Tembok Zulkarnain (Ilustrasi) | Ist

Kabar Utama

Di Mana Sebenarnya Dinding Pemisah Yajuj dan Majuj?

Dinding yang menghubungkan dua bukit tersebut juga menghubungkan antara dua laut.

Dalam Alquran surah al-Kahfi ayat 96 disebutkan, Raja Zulkarnain telah membangun sebuah dinding yang tinggi untuk membendung kaum perusak Ya'juj dan Ma'juj. Banyak pakar sejarawan Muslim mengkaji soal lokasi sebenarnya bangunan itu. 

Beberapa ekspedisi telah diluncurkan untuk menelusuri keberadaan tembok Zulkarnain. Di antara temuan yang dirasa paling kuat, lokasi tembok Zulkarnain diklaim berada di kawasan utara Georgia dan sebelah selatan Rusia. Tepatnya berada di Pegunungan Kaukasus yang ada di bagian tengah Greater Caucasus Mountains.

Para ilmuwan mendefinisikan, persisnya posisi tembok Zulkarnain ini berada di kaki Gunung Kazbek.

photo
Laut Kaspia - (Pixabay)

Kawasan itu dikenali sebagai Lorong Dariel atau Daryal (Dariel Pass) yang ketinggiannya mencapai 3,950 kaki atau 1.204 meter dari permukaan laut. Kedudukan itu dekat dengan Sungai Terek. Untuk menuju ke lorong tersebut, ada satu jalan yang mengarah ke sana. Lorong itu dibuat oleh tentara Georgia dan dipugar kembali oleh Rusia pada 1850-an.

Sejak dahulu, Lorong Dariel dikenal untuk tujuan menjelajah. Lorong itu juga dikenal dengan sebutan Gerbang Alan atau Gerbang Caucasia. Ada juga yang menyebutnya dengan Gerbang Iberia.

Menurut sejarawan Muslim Abul Kalam Azad, ada satu timbunan besar berupa tembok yang dibuat dari besi bercampur tembaga di Bukit Qawqaz atau Pegunungan Kaukasus. Bendungan berupa dinding itu ada di kawasan yang cukup sempit antara dua bukit Darial (Dariel).

Keadaan bukit itu curam dan membentang dari Laut Hitam hingga Laut Qazwain. Dinding yang menghubungkan dua bukit tersebut juga menghubungkan dua laut. Panjangnya 1.200 kilometer. Bukit Darial secara umum masih tidak terusik oleh tangan manusia. Abul Kalam menyebutkan, kondisinya masih teguh serta mempunyai bentuk berlapis-lapis.

Menurut Abul Kalam, model pembangunan dinding itu mirip seperti dengan apa yang dikisahkan Alquran. Dalam surah al-Kahfi ayat 96 diceritakan, “Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, si Zulkarnain berkata, ‘Tiuplah (api itu)! Ketika (besi) itu sudah menjadi seperti api.’ Dia berkata, ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).'”

Abul Kalam mengatakan, pada tembok Darial itu didapati ada suatu timbunan tinggi yang terbuat dari perpaduan besi dan campuran tembaga. Penduduk setempat percaya, timbunan besi bercampur tembaga tersebut untuk menyumbat satu lubang yang ada di sana. Mereka takut untuk mengusiknya karena dari hikayat turun-temurun, mereka mendapati kisah tentang keberadaan Ya'juj dan Ma'juj.

Di samping pendapat itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa dinding yang dibangun Raja Zulkarnain adalah tembok besar Cina. Tembok yang membentang sepanjang 21.196 kilometer di negeri Cina ini disebut sebagai hasil karya Raja Zulkarnain untuk membentengi bangsa Cina dari serangan bangsa Mongol dari utara. Namun, teori itu belum cocok seperti apa yang digambarkan Alquran.

photo
A view of the Great Wall of China in Beijing, China, 25 January 2023. The Great Wall of China, a UNESCO World Heritage Site, was built by Chinas emperors to protect their territory with a total length of more than 20,000 kilometers. It is a popular destination for people during the holidays as China celebrates the Lunar New Year, also called Spring Festival, marking the beginning of the Year of the Water Rabbit. - (EPA-EFE/MARK R. CRISTINO)

Dari segi pembangunan, dinding yang dibangun Raja Zulkarnain terbuat dari paduan besi dan tembaga. Sedangkan, tembok Cina terbuat dari batu. Dalam sejarah juga disebutkan, tembok Cina dibangun secara bertahap selama ratusan tahun dari Dinasti Han, Dinasti Ming, dan seterusnya. Bantahan seterusnya, Raja Zulkarnain mendapatkan wahyu dari Allah, sedangkan raja-raja dinasti Cina tersebut tentu saja tidak demikian.

Pendapat lain yang juga lebih mendekati tentang keberadaan tembok Zulkarnain yaitu pendapat ilmuwan Muslim Abdullah Yusuf Ali. Ia menyebutkan, letak tembok Zulkarnain berada di distrik Hissar, Uzbekistan, tepatnya 240 km di sebelah tenggara Kota Bukhara. Posisinya ada di jalur utama antara Turkestan ke India. Tempat itu dikenal dengan nama Buzghol-khana atau babul hadid (pintu besi).

photo
ILUSTRASI Sebuah bangunan masjid dan madrasah kaum sufi di Bukhara, Uzbekistan. Pendiri Tarekat Naqsyabandiyah, Syekh Bahauddin menghabiskan sebagian besar usia di kota tersebut. - (DOK GLOBAL GEOGRAPHY)

Seorang pengembara asal Cina, Hiouen Tsiang, pada abad ke-7 pernah melewati dinding itu. Dalam memoarnya ia menceritakan terdapat pintu berlapis besi di tempat itu. Hal yang sama juga didukung oleh Khalifah Bani Abbasiyah, al-Qatsiq, yang mengutus satu tim ekspedisi menyelidiki tempat itu. Mereka mendapati sebuah gerbang yang terdapat di dua gunung selebar 137 m dengan kolom besar di kiri dan kanannya.

Dinding itu, menurut penuturan mereka, terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga. Di sinilah bergantung daun pintu raksasa yang menjadi penutup dari gerbang itu. Namun, kebenaran dari kisah tersebut masih terus diselidiki.

Dzulqarnain, Alexander The Great, dan Retaknya Tembok Pemisah Yajuj dan Majuj

Banyak pihak yang membantah Alexander the Great sebagai Dzulqarnain.

SELENGKAPNYA

Retaknya Tembok Dzulqarnain yang Pisahkan Yajuj dan Majuj

Sallam mendapati tembok Yajuj Majuj yang dibangun Dzulqarnain telah retak.

SELENGKAPNYA

Mengenal Tiberias, Danau yang Dihisap Habis Yajuj dan Majuj

Saat dikuasai Islam, terdapat masjid yang luas berdiri di pusat perdagangan di Tiberias.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya