Sedekah akan menguatkan program kebaikan. | Republika

Hikmah

Efek Positif Sedekah

Keutamaan sedekah bukan hanya karena balasan pahala.

Oleh SIGIT INDRIJONO

Banyak cara untuk berbuat baik kepada orang lain. Salah satu di antaranya adalah dengan memberikan pertolongan melalui sedekah.

Keutamaan sedekah bukan hanya karena balasan pahala, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan karena bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain.

Ayat-ayat berikut menerangkan tentang keutamaan bagi seseorang untuk bersedekah kepada orang lain dengan ikhlas karena Allah SWT. Tanpa pamrih, hanya mengharap ridha-Nya, tidak mengharap terima kasih, balasan atau imbalan dari orang yang diberi sedekah.

“Dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (QS al-Muddatstsir [74]: 6).

“Dan mereka memberikan makanan yang yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan (sambil berkata), 'Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu'." (QS al-Insan [76]: 8-9).

 
Bersedekah secara sembunyi lebih utama daripada menampakkannya karena untuk menghindari riyak. Namun boleh menampakkan sedekah karena ada kemaslahatan.
 
 

Bersedekah secara sembunyi lebih utama daripada menampakkannya karena untuk menghindari riyak. Namun boleh menampakkan sedekah karena ada kemaslahatan, yaitu supaya diikuti oleh orang lain seperti diterangkan pada ayat berikut.

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Baqarah [2]: 271).

Rasulullah SAW juga bersabda tentang keutamaan sedekah secara sembunyi. “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, (disebutkan salah satu dari mereka), dan laki-laki yang bersedekah kemudian menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Seorang laki-laki menemui Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?” Beliau menjawab, “Kamu bersedekah dalam kondisi sehat dan berat mengeluarkannya, dalam kondisi kamu khawatir miskin dan mengharap kaya. Maka janganlah kamu tunda, sehingga roh sampai di tenggorokan, ketika itu baru kamu mengatakan, 'Untuk fulan sekian, untuk fulan sekian, dan untuk fulan sekian.' Padahal telah menjadi milik si fulan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis di atas menerangkan agar seseorang segera bersedekah dengan mengesampingkan berbagai kondisi dan keinginan yang tidak mendukung serta tidak menunda-nunda sedekah sampai menjelang kematian.

Selain balasan pahala dari Allah SWT, orang yang bersedekah juga mendapat karunia-Nya berupa tidak ada rasa takut dan tidak bersedih hati (QS al-Baqarah [2]: 274). Bersedekah untuk menyucikan diri, bukan untuk membalas nikmat (kebaikan) dari orang lain, hanya mengharap ridha Allah SWT akan mendapatkan kebahagian yang sempurna. (QS al-Lail [92]: 17-21).

Wallahu a’lam.

Cara Sujud Muslimah, Benarkah Berbeda dari Muslim Laki-Laki?

Perempuan diperintahkan untuk merapatkan tubuhnya pada saat rukuk dan sujud.

SELENGKAPNYA

Sedekah Diam-Diam Sang Akhfiya

Sedekah diam-diam yang dilakukannya hanya demi mengharap ridha Allah SWT.

SELENGKAPNYA

Masuk Surga Meski Belum Pernah Shalat

Amru bin Tsabit dijanjikan surga oleh Rasulullah SAW.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya