
Medika
Olahraga Tetap Penting, Terlepas Angka di Timbangan
Olahraga mengurangi tingkat stres, dan mendorong penurunan gejala depresi.
Olahraga menjadi salah satu hal pertama yang dilakukan ketika orang memutuskan ingin menurunkan berat badan. Tetapi, boleh jadi tidak sedikit yang berkecil hati saat melihat tidak ada perubahan pada timbangan berat badan.
Meski demikian, ahli mengingatkan, olahraga tetap penting. Menurut Nick Fuller, Pemimpin Program Penelitian Pusat Charles Perkins, University of Sydney, Australia, ada banyak penelitian selama 70 tahun terakhir yang meneliti peran olahraga dalam manajemen berat badan.
Penelitian terbaru tentang topik tersebut sebagian besar menemukan bahwa olahraga memiliki dampak minimal pada penurunan berat badan. Ini termasuk studi meta yang memeriksa semua studi yang relevan di area tersebut.
Studi menemukan bahwa mereka yang berolahraga dapat turun berat badan minimal dibandingkan dengan mereka yang berolahraga dan mengurangi asupan energinya. Studi pada 2018 menemukan penurunan berat badan yang substansial tidak mungkin terjadi ketika peserta mengikuti pedoman pengaturan minimum untuk aktivitas fisik. “Ini mengatur 150 menit aktivitas fisik sedang atau 75 menit setiap pekan,” kata dia, seperti dikutip dari Sciencealert, Ahad (9/4/2023).
Volume keseluruhan latihan harus jauh di atas tingkat minimum yang direkomendasikan untuk mencapai penurunan berat badan yang signifikan tanpa diet. Studi juga menunjukkan perlu sekitar 60 menit aktivitas sedang per hari untuk mencapai penurunan berat badan yang signifikan.
Namun, banyak penelitian yang memastikan bahwa sangat penting untuk fokus pada olahraga sebagai bagian dari program penurunan berat badan apa pun. Berikut alasan olahraga tetap penting untuk manajemen berat badan, terlepas dari angka di timbangan.
1. Olahraga membantu menjaga berat badan dalam jangka panjang
Olahraga akan memperbaiki komposisi tubuh dan mencegah penurunan otot. Mengandalkan diet saja untuk menurunkan berat badan akan mengurangi otot bersama dengan lemak tubuh, memperlambat metabolisme.
Studi jangka panjang menemukan mereka yang mempertahankan tingkat olahraga tinggi atau mengeluarkan lebih dari 2.500 kalori setiap pekan, misalnya, dengan berjalan kaki 75 menit per hari, mempertahankan penurunan berat badan yang jauh lebih besar daripada peserta yang berolahraga lebih sedikit.
2. Olahraga memiliki manfaat kesehatan secara keseluruhan

Penelitian menunjukkan, olahraga sama pentingnya dengan penurunan berat badan untuk meningkatkan kesehatan. Hal ini karena sebagian besar penanda risiko diabetes dan penyakit jantung yang terkait dengan obesitas dapat diperbaiki dengan olahraga, bahkan jika Anda tidak menurunkan berat badan.
Olahraga juga mengurangi tingkat stres, bahkan olahraga tingkat rendah akan mendorong penurunan gejala depresi, meningkatkan suasana hati, serta meningkatkan tidur yang lebih baik. Pada gilirannya, hal ini akan membantu mengatur pola makan dengan lebih baik, dengan dorongan suasana hati membantu memilih makanan yang lebih sehat dibanding impulsif.
Olahraga juga akan membantu menurunkan berat badan dan mencegah menambah berat badan lagi. Hanya saja olahraga tidak akan membantu mencapai tujuan penurunan berat badan secara terpisah.
Olahraga adalah salah satu pilar utama manajemen berat badan jangka panjang. Ini memainkan peran penting dalam penurunan dan pemeliharaan berat badan, seperti halnya pilihan diet dan tidur kita.
Untuk mendorong diri agar lebih banyak melakukan olahraga, lakukan sesuatu yang disukai. Pastikan untuk memasukkan variasi karena selalu melakukan rutinitas harian yang sama bisa saja membuat bosan dan menyerah.
Jangan Berlebihan

Olahraga memiliki banyak manfaat, termasuk untuk pencegahan penyakit kardiovaskular, memperbaiki tidur, mengurangi risiko diabetes, mengontrol berat badan, memerangi radang sendi dan osteoporosis, hingga kesehatan mental. Akan tetapi, sebaliknya olahraga berlebihan justru membawa risiko, seperti yang ditunjukkan dalam penelitian yang dipublikasikan di Cell Metabolism.
Menurut penulis studi tersebut, olahraga berlebihan dapat memengaruhi metabolisme sel, yang menyebabkan disregulasi pengambilan glukosa. Mikael Flockhart dan rekan-rekannya di Sekolah Olahraga dan Kesehatan Stockholm merekrut 11 sukarelawan untuk latihan bersepeda yang semakin intensif selama empat pekan.
Selama percobaan, mereka mengukur toleransi glukosa, kapasitas kardiovaskular, dan fungsi mitokondria melalui biopsi otot. Meskipun kinerja atlet dan parameter fisiologis awalnya meningkat, keadaan mulai serbasalah setelah pekan keempat.
Para atlet mengalami tempo yang sangat tinggi dengan sesi latihan intensif 152 menit. Selama pekan ini, respirasi mitokondria, yang digunakan untuk menghasilkan adenosin tripospat (ATP) yang menyediakan energi bagi sel, menurun hingga 40 persen.
“Fungsi mitokondria yang terganggu menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk merespons suplai nutrisi dan menyelaraskan respirasi mitokondria dengan kebutuhan metabolik,” kata Filip Larsen, penulis utama studi tersebut, seperti dikutip laman Gilmorehealth, Ahad (9/4/2023).
Selain itu, toleransi glukosa para relawan, diukur dari kadar glukosa sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman manis, juga menurun drastis. Setelah fase pemulihan, untungnya, subjek dapat memulihkan sebagian fungsi aslinya, tetapi tidak sepenuhnya, dengan toleransi glukosa tersisa 25 persen lebih rendah.
Selain itu, olahraga berlebihan dapat menimbulkan efek berbahaya. Penelitian lain menunjukkan bahwa olahraga intensif memiliki efek negatif pada kesehatan jantung, termasuk peningkatan pengapuran arteri koroner, fibrosis miokard, dan aritmia jantung.
Olahraga berlebihan juga meningkatkan risiko cedera dan dapat menyebabkan suatu bentuk kecanduan (bigorexia). Namun, tidak jelas garis mana yang ditarik antara saat berolahraga bermanfaat dan kapan mulai memiliki efek berbahaya. “Atlet top umumnya adalah kelompok yang sangat sehat,” ujar Larsen.
Di samping itu, berolahraga terlalu sedikit menjadi masalah yang lebih umum daripada berolahraga terlalu banyak.
Olahraga intensif memiliki efek negatif pada kesehatan jantung.
Tiga Medium Dakwah Wali Songo
Wali Songo dalam berdakwah di tengah masyarakat Jawa memanfaatkan banyak medium, termasuk kesenian.
SELENGKAPNYA