Pekeja membersihkan kaca di salah satu kamar di hotel De Braga by Artotel, Jalan Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat, okupansi hotel di Kota Bandung pada libur Lebaran 20 | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Safari

Agar Healing di Hotel tak Berujung Pusing

Para pelancong sering meremehkan pentingnya mengoptimalkan lokasi.

Menginap di hotel termasuk hal umum saat melancong. Namun, banyak orang melakukan kesalahan dan terkadang harus membayar mahal saat memesan akomodasi perjalanan mereka.

Entah kesalahan itu berakhir dengan menguras waktu dan uang atau sekadar merusak pengalaman liburan. Dilansir dari Huffington Post, Sabtu (27/5/2023), berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh para pelancong saat memesan hotel.

  1. Memilih hotel hanya berdasarkan harga
photo
Pengunjung menunggu untuk memasuki kamar hotel di hotel De Braga by Artotel, Jalan Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat, okupansi hotel di Kota Bandung pada libur Lebaran 2023 hingga 25 April 2023 meningkat hingga 86,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Pendiri the Vacationer, Phil Dengler, mengingatkan untuk tidak memesan hotel karena harganya murah. Sebelum memilih hotel, bacalah ulasan dari berbagai sumber yang berbeda. Pasalnya, mungkin ada alasan di balik murahnya harga sewa, entah karena ulasan buruk atau lokasinya yang tidak strategis.

“Anda perlu memeriksa lokasinya di Google Maps dan memutuskan apakah itu adalah tempat yang baik untuk Anda beristirahat," kata Dengler.

Konrad Waliszewski, CEO booking deals @hotel, percaya bahwa para pelancong sering meremehkan pentingnya mengoptimalkan lokasi. “Menghemat beberapa dolar untuk menginap di hotel yang jauh dari pusat kegiatan atau wisata bisa membuat stres karena pada akhirnya Anda harus membayar lebih untuk transportasi,” kata Waliszewski.

2. Mengasumsikan biaya parkir sudah termasuk

photo
Pekeja membersihkan tempat tidur di salah satu kamar di Hotel De Braga by Artotel, Jalan Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat, okupansi hotel di Kota Bandung pada libur Lebaran 2023 hingga 25 April 2023 meningkat hingga 86,45 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Bahkan ketika Anda membayar biaya resor yang mahal, parkir belum tentu termasuk dalam biaya tambahan tersebut. "Jika Anda membawa mobil, selalu periksa situasi parkir hotel," ujar Dengler.

Menurut Dengler, beberapa hotel tidak memiliki tempat parkir dan pengunjung berpotensi membayar biaya parkir umum yang mahal. Ada juga hotel lain yang tidak memiliki tempat parkir sendiri dan malah mengenakan biaya parkir valet yang mahal.

3. Memesan dengan kartu debit

photo
Pengunjung mencari informasi pemesanan tiket pada acara Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) di Medan, Sumatra Utara, Jumat (4/11/2022). Acara yang menawarkan tiket perjalanan ke sejumlah daerah dengan harga lebih murah tersebut bertujuan untuk memulihkan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata. - (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

"Selain mendapatkan poin, kartu kredit menawarkan perlindungan pembelian yang tidak dimiliki oleh uang tunai dan kartu debit," kata Dengler.

Dia menyarankan untuk selalu memesan penginapan di hotel dengan kartu kredit. Menurut dia, kartu kredit juga menawarkan asuransi pembatalan atau interupsi perjalanan, yang memberikan ketenangan saat memesan hotel.

Selain miles maskapai penerbangan, upgrade kamar, dan bonus cashback, manfaat kartu kredit seperti perlindungan dari penipuan dan pengembalian dana segera untuk tagihan yang salah menawarkan banyak kenyamanan saat merencanakan liburan.

“Sementara itu, dengan kartu debit, Anda mungkin juga harus khawatir tidak memiliki dana yang cukup untuk penahanan sementara yang mungkin diperlukan hotel saat check-in, yang dapat bertambah dan membutuhkan waktu untuk dikembalikan,” kata dia.

4. Memilih Kebijakan Pembatalan yang Salah

Agen travel dari Elite Travel, Collette Stohler, mengatakan bahwa salah satu kesalahan terbesar saat memesan hotel adalah tidak memeriksa kebijakan pembatalan. Karena perubahan dan penundaan yang tak terduga tampaknya menjadi lebih umum setelah pandemi, masuk akal untuk memilih tarif yang fleksibel untuk berjaga-jaga. Namun, pastikan Anda benar-benar memahami waktunya.

"Wisatawan biasanya tidak menyadari bahwa tenggat waktu kebijakan pembatalan hotel selalu ditetapkan dalam zona waktu lokal hotel. Jika Anda perlu membatalkan atau mengubah perjalanan, pastikan Anda melakukannya sebelum tenggat waktu setempat. Atur alarm untuk batas waktu pembatalan guna menghindari kejutan pada menit-menit terakhir,” kata dia.

5. Tidak meminta upgrade kamar

Menurut Waliszewski, kebanyakan wisatawan mengabaikan langkah sederhana, yaitu menelepon hotel sehari sebelum check-in untuk mengonfirmasi kamar mereka dan menanyakan tentang upgrade gratis.

"Meskipun upgrade tidak selalu tersedia, hal ini sepadan dengan usaha yang Anda lakukan karena dapat meningkatkan pengalaman menginap. Dengan menelepon, Anda dapat menjalin hubungan pribadi dengan staf hotel dan mungkin akan mendapatkan kejutan yang menyenangkan,” kata dia.

 

 

 
Salah satu kesalahan terbesar saat memesan hotel adalah tidak memeriksa kebijakan pembatalan.
COLLETTE STOHLER, Agen travel dari Elite Travel 
 
 

 

Kritik Marketplace Guru Berlanjut

Transformasi tata kelola guru dinilai lebih mendesak untuk dilakukan.

SELENGKAPNYA

Pemerintah Siapkan Skema Cicilan untuk Konversi Motor Listrik

Pendaftar program konversi baru sebanyak 193 orang.

SELENGKAPNYA

Terlelap di Antara Gemerlap Ibu Kota

Dulu saya sempat bekerja sebagai buruh di salah satu konveksi di Jakarta Barat, gara-gara pandemi saya di PHK, akhirnya saya mulung untuk menghidupi keluarga, dan saat ini saya tinggal di mana saja.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya