Jamaah Haji membawa kartu kesehatan jamaah | Rep-Agung Sasongko

Kabar Tanah Suci

Kartu Kesehatan Jamaah Dilengkapi Barcode

Kartu kesehatan jamaah haji ini dilengkapi barcode dan QR code.

Oleh AGUNG SASONGKO dari MADINAH, ARAB SAUDI

MADINAH -- Jamaah haji yang telah mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pembinaan kesehatan dinyatakan istitaah dibuktikan dengan kartu kesehatan jamaah haji (KKJH). KKJH merupakan kartu identitas bagi jamaah haji yang memuat informasi kesehatan, seperti rekam medis, vaksinasi, dan riwayat pembinaan kesehatan jamaah haji.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan, kartu ini dilengkapi barcode dan QR code yang bisa digunakan bagi tenaga kesehatan untuk mengakses informasi kesehatan dari jamaah haji sesuai nomor porsi melalui aplikasi tele-petugas.

KKJH memiliki dua kelompok warna yaitu oranye dan putih. Jamaah haji dengan KKJH warna oranye merupakan jamaah yang masuk dalam status kesehatan risiko tinggi. Jamaah yang masuk dalam kategori putih masuk dalam status kesehatan tidak berisiko.

photo
Jamaah haji mulai berdatangan ke Bandara Amir Mohamed bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Rabu (24/5/2023) WAS - (Rep-Agung Sasongko)

Status kesehatan risiko tinggi ditetapkan bagi jamaah dengan kriteria berusia 60 tahun atau lebih dan atau memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang berpotensi menyebabkan keterbatasan.

Menurut Liliek, KKJH memudahkan tenaga kesehatan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan bagi jamaah haji. Harapannya kesehatan dari jamaah haji lebih terjaga sehingga ibadahnya dapat berjalan lancar.

Setiap jamaah disarankan untuk selalu membawa KKJH, terutama saat meninggalkan pondokan. Hal ini dilakukan supaya memudahkan petugas kesehatan mengakses informasi kesehatan jamaah dari scan barcode yang tercantum dalam KKJH.

“Kami sarankan setiap jamaah terus membawa kartu kesehatan jamaah haji terutama saat beribadah, agar memudahkan bila diperlukan pelayanan kesehatan sewaktu-waktu,” kata Liliek Marhaendro Susilo, Kamis (24/5/2023).

 
Kami sarankan setiap jamaah terus membawa kartu kesehatan jamaah haji terutama saat beribadah
LILIEK MARHAENDRO SUSILO Kapuskes Haji
 

Selain KKJH, jamaah haji tahun ini mendapatkan pelayanan khusus untuk haji lansia. Untuk itu, Daker Madinah menyiapkan stiker promosi kesehatan guna mengingatkan kepada jamaah dan petugas pentingnya memberikan perhatian lebih kepada jamaah lanjut usia.

Apalagi, ada sebagian jamaah lansia ini memiliki kebutuhan khusus, seperti bantuan kursi roda dan penyakit bawaan seperti jantung dan lainnya. "Dari setiap kloter yang sudah tiba terdapat 50-100 orang lansia, sebagian di antaranya memiliki kebutuhan khusus sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih," kata Arief Narrawi, Kasie Layanan Jamaah Lansia, Kamis (25/5/2023).

Perhatian itu, kata dia, dimulai dari penempelan stiker imbauan dengan 11 contoh yang nantinya akan ditempel di seluruh hotel yang ditempati oleh jamaah haji Indonesia. "Harapannya jamaah baik yang non-lansia dan lansia termasuk masyarakat umum bahwa Pemerintah Indonesia menaruh perhatian terhadap lansia," kata dia.

Dari contoh yang diberikan, stiker tersebut berisi simbol-simbol kepedulian terhadap lansia seperi kursi roda. Ada juga tulisan "Sayangi lansia" dan "Peduli Lansia". Seperti diketahui, jumlah jamaah lansia dari Indonesia berkisar 67 ribu orang.

Sementara, tenaga medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah merawat pasien pertama dari kelompok terbang (kloter) awal jamaah calon haji yang tiba Rabu (24/5). "Pasien sudah tertangani dengan baik, saat ini sedang dalam pemulihan," kata Penanggung Jawab Instalasi Gawat Darurat KKHI Madinah Meilya melalui siaran tertulis Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kemenkes di Jakarta, Kamis.

photo
KKHI Madinah - (Rep-Agung Sasongko)

KKHI Madinah menerima pasien tersebut pada pukul 09.28 waktu setempat. Pasien merupakan anggota jamaah calon haji lansia asal Jakarta dengan keluhan pusing disertai mual dan muntah. Pasien dibawa ke KKHI Madinah oleh petugas haji menggunakan ambulans Emergency Medical Team (EMT).

Dokter spesialis saraf yang bertugas di KKHI Madinah Anwaz Nursin mengatakan, kondisi yang dialami pasien berupa gangguan keseimbangan karena faktor perjalanan jauh dan kelelahan. "Hasil pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Gangguan keseimbangan yang dialami kemungkinan akibat perjalanan jauh dan kelelahan," ujar dia.

Anwaz berpesan kepada jamaah calon haji yang baru tiba di Madinah untuk beristirahat yang cukup, hindari aktivitas fisik berlebihan, makan bergizi, dan minum yang cukup. Kedatangan gelombang awal jamaah calon haji asal Indonesia dimulai 24 Mei hingga 6 Juni 2023 di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah. Hari pertama kedatangan pada Rabu (24/5) sebanyak 16 kloter.

Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah dr Alfarizi memastikan seluruh sarana dan prasarana layanan kesehatan siap membuka layanan kepada jamaah calon haji Indonesia.
Layanan yang dimaksud di antaranya KKHI Madinah, Emergency Medical Team (EMT), Tim Promosi Kesehatan, Tim Sanitasi dan Pengawasan Makanan serta Tim Obat dan Perbekalan Kesehatan. "Kami siap memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh calon jamaah haji Indonesia, agar para tamu Allah dapat menjalankan ibadah dengan lancar," ujar dia.

 
Kami siap memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh calon jamaah haji Indonesia, agar para tamu Allah dapat menjalankan ibadah dengan lancar
ALFARIZI Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah
 

Selain itu, KKHI menyiapkan pos kesehatan khusus di pintu 21 Masjid Nabawi berikut satu dokter dan satu perawat yang dilengkapi dengan obat-obatan. Untuk calon haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan lebih lanjut, telah disiapkan KKHI Madinah yang beroperasi 24 jam. Proses rujukan dapat dilakukan melalui TKH di setiap kloter atau bisa menghubungi call center KKHI Madinah 2023 pada nomor +966547323785. Seluruh layanan KKHI Madinah ditujukan untuk jamaah calon haji dan tidak dipungut biaya.


Jamaah meninggal

Salah seorang jamaah haji Indonesia asal Kloter 3 Solo (Solo) rombongan 8 regu 2 atas nama Suprapto, 53 tahun, dilaporkan meninggal dunia. Jamaah asal Desa Kalisari, Kec Sayung, Kabupaten Demak, ini meninggal dunia sekitar pukul 03.30 waktu Arab Saudi.(WAS).

"Beliau meninggal karena serangan jantung. Kita berharap almarhum diampuni segala kesalahannya dan ini jadi pengingat jamaah menjaga kesehatan dan memperhatikan hal-hal yang bisa menimbulkan kendala dan masalah dalam kesehatannya," ujar Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin, Kamis (25/5/2023).

Zaenal mengimbau kepada jamaah untuk tidak mengabaikan istirahat, menghindari panas menyengat, dan mengenakan alas kaki untuk mencegah kaki melepuh. "Sekali lagi mengimbau dan menjaga kesehatan dan hal-hal yang menyebabkan kendala dan masalah dalam kesehatannya," kata dia.

Zaenal mengatakan, almarhum atas permintaan keluarga dimakamkan di Baqi Madinah. Daker Madinah sudah mengurusi surat-surat yang diperlukan kepada pihak muasasah. "Surat-suratnya sudah kami urus," kata dia.

City Tour untuk Jamaah di Madinah Difasilitasi PPIH

Jamaah haji diminta untuk tidak melakukan city tour sendiri.

SELENGKAPNYA

Mukimin Jawi, Jejak Indonesia di Tanah Suci

Orang-orang Indonesia membentuk komunitas Jawi di Haramain.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya