Usaha Rintisan | Freepik.com

Inovasi

Suburkan Lahan untuk Usaha Rintisan

Industri perusahaan rintisan kini sangat dinamis.

Geliat industri usaha rintisan di Indonesia berhasil membawa warna baru dalam perekonomian Indonesia. Dengan digerakkannya teknologi broadband sebagai enabler, industri usaha rintisan memberikan banyak variasi solusi bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Sepanjang 2019, akselerator perusahaan rintisan di Indonesia, Digitaraya, berhasil membantu lebih dari 73 usaha rintisan baru dari 12 negara untuk mencapai tingkat pertumbuhan berikutnya pada bisnis mereka. Usaha-usaha rintisan ini telah berhasil menggalang dana dengan total jumlah 78 juta dolar AS.

Digitaraya juga telah membuka lebih dari 2.000 lapangan pekerjaan dan membimbing lebih dari 120 wirausahawan atau entrepreneur di jaringannya. Pada tahun lalu, batch categories Digitaraya adalah kecerdasan buatan (AI), program akselerator APAC Women Founders, barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG), pariwisata, machine learning, finansial, dan energi terbarukan.

Managing Director Digitaraya Nicole Yap mengatakan, ekosistem perusahaan rintisan di Indonesia telah berkembang sangat pesat pada satu dekade ini. Banyak sekali perusahaan rintisan lokal yang menghadirkan inovasi solutif untuk mendisrupsi industri dan memainkan peran penting untuk memu dahkan kehidupan keseharian masyarakat. Digitaraya hadir sebagai start-up-hub kelas di dunia di Indonesia untuk mendukung dan mengembangkan start-up baru, termasuk untuk mencapai tingkatan berikutnya dalam pertumbuhan bisnis mereka, ujar Yap dalam acara Digitaraya Impact 2020, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pada 2020 Digitaraya akan berevolusi dari akselerator menjadi hub kelas dunia awal yang membantu perusahaan rintisan di seluruh Asia Pasifik. Tujuannya adalah mencapai tingkat pertumbuhan berikutnya.

Bersama dengan mitra ternama seperti Google, UBS, Mckinsey & Company, dan Gojek Indonesia, Digitaraya telah merancang dan mengeksekusi berbagai program untuk membantu mendorong perusahaan rintisan baru di Indonesia. Salah satu caranya dengan memberikan kesempatan untuk memperluas cakupan dan pengaruh mereka di Indonesia dan lebih jauh lagi.

photo



Kami berencana mengadakan lebih banyak bootcamp untuk start-up-start-up baru yang akan berfokus pada hal-hal yang fundamental, membantu mencocokkan bisnis mereka dengan venture capital dan korporasi, juga membangun jaringan yang luas agar mereka mampu mengembangkan bisnis lebih jauh dan cepat, kata Yap.

Tiga tantangan utama
Layanan eksklusif yang ditawarkan Digitaraya bersama mitra meliputi PR & komunikasi, pengembangan teknologi dan produk, desain dan branding, strategi bisnis, penilaian dan manajemen karyawan, pemasaran digital, dan layanan cloud hosting.

Deputi Akses Permodalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo menjelaskan, ada tiga persoalan bagi perkembangan perusahaan rintisan di Indonesia. Pertama, kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

Persoalan kedua adalah mentor. Fadjar mengungkapkan, mentor akan bertugas membimbing generasi muda yang memiliki potensi luar biasa. Mentor ini, Fadjar melanjutkan, tidak hanya bercerita bagaimana kunci sukses sebuah perusahaan rintisan, tetapi juga menyampaikan soal faktor kegagalannya. Karena start-up bukan hanya cerita tentang bisnis. Start-up juga bicara tentang kegagalan dan bagaimana bangkit dari kegagalan untuk menghasilkan satu kesuksesan, ujarnya.

Permasalahan ketiga adalah keuangan. Menurut dia, membangun perusahaan rintisan memerlukan ekosistem pendanaan yang tepat.

Persoalan hulu itu membutuhkan satu ekosistem yang lebih besar lagi. Ada tiga; inovasi, industri, dan investment, kata Fadjar.

Head of Developer Relations and Startup Ecosystem in Asia, Africa, and the Middle East Google, Sebastian Trzcinski-Clement, berpendapat industri perusahaan rintisan kini sangatlah dinamis. Di Indonesia saja, kata Trzcinski-Clement, industri ini telah bertumbuh sangat pesat pada satu dekade belakangan ini.

Namun, banyak dari perusahaan rintisan baru yang terlihat kebingungan dalam menjalankan bisnis mereka. Karena, tidak ada pedoman yang pasti mengenai bagaimana seseorang harus menjalankan sebuah bisnis perusahaan rintisan.

Menurut dia, di sinilah start-up-hub seperti Digitaraya memainkan peran yang sangat penting untuk mendukung dan membantu perusahaan rintisan baru dalam mengembangkan bisnis mereka dengan menggunakan berbagai cara. Salah satu contohnya adalah Google's launchpad playbook yang dapat memberikan pedoman dan platform jaringan (networking) yang sangat dibutuhkan para usaha rintisan. (ed: setyanavidita livikacansera)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat