ILUSTRASI Kubah hijau pada Masjid Nabawi menandakan letak makam Baginda Nabi Muhammad SAW. Sirah Nabawiyah kian berkembang seiring dengan pembukuan hadis. | DOK PXHERE

Laporan Utama

Madinah Bersolek demi Jamaah

Jamaah pun akan menikmati Madinah yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI, AGUNG SASONGKO

MADINAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang pertama sudah menjejakkan kaki di Madinah, Arab Saudi, pada Rabu (24/5/2023). Mereka menyusul para tamu Allah dari seluruh dunia yang mulai memasuki kota suci sejak Ahad (21/5/2023) lalu.

Banyak yang bisa dilakukan jamaah di Kota Rasulullah, seperti melakukan ibadah shalat arbain di Masjid Nabawi dan berziarah ke situs-situs bersejarah. Jamaah pun akan menikmati Madinah yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sudah bersiap untuk menyambut para tamu Allah pada musim haji 1444 H/2023 M. Pihak kerajaan berbenah  tidak hanya  di Makkah yang menjadi kota  tempat Ka'bah berada. Madinah Al Munawwarah, sebagai kota tempat Masjid Nabi dan makam Rasul pun disiapkan sebagai tuan rumah kedua dalam menyemarakkan kehadiran tamu-tamu Allah.

photo
Masjid Nabawi di Kota Madinah al-Munawarah mulai dipadati jamaah haji dari berbagai negara,  Rabu (21/8) malam waktu setempat. Jamaah haji Indonesia gelombang kedua baru tiba di Madinah pada Rabu siang. Selama di Madinah, jamaah Indonesia akan melaksanakan shalat 40 waktu (arbain) di Nabawi. foto syahruddin el fikri/Republika - (Syahruddin El-Fikri/Republika)

Di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, ada empat terminal yang siap menyambut kedatangan jamaah haji ini. Keempat terminal yang dimaksud, antara lain Terminal Haji, Terminal Internasional, Terminal Zero, dan Terminal Fast Track. Terminal Fast Track dikhususkan bagi jamaah yang negaranya mendapat fasilitas program Rute Makkah. Dalam program ini, pemeriksaan imigrasi telah dilakukan di negara asal, sehingga peziarah bisa langsung menuju lokasi tempat tinggalnya.

Gubernur Madinah, Pangeran Faisal bin Salman, telah memimpin rapat panel persiapan kedatangan jamaah sejak awal Mei lalu. Pimpinan komite haji ini menekankan pentingnya persiapan, mengingat jumlah jamaah haji tahun ini akan kembali pada masa sebelum pandemi Covid-19.

 
Madinah sedang melakukan persiapan penerimaan sekitar 1,8 juta jamaah haji di luar negeri
 
 

Dari pertemuan itu, dilakukan pula peninjauan rencana operasi cabang Kementerian Haji di Madinah, yang sedang melakukan persiapan penerimaan sekitar 1,8 juta jamaah haji luar negeri. Kapasitas akomodasi hotel di Madinah, khususnya di sekitar wilayah markaziah atau 650 meter dari Masjid Nabawi, juga ikut ditinjau. Sehubungan dengan kembali normalnya kuota haji, ia mengingatkan perihal lalu lintas di Bandara AMAA yang akan mengalami peningkatan. Lalu lintas di bandara tersebut diprediksi akan melonjak sekitar 136 persen dibanding pada tahun lalu.

Madinah juga telah bersolek dengan proyek Rua Al-Madinah yang dirilis pada  Agustus 2022. Proyek tersebut merupakan bagian dari pengembangan real estate multiguna raksasa, yang berlokasi di sebelah timur Masjid Nabawi. Proyek ini rencananya akan membantu dalam meningkatkan kapasitas penampungan jamaah umrah, menjadi 30 juta selama beberapa tahun mendatang. Pengembang dari proyek ini adalah Rua Al-Madinah Holding Co milik PIF yang akan membentang seluas 1,5 juta meter persegi, yang 63 persennya akan menjadi ruang terbuka dan hijau.

Untuk tahun ini, jamaah bisa menikmati hasil proyek Rua Al-Madinah lewat deretan toko kekinian yang dibangun dari kontainer. Temaram lampu di sekitar pertokoan dengan beragam spot selfie atau swafoto kian mempercantik jalan masuk ke masjid nabi tersebut. Jika ingin beristirahat, jamaah bisa duduk-duduk di bawah kanopi yang tersedia sepanjang jalan. 

Ke depan, akomodasi jamaah juga akan menjadi prioritas. Proyek tersebut rencananya akan membangun 47.000 kamar hotel. Real estate ini juga akan dilengkapi dengan sembilan halte bus, stasiun metro, trek untuk kendaraan self-driving, dan parkir bawah tanah. Semuanya akan memberikan akses mudah ke Masjid Nabawi dan pengembangan perumahan dan komersial di sekitarnya.

 
Rua Al-Madinah akan menampilkan banyak monumen bersejarah yang sangat penting terkait peninggalan Nabi Muhammad dan para sahabatnya
 
 

Selain menyediakan sejumlah peluang kerja, proyek ini  memiliki target untuk meningkatkan status Madinah sebagai tujuan ziarah dan budaya islam modern, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penduduk kota.

Lebih jauh, Rua Al-Madinah  akan menampilkan banyak monumen bersejarah yang sangat penting terkait peninggalan Nabi Muhammad dan para sahabatnya, sementara warisan unik kota suci tecermin dalam desain semua bangunan dan fasilitas.

Rua Al-Madinah Holding mengatakan selain membantu mencapai tujuan sektor haji, umrah, dan perjalanan yang digariskan dalam Visi Saudi 2030, pengembangan tersebut juga akan menghidupkan kembali warisan budaya dan arsitektur kota.

Masjid Nabawi yang menjadi magnet bagi jutaan jamaah juga kian diperluas. Masjid Nabi itu akan memiliki kapasitas sekitar 1,5 juta jamaah. Saat dibangun pertama kali oleh Rasulullah setelah hijrah ke Madinah, luas pertama masjid saat dibangun, yakni 30 x 35 meter. Kala itu, masjid masih berkiblat ke Baitul Maqdis.

Saat Kerajaan Arab Saudi berkuasa, Masjid Nabawi dibangun secara besar-besaran pada 1372 Hijriyah. Pembangunan dilanjutkan hingga Nabawi menjadi masjid yang kita lihat seperti sekarang. Setelah perluasan berkali-kali, masjid ini memiliki luas 9,85 hektare. Daya tampungnya mencapai 657 ribu jamaah. Kapasitasnya belum ditambah halaman seluas 635 ribu meter persegi dengan daya tampung 450 ribu jamaah.

Program Visi 2030 dari Arab Saudi membuat Madinah harus berbenah. Dilansir dari www.vision2030.gov.sa, program itu mengoptimalkan pelayanan terbaik bagi jamaah, sekaligus memperkaya pengalaman keagamaan dan budaya mereka. Saudi memiliki target untuk mendapatkan pemasukan dari sektor wisata tidak main-main. Pada 2030, kontribusinya mesti 10 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Mereka menginginkan ada 100 juta wisatawan per tahun yang mengunjungi Ka’bah di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Dengan demikian, program tersebut pun menggerakkan roda ekonomi sehingga jutaan lapangan pekerjaan bisa tercipta.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MUHAMMAD NAWAZ | محمد نواز (@madinahmycity)

Bantu Jamaah dengan 'Kantong Ajaib'

Ketika mengenakan seragam petugas haji, Anda harus siap ditanya.

SELENGKAPNYA

Masjid Nabawi, Bermula dari Deruman Unta dan Tanah Anak Yatim

Nabi SAW ikut terlibat langsung dalam pembangunan Masjid Nabawi. Beliau turut memindahkan bebatuan.

SELENGKAPNYA

City Tour untuk Jamaah di Madinah Difasilitasi PPIH

Jamaah haji diminta untuk tidak melakukan city tour sendiri.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya