





Peristiwa
Memantau Hilal, Menapaki Kejayaan Islam di Bidang Astronomi
Dua pertiga nama bintang di dunia astronomi modern berakar kata Bahasa Arab.
BANDUNG -- Menjelang Ramadhan, aktivitas mengamati hilal menjadi salah satu momen penting. Munculnya bulan di ufuk walau sesaat memberi tanda datangnya bulan baru.
Kebutuhan untuk bisa mengetahui perhitungan pergerakan bintang ini mendorong perkembangan ilmu falak dalam peradaban Islam. Puncaknya astronom Islam saat itu berhasil memetakan posisi bintang dan menamainya.
Jangan heran jika dalam peta bintang astronomi modern sekarang, nama 2/3 nama bintang di peta astronomo modern memiliki nama yang berasal dari khazanah peradaban Islam.
Nama-nama bernuansa Arab diberikan oleh astronom muslim di puncak kejayaan peradaban Islam. Berkat ilmu ini kini dengan penghitungan matematis astronomis, pergerakan bulan dan bintang dapat dihitung secara detail.
Kembali Pemantauan hilal secara visual, ini sesuai dengan hadits Nabi SAW. Di mana ilmu falakiyah belum berkembang. Namun demikan terdapat hikmah tersembunyi dalam melakukan sunah Nabi ini.
Tim Lembaga Falakiyah Pondok Pesantren Al-Hidayah Basmol DKI Jakarta menentukan 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Mereka menyatakn telah melihatn hilal di ketinggian sekitar tujuh derajat. Sementara, Kementerian Agama menggelar pemantauan hilal awal Ramadhan 144 Hijriah di 124 lokasi di Indonesia dan empat lokask di DKI Jakarta.