ILUSTRASI Salman al-Farisi merupakan sahabat Nabi SAW yang lalui perjalanan panjang untuk temukan hidayah. | DOK RAWPIXEL

Mujahidah

Ummul Fadhl, Tak Gentar Melawan Abu Lahab

Ia mengambil tiang itu dan memukulkannya ke kepala Abu Lahab hingga terluka.

Nama aslinya Lubabah binti Harits bin Huzn bin Bajir bin Hilaliyah. Dia dikenal dengan julukan Ummul Fadhl. Dia adalah istri dari paman Rasulullah SAW, Abbas bin Abdul Muthalib.

Ummul Fadhl adalah ibu dari enam orang anak yang pandai. Mereka adalah Fadhl, Abdullah al-Faqih, Ubaidillah al-Faqih, Ma'bad, Qatsam, dan Abdurrahman.

Ummul Fadhl ialah perempuan kedua yang memeluk Islam setelah Khadijah. Putranya, Abdullah, mengatakan, "Aku dan ibuku dahulu termasuk golongan orang-orang yang tertindas dari perempuan dan anak-anak."

photo
A full moon rises behind the Boston Light, late Tuesday, June 14, 2022, in Winthrop, Mass. The moon reached its full stage Tuesday, during a phenomenon known as a supermoon because of its proximity to Earth, and it is also labeled as the Strawberry Moon because it is the full moon at strawberry harvest time. - (AP/Julio Cortez)

Dalam buku 150 Perempuan Shalihah diceritakan, Ummul Fadhl adalah perempuan pemberani. Abu Rafi, pernah menceritakan keberanian dia. Ketika itu, Abu Rafi menjadi budak di rumah Abbas bin Abdul Muthalib. Ketika Islam datang, Abbas memeluk Islam secara sembunyi-sembunyi. Istri dan budaknya mengikuti langkah itu.

Dalam Perang Badar, Abu Lahab tak dapat ikut perang. Sesuai adat kaum Quraisy, ia digantikan oleh Ash bin Mughirah. Abu Rafi merasa dirinya lemah. Ia bekerja sebagai pembuat cangkir di sebuah kamar dekat sumur zamzam. Ia mendengar kabar banyaknya orang meninggal dan terluka dalam Perang Badar.

Hari itu, ia duduk di samping Ummul Fadhl. Terlihat Abu Lahab dipapah oleh seseorang, lalu duduk di dekat keduanya. Tak lama, ada seseorang yang berkata, "Abu Sufyan bin Harits telah datang."Abu Lahab berkata, "Ke sinilah. Berita apa yang engkau bawa?"

Abu Sufyan duduk di dekat Abu Lahab, sementara orang-orang berdiri mengerumuninya. Mulailah Abu Sufyan bercerita tentang apa yang ia hadapi selama Perang Badar.

"Demi Tuhan, ketika kami menghadapi mereka (kaum Muslimin), kami seolah-olah menyerahkan diri kami kepada mereka untuk dibunuh sesuka hati. Mereka juga menawan kami. Aku tidak percaya mereka yang melakukan itu, sebab ketika itu kami menghadapi sekumpulan laki-laki serba putih menunggangi kuda perang di antara para manusia. Demi Tuhan, mereka tidak dapat dikalahkan," kata Abu Sufyan.

photo
epa03931399 A general view of the minaretes of the historical Badshahi Mosque in the back drop of a sunset in Lahore, Pakistan, 31 October 2013. The Badshahi Masjid, literally the Royal Mosque, was built in 1673 by Mughal King Aurangzeb. Capable of accommodating some 50,000 worshippers, it is the second largest mosque in Pakistan. EPA/OMER SALEEMepa03931399 A general view of the minaretes of the historical Badshahi Mosque in the back drop of a sunset in Lahore, Pakistan, 31 October 2013. The Badshahi Masjid, literally the Royal Mosque, was built in 1673 by Mughal King Aurangzeb. Capable of accommodating some 50,000 worshippers, it is the second largest mosque in Pakistan. EPA/OMER SALEEM *** Local Caption *** 51084272siluet menara masjid ; sunset - (EPA)

Mendengar itu, Abu Rafi berkata, "Demi Allah, itu adalah malaikat."Abu Lahab mendadak berang. Ia mengangkat tangan dan memukul Abu Rafi dengan keras. Abu Rafi menyerang balik. Namun, ia terlalu lemah untuk melawan Abu Lahab. Dengan mudah ia menahan Abu Rafi dan membantingnya ke tanah.

Melihat itu, Ummul Fadhl berdiri di dekat tiang. Ia mengambil tiang itu dan memukulkannya ke kepala Abu Lahab hingga terluka. Ia berkata, "Apakah engkau meremehkannya ketika tuannya pergi?"

Abu Lahab berdiri dengan sangat lemah akibat pukulan itu. Ia hanya bertahan hidup selama tujuh hari setelah peristiwa tersebut. Ia mati karena penyakit lepra.

 
Wahai Rasulullah, aku bermimpi seolah-olah bagian tubuhmu berada di rumahku.
HR IBNU SAID DAN IMAM TIRMIDZI
 

Menurut Riwayat Ibnu Said dan Imam Tirmidzi, suatu hari Ummul Fadhl mendapatkan mimpi yang begitu menakjubkan. Ia pergi ke hadapan Rasulullah SAW untuk bertanya perihal mimpi tersebut. "Wahai Rasulullah, aku bermimpi seolah-olah bagian tubuhmu berada di rumahku."

Rasulullah SAW menjawab,"Aku melihatnya sebagai sebuah kebaikan. Fatimah akan melahirkan dan engkau akan menyusukan anaknya kepada ibu susuan anakmu, Qatsam."

Tak lama sejak peristiwa itu, Fatimah melahirkan Husain. Ia diasuh oleh Ummul Fadhl. Ia membawa Husain kepada Rasulullah SAW. Beliau mencium Husain, lalu anak itu mengeluarkan air seni. Rasulullah meminta Ummul Fadhl untuk mengambilnya.

Melihat anak itu mengencingi Rasulullah, Ummul Fadhl mencubitnya hingga menangis. Dia berkata, "Engkau telah menyakiti Rasulullah dengan mengencinginya."

Mendengar Husain menangis, Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ummul Fadhl, engkau telah menyakitiku sebab engkau menyakitinya. Engkau telah membuatnya menangis."

Rasulullah lalu meminta air dan memercikkannya. Ia lalu berkata, "Jika anak laki-laki cukup diperciki, sedangkan anak perempuan harus dicuci. Ummul Fadhl wafat pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.

Bantahan Sang Pendekar Hadis untuk Tudingan Orientalis

Melalui disertasinya di Universitas Cambridge, Syekh Mustafa Azami mematahkan argumentasi kaum orientalis.

SELENGKAPNYA

Syekh Mustafa Azami, Profil Ulama Pembela Sunnah

Syekh Muhammad Mustafa Azami dijuluki sebagai Pendekar hadis masa kini.

SELENGKAPNYA

Kedekatan Orientalis Belanda dengan KH Hasan Mustapa

KH Hasan Mustapa, seorang penghulu pada masa kolonial Belanda, berkawan dekat dengan Snouck Hurgronje.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya