawa-dibawa saat membeli produk dalam jumlah yang sedikit. Ukuran paling kecil ini harganya Rp 8.000, ujar Fatin.

Selain itu, jelas Fatin, meskipun sebagian besar produk yang diperdagangkan merupakan produk organik, pihaknya tidak memerlukan penanganan khusus. Ia menambahkan, seperti produk beras yang cukup sering kutuan, membuat pihaknya melakukan pengecekan rutin setiap pekan.

Jika beras memang kutuan, akan dijemur dan baru dijual kembali. Sedangkan, untuk bahan-bahan lainnya, Fatin mengaku, cukup cepat habis terjual. Tidak sampai tiga bulan, kita sudah ada pergantian, papar dia.

Gaya hidup Di sisi lain, produk yang paling banyak dicari, yaitu superfood. Misalnya, bluberi kering, anggur kering, biji labu, biji bunga matahari, chia seed, flax seed, goji berry, dan kurma. Fatin menjelaskan, superfoodini biasanya dicampur dengan oatmeal.

Adapula aneka kue kering, seperti pumpberry cookies dengan harga Rp 200 per gram. Kue ini pun dibuat tanpa susu, bahan pengawet, dan tidak mengandung gluten.

Selain makanan, toko ini juga menyediakan berbagai produk perawatan tubuh. Mulai dari scrub gara, berbagai aroma, seperti charcoal, pink rosella, dan ocean breeze dengan harga Rp 750 per gram.

Namun, tidak berlaku bagi beberapa produk yang sifatnya satuan, seperti sabun mandi batangan homemade beraroma charcoal peppermint dan citronella yang dibanderol mulai harga Rp 56 ribu. Tidak hanya itu, toko ini juga menjual berbagai minuman berbahan organik. Sebelum mengambil produk yang diinginkan, wadah milik pembeli akan ditimbang terlebih dahulu menggunakan timbangan digital.

Setelah itu, baru dimasukkan produk yang ingin dibeli. Hasil pengukuran itu ditulis pada selotip kertas dan ditempel di wadah. Tidak perlu khawatir, biaya yang dibayarkan hanyalah berat isian wadah. Toko ini pun buka setiap hari sejak pukul 08.30-21.30 WIB.

Salah satu pengunjung bernama Nabila mengatakan, dia baru sekitar empat bulan ini memulai gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan organik dan mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Menurut pegawai salah satu bank swasta ini, ada banyak manfaat yang ia rasakan setelah menerapkan gaya hidup sehat tersebut.

Ia menyebut, hadirnya toko yang mengusung konsep minim penggunaan plastik dan zero waste seperti ini semakin membantu dan mendorong dirinya untuk lebih peduli terhadap kondisi lingkungan. Toko seperti ini sangat membantu masyarakat urban untuk memulai gaya hidup sehat dan peduli lingkungan, tutur Nabila.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat