Manusia di zaman ini seakan dipermudah dan dimanjakan dengan hadirnya teknologi. | Republika

Hikmah

Fitnah Teknologi

Manusia di zaman ini seakan dipermudah dan dimanjakan dengan hadirnya teknologi.

Oleh NAWAWI EFENDI

Semua kejadian di langit dan di bumi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT sekaligus ujian dari-Nya, termasuk teknologi yang saat ini sudah merambah hampir di seluruh lini kehidupan. Dari komputer, radio, televisi, telepon, sampai peralatan rumah tangga.

Manusia di zaman ini seakan dipermudah dan dimanjakan dengan hadirnya teknologi. Pekerjaan yang dahulu membutuhkan banyak waktu, saat ini menjadi sangat cepat dan singkat.

Namun ada beberapa hal yang menghantui manusia dan sebenarnya itu sudah terjadi di banyak tempat, yaitu tersitanya waktu dengan teknologi yang sejalan dengan hilangnya atau berkurangnya hubungan langsung antar manusia. Akibatnya, sikap egoisme merebak di mana-mana. Bahkan, hubungan keluarga antar anak dan orang tua pun ikut tergerus dan terkikis.

Terkait dengan fenomena di atas, jauh sebelumnya, Rasulullah SAW sudah mengingatkan kita tentang akhir zaman yang penuh dengan fitnah yang mengancam keimanan dan keislaman. Nabi SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai fitnah semakin tampak, kedustaan merebak, pasar semakin dekat, dan waktu semakin cepat." (HR Ahmad).

Peringatan lainnya terdapat dalam hadis, “Fitnah-fitnah akan dihamparkan pada hati-hati manusia bagaikan tikar yang ditenun sedikit demi sedikit. Hati mana saja yang menerimanya maka akan diberikan titik hitam dan hati mana saja yang menolaknya akan diberikan titik putih, sehingga hati menjadi dua bagian: sebagian menjadi putih bagaikan batu licin yang tidak akan terpengaruh oleh fitnah selama langit dan bumi masih ada. Sedangkan sebagian lainnya hitam keabu-abuan bagaikan gelas yang terbalik, tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari kemungkaran kecuali apa yang diinginkan hawa nafsunya." (HR Muslim).

Bukankah apa yang diperingatkan Rasulullah SAW tersebut sudah dirasakan saat ini? Dampak teknologi sungguh jelas terlihat dan terasa, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun hubungan antar negara. Pembunuhan, penipuan, pencurian, dan peperangan, seakan menjadi konsumsi berita harian di media.

Terkait dengan ungkapan Rasulullah SAW dalam hadis di atas bahwa pasar dan waktu akan semakin dekat, hal tersebut memang sudah terjadi saat ini. Fenomena jual-beli online sudah dikenal banyak orang, bahkan sampai kalangan perdesaaan.

 
Waktu pun seakan semakin cepat dan dekat dengan adanya media sosial.
 
 

Waktu pun seakan semakin cepat dan dekat dengan adanya media sosial. Surat-menyurat yang dahulu membutuhkan waktu berhari-hari, kini bisa sampai tujuan dalam hitungan detik. Kegiatan silaturahim pun bergeser dari saling mengunjungi rumah menjadi saling menatap layar handphone melalui video call.

Semua itu adalah peringatan agar tetap sadar bahwa kita sedang berada di zaman penuh fitnah. Tak ada pilihan lain, kecuali kita harus tetap menghadapinya dengan iman dan Islam.

Ada satu doa yang terdapat dalam Alquran yang bisa menjadi pegangan kita dalam menghadapi ujian teknologi di zaman ini, sebagaimana firman Allah SWT, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.” (QS al-Baqarah [2]: 201).

Dalam firman tersebut, Allah SWT mengajarkan agar kita meminta kebaikan di dunia. Bukan meminta dunia, karena dunia itu terlaknat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya dunia itu terlaknat dan semua yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berzikir pada Allah dan apa yang mengikutinya, seorang alim, atau orang yang menuntut ilmu.” (HR Tirmidzi).

 
Jika teknologi digunakan dalam kebaikan, maka itu adalah ibadah. Tapi jika digunakan dalam keburukan, maka ia adalah musibah dan kebinasaan.
 
 

Dengan pemahaman ini, kita bisa menyimpulkan bahwa teknologi adalah bagian dari dunia. Jika teknologi digunakan dalam kebaikan, maka itu adalah ibadah. Tapi jika digunakan dalam keburukan, maka ia adalah musibah dan kebinasaan.

Teknologi adalah bagian dari dunia, sementara Rasulullah saw. mengingatkan kita bahwa dunia ini adalah ladangnya akhirat. Untuk itu, mari gunakan teknologi sebagai sarana untuk beribadah pada Allah SWT.

Jadilah kita seperti kata pepatah, “The man behind the gun,” yaitu menjadi orang yang ada di belakang senjata. Artinya, kitalah yang mengendalikan teknologi, bukan sebaliknya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Merealisasikan Bank Syariah Sebagai Nazir Wakaf Uang

Wakaf akan berkembang menjadi salah satu penopang utama perekonomian nasional.

SELENGKAPNYA

Mengganti Shalat karena Haid dan Nifas

Gugurnya kewajiban shalat hanya jika wanita haid berada penuh dalam waktu shalat.

SELENGKAPNYA

Agar Ramadhan Jadi Bulan ‘Fastabiqul Khairat'

Fastabiqul khairat sangat dianjurkan ditingkatkan selama bulan suci Ramadhan.

SELENGKAPNYA