
Mujahidah
Zubayda binti Ja'far, Bangun Saluran Baghdad-Makkah
Uang senilai 54 juta dinar dikeluarkan untuk membangun saluran tersebut.
Hati Zubayda tersentuh. Ia melihat jamaah ditimpa kesulitan mendapatkan air bersih untuk diminum dalam perjalanan mereka ke Makkah. Satu dinar harus dikeluarkan para jamaah haji demi sebotol air minum itu. Ia merasa ada satu hal yang harus segera ia lakukan untuk membantu para jamaah.
Pengalaman berharga ini Zubayda rasakan dalam sebuah perjalanan haji bersama suaminya, Khalifah Harun al-Rasyid. Pada beberapa kesempatan, ia sering mendampingi suaminya menempuh perjalanan ke luar negeri, termasuk menunaikan ibadah haji ke Makkah dan Madinah.
Sejarawan Ibnu al-Jawzi menuliskan dalam catatannya. Setelah peristiwa yang menyentuh itu, Zubayda meminta sejumlah insinyur menggelar studi. Mereka diminta merancang cara agar jamaah mudah mendapatkan air bersih tanpa mengeluarkan banyak uang saat mereka meniti perjalanan menuju Makkah.
Tak lama, mereka kembali dengan membawa laporan kepada Zubayda. Laporan itu menguraikan bahwa permintaan istri sang khalifah itu sangat sulit untuk diwujudkan. Sebab, mereka perlu menggali saluran di bawah cadas. Selain itu, untuk mengalirkan air, mereka harus membangun saluran di sepanjang lereng dengan jarak lebih dari 10 mil atau 16,090 km.
Laporan penting lainnya, proyek tersebut akan menelan dana yang sangat besar. Namun, Zubayda tak melangkah surut. Sebaliknya, ia meminta agar proyek segera dimulai. Para insinyur kemudian memulai penggalian hingga berhasil mengalirkan air bersih untuk minum para jamaah sepanjang rute Baghdad ke Makkah.
Namanya pun dinisbahkan pada saluran air itu yang kemudian banyak orang menyebutnya sebagai Sungai Zubayda.
Namanya pun dinisbahkan pada saluran air itu yang kemudian banyak orang menyebutnya sebagai Sungai Zubayda. Langkahnya tak berhenti sampai di situ. Ia pun membangun banyak bengkel kerja, khan atau penginapan-penginapan untuk para jamaah, dan masjid di sepanjang jalur itu.
Sejarawan Ibnu al-Jawzi kembali menyingkapkan hal luar biasa dalam tulisannya. Ia mengatakan, berdasarkan catatan para akuntan Zubayda, sebanyak 54 juta dinar dikeluarkan untuk mendanai proyek itu. Para sejarawan lain juga melontarkan kekaguman atas apa yang dilakukan Zubayda.
Al-Khatib dalam bukunya, the History of Baghdad, dan Ibnu Jeed memaparkan secara terperinci kontribusi Zubayda ini. Mereka menegaskan, rute jalan dari Baghdad ke Makkah yang semula berselimut padang pasar berubah menjadi begitu hidup. Banyak fasilitas yang dibangun pada 900 mil itu dan dijuluki sebagai "Road of Zubayda".

Salin TS Al Hassani, profesor emeritus di University of Manchester dan ketua Foundation for Science, Technology, and Civilisation (FSTC), Manchester, Inggris, dalam tulisannya "Women's Contribution to Classical Islamic Civilisation", mengatakan, Zubayda menjadi perempuan terkaya dan berpengaruh pada masanya.
Zubayda suka bederma dan sangat murah hati yang diwujudkan melalui pendirian bangunan di sejumlah kota. Dia, ujar Hassani, memang dikenal dengan proyek raksasa berupa saluran-saluran air bersih untuk jamaah haji. Zubayda juga menyukai seni dan puisi dan menjadi pelindung para seniman serta penulis puisi.
Zubayda juga menyukai seni dan puisi dan menjadi pelindung para seniman serta penulis puisi.
Sejarawan Ibnu Khallikan menyebutkan, istana Zubayda selalu terdengar begitu ramai oleh 100 perempuan yang hafal Alquran. Di samping itu, ia sering kali diingat oleh banyak orang karena dermanya kepada para ulama dan fakir miskin serta proyek kemanusiaan lain yang dijalankan atas perintahnya.
Zubayda binti Ja'far binti Mansur, yang meninggal pada 10 Juli 831 Masehi, merupakan cucu perempuan Khalifah Abbasiyah, al-Mansur, dari jalur ayah dan merupakan sepupu Harun al-Rasyid dari jalur ibu.
Zubayda merupakan nama panggilan kesayangan yang disematkan oleh kakeknya. Nama yang diberikan saat ia lahir adalah Amat al-Aziz. Mengapa sang kakek memanggilnya dengan nama itu? Sebab, cucu perempuannya itu memiliki kulit putih dan lembut.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Belasan Warga Kota Bogor Tertimpa Longsor Saat Tengah Malam
Seluruh perjalanan kereta api Bogor-Sukabumi dibatalkan.
SELENGKAPNYAKriteria Pemberlakuan Pajak Menurut Fikih
Bagaimana aturan main pemberlakuan pajak menurut fikih?
SELENGKAPNYAKPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Bansos, Tapi tak Diumumkan
Ditjen Imigrasi mencegah eks dirut PT Transjakarta Kuncoro Wibowo ke luar negeri.
SELENGKAPNYA