Pendukung Presiden Turki dan calon presiden Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, menghadiri rapat umum kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Sabtu, 27 Mei 2023. | AP Photo/Khalil Hamra

Nasional

Putaran Kedua Pemilu Turki Digelar 

Kelanjutan pemerintahan Erdogan dipertaruhkan.

ANKARA -- Rakyat Turki mulai melakukan pemilihan putaran kedua pemilihan presiden Turki pada Ahad (28/5/2023) ini. Pemilu kali ini akan menentukan kelanjutan pemerintahan konservatif Islam Presiden Recep Tayyip Erdogan melawan oposisi sekuler sayap kanan yang mengancam memulangkan migran Suriah.

Puluhan juta kotak suara telah disiapkan untuk para pemilih yang berjumlah 85 juta orang. Pemilu putaran kedua ini dilakukan, setelah tidak ada kandidat yang mampu mencapai ambang batas 50 persen pada putaran pertama yang diadakan pada 14 Mei 2023 lalu.

Presiden Recep Tayyip Erdogan yang juga sebagai kandidat calon presiden pejawat pada Sabtu (28/5/2023) malam jelang hari pemilihan keesokan harinya, berjumpa dengan para pendukung dan kembali memberikan janjinya.

"Semua yang memiliki keyakinan pada kehendak nasional, memiliki mimpi untuk negara kita dan merasa memiliki tanah ini akan menjadi pemenang dalam pemilihan 28 Mei," kata Erdogan pada rapat umum terakhirnya di Istanbul pada Sabtu menjelang pemungutan suara.

photo
Pendukung Presiden Turki dan calon presiden Aliansi Rakyat Recep Tayyip Erdogan, menghadiri rapat umum kampanye pemilu di Istanbul, Turki, Sabtu, 27 Mei 2023. - (AP Photo/Khalil Hamra)

Erdogan melanjutkan melalui akun Twitter-nya, mengajak seluruh masyarakat Turki pada hari Sabtu menyerukan kepada masyarakat untuk datang ke tempat pemungutan suara.

"Besok, mari kita pergi ke tempat pemungutan suara bersama-sama untuk Kemenangan Besar Türkiye. Mari kita merefleksikan kehendak yang dimanifestasikan di Parlemen pada 14 Mei ke Kepresidenan dengan lebih kuat kali ini," kata Erdogan di akun Twitter-nya. "Mari kita mulai Abad Türkiye dengan suara kita," tulisnya.

Dalam pemilihan ulang ini, Erdogan akan menghadapi Kemal Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) yang beroposisi melawannya dan calon gabungan dari enam partai oposisi, Aliansi Bangsa.

"Kami akan menang sedemikian rupa sehingga seluruh Turki dengan 85 juta penduduknya akan menang. Bangsa kita dengan segala warna kulitnya akan menang, dan demokrasi kita, yang telah kita bayar dengan harga yang mahal, akan menang."

Turki di Persimpangan - (Republika)  ​

"Terlepas dari partai politik mana yang mereka sukai, semua pemilih yang menunjukkan kehendak mereka melalui cara-cara yang sah akan menang," kata Erdogan.

Erdogan mengatakan dia yakin bahwa orang-orang yang memilih partai-partai oposisi pada 14 Mei seperti CHP, Partai Demokrasi dan Kemajuan (DEVA), Partai Demokrasi Rakyat (HDP) dan Partai Baik (Partai IYI) akan beralih ke Aliansi Rakyat yang dipimpinnya pada Ahad.

"Kami akan mengundang mereka juga, mereka adalah anak-anak bangsa ini. Saya harap kita akan berjalan bersama," katanya menambahkan.

Pemungutan suara akan dimulai pada Ahad pagi pukul 08.00 (12.00 WIB) waktu setempat dan berakhir pada pukul 17.00 (22.00 WIB) waktu setempat. Lebih dari 60 juta orang terdaftar yang akan memberikan suaranya, termasuk 4,9 juta pemilih pemula.

Menurut Dewan Pemilihan Tertinggi Turki, lebih dari 1,89 juta orang (1.895.430), telah memberikan hak suara mereka di luar negeri melalui kantor perwakilan dan pintu-pintu bea cukai Turki pada pukul 10.00 waktu setempat pada Kamis lalu.

photo
Turki di Persimpangan - (Republika)

Pemungutan suara di kantor perwakilan diplomatik berakhir pada Rabu, sementara pemungutan suara akan berlanjut di perwakilan bea cukai hingga pukul 17.00 waktu setempat (1400 GMT) pada hari Ahad.

Pada pemilu 14 Mei 2023 lalu, sebanyak 1.839.470 warga negara Turki yang berada di luar negeri. Mereka ikut menyumbangkan hak suaranya pergi ke tempat pemungutan untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden dan parlemen.

Mereka yang belum berkesempatan memberikan suara mereka dalam waktu yang ditentukan di negara tempat tinggal, mereka akan dapat memberikan suara di kantor perwakilan di luar negeri hingga pukul 17.00 Ahad sore.

Jutaan pemilih pergi ke tempat pemungutan suara pada tanggal 14 Mei untuk memilih presiden dan anggota parlemen dengan 600 kursi. Dari hasil perhitungan suara pemilu putaran awal, tidak ada kandidat yang mencapai ambang batas 50 persen.

photo
Seorang pria berjalan melewati papan reklame pemimpin partai CHP Turki dan calon presiden Aliansi Bangsa Kemal Kilicdaroglu sehari setelah hari pemilihan presiden, di Istanbul, Turki, Senin, 15 Mei 2023. - (AP Photo/Ali Unal)

Aliansi Rakyat yang dipimpin Erdogan memimpin dengan 49,52 persen suara, atau memenangkan mayoritas di parlemen. Sementara pesaingnya Kemal Kilicdaroglu mendapatkan 44,88 persen suara. Dan dua kandidat lain Sinan Ogan mendapat 5,17 persen dan Muharrem Ince meraih 0,43 suara.

Selanjutnya, Erdogan akan menghadapi Kemal Kilicdaroglu, pemimpin oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) dan kandidat gabungan dari enam partai oposisi Aliansi Bangsa, dalam pemilihan putaran kedua yang digelar pada Ahad (28/5/2023) ini. 

Usir pengungsi

Seperti banyak warga Suriah di Turki, Ghaith Sameer sedang menunggu hasil pemilihan putaran kedua dengan gentar. Dia merasa takut akan kemenangan kandidat oposisi yang berjanji untuk segera memulangkan para migran.

Sameer melarikan diri dari perang saudara Suriah pada 2012 dan sekarang menjadi salah satu dari lebih dari 3,4 juta warga Suriah yang tinggal di Turki. Meski berharap perbaikan hidup, negara tetangga yang mengalami kesengsaraan ekonomi itu telah memperburuk gelombang permusuhan yang meningkat hingga pemilihan presiden.

photo
Seorang anak Suriah melihat dari dalam tenda yang digunakan sebagai tempat berteduh di ruang pasar umum di Distrik Islahiye Gaziantep, Turki selatan, Sabtu, 11 Februari 2023.. Para pengungsi Suriah di Turki jadi polemik di Pilpres Turki. - (AP Photo/Khalil Hamra)

"Janji oposisi membuat saya takut dan marah juga karena janji itu membuat warga Turki membenci kami," kata Sameer yang mengambil kewarganegaraan Turki dua tahun lalu dan berencana untuk memilih Presiden Pejawat Recep Tayyip Erdogan pada Ahad (28/5/2023).

Sementara Erdogan memiliki peluang bagus untuk memenangkan putaran kedua. Namun penantangnya Kemal Kilicdaroglu telah menganut retorika anti-migran untuk mencoba membalikkan keadaan.

Kilicdaroglu telah bekerja sama dengan partai nasionalis sayap kanan dan berjanji untuk memulangkan semua migran dalam waktu satu tahun. Poster bergambar wajahnya telah tersebar di kota-kota Turki sambil menyatakan sumpah bahwa warga Suriah akan pergi.

Meskipun Erdogan lebih ramah terhadap warga Suriah dan migran lainnya di Turki, dia juga mengambil langkah untuk mempercepat kembalinya migran ke Suriah. Bagi warga Suriah, pemilu dan gerakan anti-migran dalam politik Turki telah menimbulkan ketidakpastian baru atas masa depannya.

photo
Warga Suriah menunggu untuk menyeberang ke Suriah dari Turki di gerbang perbatasan Cilvegozu, dekat kota Antakya, Turki tenggara, Selasa, 21 Februari 2023.. Para pengungsi Suriah di Turki jadi polemik di Pilpres Turki. - (AP Photo/Unal cam)

Janji-jani dari kedua piha menyebabkan banyak orang bertanya-tanya kemungkinan harus memulai lagi setelah melarikan diri dari perang mematikan di tanah air. Sameer mengatakan, banyak dari teman dan kerabatnya menunda rencana sampai setelah pemilihan ketika segalanya menjadi lebih jelas.

“Sebagian besar warga Suriah sekarang merasa seolah-olah seluruh hidup mereka bergantung pada hasil pemilu,” keluh pria berusia 38 tahun itu. Meski berkewarganegaraan Turki, Sameer tetap membuat rencana alternatif. "Kalau-kalau terjadi sesuatu," ujarnya.

Sameer bahkan mempertimbangkan untuk pindah bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil ke negara dengan kondisi warga Suriah mungkin lebih baik. Dia melihat Mesir atau wilayah Kurdi di Irak merupakan pilihan yang lebih baik.

Isyarat Perpisahan Rasulullah

Dalam Haji Wada, Nabi Muhammad SAW menyampaikan sempurnanya Islam dan tanda beliau dekati ujung usia.

SELENGKAPNYA

Erdogan Klaim Pemilu Buktikan Dirinya Bukan Diktator

Erdogan menuding negara-negara Barat melakukan kampanye hitam.

SELENGKAPNYA

Kelompok Antiimigran Dukung Penantang Erdogan

Oposisi berjanji memulangkan jutaan pengungsi Suriah di Turki.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya