Sejarah mencatat kisah orang-orang yang diampuni Allah karena mereka memberi minum anjing. | DOK pxhere

Kisah

Menolong Anjing Berujung Pengampunan

Islam mengajarkan manusia agar menyayangi binatang, termasuk anjing.

Inilah dua kisah tentang para pemberi minum anjing, yang dilanda dahaga akut. Perbuatan mereka mungkin sederhana adanya. Namun, Allah SWT membalasnya dengan karunia luar biasa, yakni pengampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Kisah pertama seperti yang diriwayatkan Bukhari dari Abu Hurairah. Pada zaman dahulu, ada seorang laki-laki yang berjalan ke luar negerinya. Langkah kakinya sampai ke daerah beriklim gurun nan terik. Telah jauh melangkah, sementara bekalnya habis.

Ia mendapati dirinya berada di daerah pinggiran gurun. Setelah melewati jalan tanpa penduduk, dijumpainya sebuah sumur yang terbengkalai. Pengelana ini lantas turun ke sumur yang cukup dalam tersebut. Di sana, ia minum sisa-sisa air yang ada hingga rasa dahaganya lenyap.

Sesudah itu, pria ini kembali memanjat naik ke luar. Belum jauh melangkahkan kaki, ia melihat seekor anjing yang terlihat sangat dahaga. Saking hausnya, hewan itu menjulurkan lidahnya dan menjilati tanah. Seakan-akan, perbuatannya itu dapat menghilangkan kering tenggorokannya.

 

 
“Anjing ini kehausan seperti diriku tadi,” gumam pengembara itu dalam hati. Teringatlah ia akan sumur yang baru saja dilewati.
   

 

Kembali ke sumur tadi, ia pun menyadari. Bentuk mulut sumur itu tidak memungkinkan hewan berkaki empat untuk masuk ke dalamnya. Kalaupun memaksa masuk, dapat dipastikan tidak bisa kembali memanjat naik.

Padahal, hewan tak bedanya dengan manusia bila kehausan. Kalau lama tanpa air, pastilah anjing tadi akan mati.

Laki-laki tersebut lalu turun ke sumur. Dengan sepatunya, ia menciduk air yang ada. Kemudian, air tersebut dibawanya kepada anjing tadi.

Dengan cara ini, sang pengelana memberikan air kepada anjing itu. Allah SWT Maha melihat. Seperti diceritakan dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Allah kemudian mengampuni dosa-dosanya, dan merahmatinya.

Dalam riwayat yang sama, para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari berbuat baik pada binatang?”

Beliau menjawab, “Pada setiap hati yang basah terhadap pahala.”

photo
ILUSTRASI Sisa-sisa sumur di sebuah padang pasir. - (DOK WIKIPEDIA)

Ampunan untuk pezina

Adapun kisah berikutnya mengenai perempuan yang pezina. Wanita ini juga memberikan minum untuk seekor anjing. Kisah ini pun terdapat dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Perempuan yang mulanya berdosa besar itu berasal dari kalangan Bani Israil. Bertahun-tahun dirinya berkubang dalam maksiat karena bekerja sebagai perempuan tunasusila.

Dikisahkan, wanita pelacur itu sedang dalam perjalanan jauh. Sama seperti si lelaki pengelana dalam cerita sebelumnya, perempuan ini juga kehabisan bekal. Untungnya, ia menemukan sebuah sumur.

Wanita ini lalu berjalan mendekati sumber air tersebut. Tanpa disangka, pelacur tersebut menjumpai seekor anjing yang juga terlihat sangat kehausan. Padahal, air yang tersisa di sana hanya cukup diminum salah satu dari mereka.

 

 
Perbuatannya ini mengundang rahmat dan ampunan dari sisi Allah Ta’ala.
   

 

Akhirnya, pelacur itu memberikan air kepada hewan tersebut. Perbuatannya ini mengundang rahmat dan ampunan dari sisi Allah Ta’ala. Betapa besar dosa zina yang bertahun-tahun dilakukannya. Bagaimanapun, pengampunan dari-Nya jauh lebih besar daripada itu semua.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata ‘Anjing ini hampir mati kehausan.’ Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikatnya dengan kerudungnya lalu (anjing itu) diberinya minum. Maka, diampuni wanita itu karena memberi minum” (HR Bukhari).

 

 
Dua kisah di atas juga mengisyaratkan hukum bolehnya menggali sumur di sekitar jalan umum.
   

 

Dua kisah di atas juga mengisyaratkan hukum bolehnya menggali sumur di sekitar jalan umum. Laki-laki yang memberi minum anjing itu mendapatkan air di sebuah sumur di tepi jalan yang dilewatinya. Begitupun si wanita yang diampuni dosa-dosanya.

Barangsiapa menggali sumur di tepi jalan supaya orang-orang umum bisa minum darinya, insya Allah ia akan memperoleh pahala. Bahkan, perbuatan itu termasuk amal jariah, yang pahalanya akan mengalir terus-menerus kepada pelakunya—sekalipun ia sudah meninggal dunia.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di antara amal-amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebar­luaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan, sungai (sumber air) yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya.” (HR Ibnu Majah)

Menjaga Anak Aman di Dunia Maya

Pertahankan waktu makan dan tatap muka langsung tanpa perangkat teknologi.

SELENGKAPNYA

Peran KH Mas Mansur di Muhammadiyah

KH Mas Mansur memberikan banyak legasi untuk perkembangan Muhammadiyah.

SELENGKAPNYA

KH Mas Mansur: Sebelum Aktif di Muhammadiyah

KH Mas Mansur sempat menimba ilmu di Kairo dan aktif di SI hingga bergiat di Muhammadiyah.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya