Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (8/5/2023). Pelaksanaan UTBK SNBT di kampus UPI untuk gelombang 1 dimulai pada 8-14 Mei | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Gaya Hidup

Perlukah Terlalu Berlebihan Memikirkan Hasil UTBK?

Bagi sebagian orang, ada yang terlalu berlebihan dalam memikirkan hasil UTBK?

Konsep ‘kerjakan dan lupakan’ sebenarnya ada baiknya untuk diterapkan pada mereka yang baru saja selesai mengerjakan ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Namun, bagi sebagian orang, ada yang terlalu berlebihan dalam memikirkan hasilnya, apakah ini baik?

Direktur Konstanta Education Didin Baharudin menegaskan, persiapan ujian masuk universitas sebaiknya sudah dilakukan sejak kelas 10, bahkan dari SMP. Jadi, materi sudah dipelajari betul tanpa perlu melakukan les atau bimbel.

“Idealnya, persiapan masuk kuliah, baik PTN, PTLN, atau ke manapun, sudah disiapkan sejak awal, yaitu ketika masuk SMA atau kelas 10. Nggak perlu ikut les atau bimbel, yang penting untuk persiapan ujian maksimalkan fasilitas pembelajaran di sekolah saja,” ujar Didin saat dihubungi Republika, Ahad (28/5/2023).

Bagi Didin, les atau bimbel ini seperti suplemen, yaitu pelengkapan dari materi di sekolah. Jika setiap orang sudah memaksimalkan pembelajaran dari sekolah, penguasaan konsep, penguasaan materi, dan lainnya, hanya ditambahkan dengan tambahan lain.

Setelah memasuki ruang ujian serta sudah maksimal mengerjakan semua soal, lupakan saja apa yang ternyata menjadi kesalahan saat mengerjakan soal. Tapi, sesudahnya materi harus lebih digali lagi untuk mempersiapkan ujian masuk universitas di jalur lain.

“Bagian pemahaman konsep, materi, itu digali lagi. Karena akan ada persiapan untuk ujian mandiri PTN (lainnya). Ujian ini akan berlangsung ada yang di pertengahan Juni, awal Juli, sampai Agustus. Mendingan fokus ke sana,” kata Didin.

Tidak apa-apa untuk melupakan ketidakpuasan ketika mengerjakan UTBK yang sudah lewat, dengan menyiapkan diri untuk persiapan mandiri. Maksimalkan belajar untuk ujian mandiri PTN, mengikuti try out, dan konsultasi untuk jurusan, lalu perhatikan jadwal-jadwalnya.

Dan yang juga tidak perlu dipikirkan adalah kemungkinan kecurangan yang ada dalam situasi ujian. “Kita nggak bisa ngapa-ngapain pada dasarnya. Jadi, nggak usah terlalu dipikir. Lagi pula tingkat kecurangan seperti ini sudah berhasil ditekan serendah mungkin,” ujar Didin.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Konstanta Education (@konstantaeducation)

Didin menyebutkan, les atau bimbel bukanlah hal yang wajib diikuti jelang ujian masuk universitas. Ia memaparkan, enam tip bagi mereka yang hendak mengikuti ujian masuk universitas.

“Maksimalkan saja dulu yang didapat di sekolah. Lalu tutup kekurangannya lewat bimbel, untuk konsultasi strategi dan sebagainya. Kalau ada dana, ikut aja bimbel. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan juga bisa memfasilitasi kebutuhan belajar,” kata Didin saat dihubungi Republika, Ahad (28/5/2023).

1. Datang, kerjakan, dan lupakan

Prinsip ini pada dasarnya bagian dari proses move on para peserta UTBK, terutama dari ketidakpuasan karena merasa tidak maksimal ketika mengerjakan soal. “Toh, tidak ada lagi yang bisa kita lakukan. Move on aja guys,” kata Didin.

2. Fokus ke ujian berikutnya

Penting bagi para peserta untuk mengalihkan fokus dan energi untuk ujian-ujian selanjutnya. Seperti ujian mandiri PTN, seleksi PT Kedinasan, bahkan ujian masuk PT swasta. “Lupakan kekecewaan pas UTBK, move on,” kata Didin lagi, menegaskan.

 

photo
Peserta mengikuti UTBK-SNBT 2023 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (8/5/2023). Sebanyak 13.448 peserta mengikuti UTBK-SNBT di UGM yang dibagi dalam 12 lokasi ujian. Sementara itu, total peserta secara nasional UTBK-SNBT 2023 sebanyak 803.852 orang. - (Republika/Wihdan Hidayat)

3. Jangan ambil pusing ordal (orang dalam)

“Tidak perlu memikirkan kecurangan yang dilakukan orang lain, tidak perlu pusing dengan jalur titipan, jalur belakang, jalur duit, bukan urusan kita kok. Fokus aja ke hal yang bisa kita kendalikan, yaitu belajar,” ujar Didin.

4. Bikin daftar universitas

Jangan lupa untuk membuat daftar seleksi universitas apa saja yang hendak diikuti ujiannya. Kemudian tandai jadwalnya, mulai dari pendaftaran, materi ujian, hingga pelaksanaan ujian.

Untuk seleksi yang mengharuskan peserta datang ke lokasi ujian, cek dan survei lokasi terlebih dahulu, perkirakan lama perjalanan ke lokasi ujian, dan jangan sampai telat.

 

photo
Panitia (kanan) memeriksa kelengkapan data pribadi peserta yang akan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Senin (22/5/2023). Tes UTBK-SNBT di UNJ gelombang II dimulai 22-28 Mei 2023 dengan total peserta dengan gelombang 1 sebanyak 25.121 dan ujian digelar dua sesi dalam satu hari. - (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

5. Manajemen waktu 

Setelah memperkirakan waktu perjalanan agar tidak telat, usahakan untuk datang dua jam lebih cepat sebelum ujian. Kemudian, perlu juga mengatur target waktu mengerjakan satu soal, agar tidak panik saat mengerjakan soal.

Sekaligus perhatikan juga pakaian yang akan dikenakan. “Lebih baik datang lebih awal, sehingga di lokasi bisa lebih tenang (untuk belajar),” kata Didin lagi.

6. Persiapan dini

Untuk yang masih berada di kelas 10, 11, atau bahkan SMP, segera mulai persiapan masuk kuliah. Petakan pemilihan jurusan yang hendak diambil dan kampus mana yang hendak dituju. Pelajari pula pola seleksinya seperti apa serta aturan-aturannya. Karena persiapan dini itu jauh lebih baik daripada yang persiapan yang mepet.

 

 

 

Tidak perlu memikirkan kecurangan yang dilakukan orang lain. 

DIDIN BAHARUDIN, Direktur Konstanta Education 
 
 

 

 

KH Mas Mansur: Sebelum Aktif di Muhammadiyah

KH Mas Mansur sempat menimba ilmu di Kairo dan aktif di SI hingga bergiat di Muhammadiyah.

SELENGKAPNYA

Buah Kejujuran Sang Muslim Keenam

Sahabat Nabi SAW, Ibnu Mas'ud, disebut sebagai Muslim Keenam.

SELENGKAPNYA

Teknologi Robotik di Sektor Rehabilitasi Medik 

Teknologi robotik ini juga berdampak pada perbaikan motorik secara global

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya