Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha memasangkan jaket partainya kepada pegiat media sosial Ade Armando di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (11/4/2023). Ade resmi bergabung dengan PSI. F | Tangkapan Layar YouTube PSI

Khazanah

Babi yang Dianggap Ade Armando tak Selalu Haram

Tidak ada satu pun dalil baik Alquran maupun hadis yang memberikan pengecualian.

JAKARTA – Ade Armando kembali mengeluarkan pernyataan yang membuat riuh jagat maya. Lewat saluran Youtube Cokro TV, Ade yang merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan jika tidak semua babi haram dimakan.

"Tidak semua umat Islam percaya bahwa babi di masa ini haram dimakan. Salah satu interpretasi bilang bahwa yang diharamkan adalah binatang bernama khinzir. Kata itulah, kata khinzir, yang digunakan dalam Alquran," kata Ade Armando dalam potongan video dari saluran Youtube Cokro TV, seperti dikutip Republika pada Kamis (18/5/2023).

 
Tidak semua umat Islam percaya bahwa babi di masa ini haram dimakan. Salah satu interpretasi bilang bahwa yang diharamkan adalah binatang bernama khinzir.
ADE ARMANDO
 

Ade mengatakan dalam video tersebut bahwa khinzir berbeda dengan babi ternak yang dijadikan makanan saat ini. Menurut dia, khinzir adalah hewan liar yang hidup di gurun Arab pada masa Nabi Muhammad hidup. Menyamakan khinzir dengan babi ternak, kata Ade, adalah hasil interpretasi yang bisa diperdebatkan.

"Tolong dicatat, saya tidak sedang mempromosikan makan babi ya. Saya tidak makan babi. Tapi, ingin saya tekankan, melarang makan babi di saat ini adalah hasil interpretasi juga dan kalau ada Muslim yang percaya babi ternak itu halal, itu adalah hak sepenuhnya dia," kata dia.

Ade lalu menyebut bahwa babi itu tidak tunggal, ada banyak jenis babi di luar babi ternak. Berbeda dengan babi saat zaman Rasulullah SAW. Konteks Ade membicarakan babi adalah pada kasus seleb Tiktok Lina Mukherjee atas kasus menyantap babi dengan mengucap bismillah. Ade Armando merasa Lina Mukherjee dalam konten makan babi di saluran medsosnya tengah bercanda alias melucu.

Sebelumnya, Lina Mukherjee dijerat melanggar Pasal 28 Ayat (2), juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun pidana penjara dan denda sebanyak Rp1 miliar.

Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Ketua Umum Wahdah Islamiyah Indonesia, KH Zaitun Rasmin, menegaskan bahwa babi (khinzir) baik itu yang diternak maupun yang hidup liar di hutan hukumnya haram dikonsumsi. Ini sebagai tanggapan Kiai Zaitun Rasmin atas pernyataan pegiat sosial Ade Armando yang mengatakan tidak semua babi haram.

Kiai Zaitun menjelaskan, hukum haramnya mengonsumsi babi telah termaktub dalam Alquran. Menurut dia, tidak ada satu pun dalil baik Alquran maupun hadis yang memberikan pengecualian.

"Nggak benar itu (pernyataan Ade Armando), nggak ada dasarnya, khinzir itu kan kata umum di dalam Alquran tidak ada pengecualian dari Alquran dan tidak ada pengecualian dari hadis dan ini tidak bisa orang pakai logika. Kalau hal yang langsung tersurat dari Allah SWT dan hal-hal seperti ini tidak ada pengecualian kecuali dari dalil yang setara," kata Kiai Zaitun kepada Republika di sela-sela halal bil halal Majelis Ulama Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Kamis (18/5/2023).

photo
Dosen Universitas Indonesia Ade Armando bersiap memberikan keterangan saat sidang kasus pengeroyokan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu (27/7/2022). Ade Armando menjalani sidang sebagai saksi korban pada sidang kasus pengeroyokan yang dialaminya saat demo BEM SI di depan Gedung DPR pada 11 April 2022. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, meminta masyarakat tidak perlu mendengarkan perkataan pegiat media sosial Ade Armando yang mengatakan bahwa tidak semua jenis babi haram dikonsumsi Muslim.

Menurut Kiai Cholil yang disebut dengan kata khinzir di dalam Alquran adalah semua jenis babi. Karena itu, haram hukumnya mengonsumsi babi baik itu yang dipelihara maupun yang hidup liar di hutan.

"Nggak usah didengar lah (Ade Armando), wong orang ngga ngerti agama didengar. Jadi, biar ngga ribut. Khinzir itu celeng (babi). Semua jenis, mau dipiara mau ngga dipiara, itu tetap (haram dikonsumsi), mau hidup di hutan atau tidak hidup di hutan itu sama saja (haram dikonsumsi)," kata Kiai Cholil.

 
Nggak usah didengar lah (Ade Armando), wong orang ngga ngerti agama didengar. 
KH CHOLIL NAFIS
 

Alasan Ilmiah

Muslim akan berusaha untuk memastikan mereka tidak makan daging babi, bahkan sesuatu yang disajikan dengan sendok yang sama. Larangan konsumsi daging babi adalah hal serius bagi Muslim.

Namun, mengapa Muslim tidak makan babi?

Islam mengatur cara hidup yang tidak hanya mencakup aspek spiritual, tetapi juga aktivitas sehari-hari, seperti apa yang mereka makan dan minum. Bagi umat Islam, aturan itu bukan hanya tentang jiwa yang sehat, melainkan juga tubuh yang sehat.

Konsumsi daging babi terkait dengan berbagai masalah kesehatan. Bagi dua miliar Muslim dunia, larangan makan daging babi bukanlah pilihan gaya hidup, melainkan perintah Allah SWT. Menaati perintah itu adalah ibadah.

Satu ayat secara khusus menyebutkan alasan larangan ini, “Hai orang-orang yang beriman, diharamkan bagi kalian memakan daging bangkai (binatang yang mati dengan tidak disembelih), darah yang mengalir, daging babi, itu adalah najis … (QS al-An'am (6):146).”

photo
Petugas mengangkat daging babi hutan (celeng) untuk dimusnahkan ke dalam mesin incenerator, di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon, Banten, Rabu (11/2). Selama periode Januari-Februari 2015 BKP Cilegon dua kali menggagalkan upaya penyelundupan daging celeng dari Sumatra ke Pulau Jawa dengan total daging celeng yang disita untuk dimusnahkan mencapai 9,92 ton. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/Koz/mes/15. - (ANTARA FOTO)

Tuhan menjaga kesehatan karena babi adalah binatang najis. Tubuh babi memakan hampir semua hal, seperti kotoran sendiri, belatung, dan hewan atau sayuran yang membusuk sehingga mengandung banyak jenis racun. Babi adalah omnivora dengan waktu pencernaan yang relatif cepat.

Babi tidak menyaring racun dan parasit sehingga disimpan di jaringan lemaknya. Parasit dan virus dalam jumlah besar ini dapat ditemukan pada daging babi sehingga dapat ditularkan ke manusia yang mengonsumsi daging tersebut.

Sementara, sapi dan domba memiliki tiga ruang di depan perut, dengan menciptakan sistem pencernaan yang membutuhkan waktu antara 12-24 jam untuk memproses makanan dan menyaring racun apa pun.

Unggas memiliki satu ruang tambahan yang memperpanjang proses pencernaan. Pembatasan itu umumnya ditempatkan pada hal-hal yang membahayakan tubuh atau pikiran. Allah SWT menginginkan yang terbaik untuk ciptaan-Nya. Allah SWT telah membuat segala sesuatu yang baik dan murni diperbolehkan untuk umatnya konsumsi.

Larangan daging babi tidak unik untuk Islam. Larangan itu juga ditemukan dalam Alkitab, Ulangan 14:18, Yesaya 66:17, dan Imamat 11:7-8. “11:7 Demikian juga babi hutan, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. 11:8 Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.” (Imamat 11:7-8)

Pembatasan daging babi bukan karena praktik yang tidak higienis. Sains memperingatkan bahwa daging babi tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Hati babi adalah salah satu penular utama hepatitis E. Di negara-negara Eropa, di mana hati babi dikonsumsi mentah dalam bentuk sosis, beberapa penelitian menemukan bahwa satu dari lima sosis terkontaminasi dengan virus hepatitis E.

Ada hubungan jangka panjang antara parasit Trichinella spiralis (cacing gelang) dan babi yang menyebabkan demam, nyeri, diare, dan muntah. Parasit dapat hidup di usus manusia, berpindah ke organ lain melalui aliran darah yang menyebabkan sejumlah kondisi.

Studi juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi daging babi dan multiple sclerosis (MS). Negara-negara yang melarang makan daging babi (misalnya Timur Tengah) menemukan kasus MS jarang terjadi. Islam menganjurkan pola makan yang sehat dan menghindari segala sesuatu yang akan menimbulkan kerugian. 

Hikmah di Balik Larangan-Larangan

Dalam karyanya ini, At-Tirmidzi menjelaskan hikmah di balik larangan yang diberlakukan agama.

SELENGKAPNYA

Euforia Menyambut Para Sang Juara

Pawai kemenangan diikuti para atlet dari 14 cabang olahraga.

SELENGKAPNYA

Satire Komika Muslim Tertawakan Barat

Muhsin menyisipkan materi Islamofobia yang menjadi materi penelitian untuk gelar doktornya.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya