Oleh ZAHROTUL OKTAVIANI, FUJI EP

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi merilis adanya pembukaan pengajuan izin pelaksanaan umrah selama Ramadhan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peminat umrah saat Ramadhan diprediksi naik dibanding bulan biasa. Salah satu konsekuensi adanya kenaikan minat umrah adalah tingginya harga akomodasi.

Pihak agen travel umrah dari Indonesia pun mulai mempersiapkan diri untuk mengantisipasi hal tersebut. Pemilik Firdausi Tour, Tri Winarto, mengakui jika umrah Ramadhan sangat diminati oleh umat Islam seluruh dunia.

"Hal yang menarik di tahun ini, sebelum Ramadhan, sebagaimana yang kita tahu tingkat hunian sangat tinggi dan harga hotel melambung, kepadatan luar biasa. Nah, ini diperkirakan akan terjadi lagi pada bulan Ramadhan," kata dia saat dihubungi Republika, Kamis (9/3/2023).

 

Hal yang menarik di tahun ini, sebelum Ramadhan, sebagaimana yang kita tahu tingkat hunian sangat tinggi dan harga hotel melambung, kepadatan luar biasa.

TRI WINARTO

 

SHARE    

Dalam kalender perjalanan umrah, ia menyebutm umrah Ramadhan memang termasuk dalam momentum high season, seperti umrah pada akhir tahun atau pada bulan Desember. Karena itu, tidak jarang biaya pesawat dan akomodasi menjadi mahal. Untuk menyiasati tingginya harga tersebut, Tri menjelaskan, pihak travel akan menggunakan hotel atau apartemen yang letaknya jauh dari dua masjid suci. Nantinya, pergerakan jamaah umrah akan dibantu dengan shuttle bus.

"Hotel-hotel di sekitaran Masjidil Haram dan Masjid Nabawi harganya tinggi. Nah, alternatif ini untuk menhindari cost yang tinggi," ujar pria yang juga menjabat sebagai sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umroh Haji (Ampuh) tersebut.

Adapun untuk paket-paket umrah, biasanya dibagi menjadi awal, tengah, dan akhir Ramadhan. Biaya yang diperlukan untuk umrah paket akhir Ramadhan biasanya lebih mahal dari dua paket lainnya. Selain itu, ada pula paket full Ramadhan, yang mana jamaah bisa menjalani Ramadhan di Saudi secara penuh.

Sekretaris Jenderal Himpuh M Firman Taufik menjelaskan, meski ada kenaikan minat umrah, animo masyarakat tidak seramai biasanya. Hal itu berkaitan dengan biaya yang jauh lebih mahal dari perjalanan umrah pada bulan-bulan lainnya.

Pada awal Ramadhan, harga paket umrah yang ditawarkan tidak jauh berbeda dari hari biasa, kemungkinan naik 100 hingga 200 dolar AS (Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta). Namun, harga itu akan melonjak menjelang akhir Ramadhan yang disebut-sebut bisa mendekati biaya haji.

Jamaah umrah asal Indonesia berswafoto dengan latar belakang Jabal Rahmah di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (3/12/22022). - (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

SHARE    

Kenaikan harga itu, seperti yang disebut di atas, berkaitan dengan pola jual kamar dari hotel-hotel di Arab Saudi. Untuk 10 hari terakhir Ramadhan, meskipun hanya memesan atau memakai dua hari, harga yang ditawarkan full untuk 10 hari.

"Polanya begitu, makanya pasti harga tinggi. Kalau teman-teman di Himpuh, menyiasatinya dengan memilih hotel yang jauh dari masjid, tapi difasilitasi dengan bus sehingga harga tetap terjangkau. Sekarang trennya begitu," ujarnya. "Polanya begitu, makanya pasti harga tinggi."

Kementerian Haji dan Umrah (MoHU) Arab Saudi telah mengumumkan bahwa permohonan izin umrah selama Ramadhan 1444H resmi dibuka. Dalam pernyataan yang diunggah di halaman Twitter resminya, Kementerian Haji menjelaskan, permohonan izin terbuka untuk semua warga negara Saudi dan orang asing, dengan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

"Pengajuan permohonan harus dilakukan melalui aplikasi 'Nusuk' atau 'Tawakkalna', dengan syarat bebas dari infeksi Covid-19 dan tidak kontak dekat dengan pasien Covid-19", tulis mereka.

Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag) Mujib Roni menyampaikan, Ramadhan kerap menjadi bulan favorit bagi umat Islam untuk melaksanakan umrah, termasuk bagi Muslim Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar jamaah umrah memastikan agar penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU) profesional. Menurut dia, PPIU harus memperhatikan lima pasti umrah. Yaitu, pasti travel-nya berizin, pasti jadwalnya, pasti tiket pergi pulangnya, pasti hotelnya baik di Makkah maupun Madinah, dan pasti visanya telah siap.

"Jamaah umrah sebaiknya meminta perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh penanggung jawab travel dan jamaah. Perjanjian tersebut berisi komponen dan seluruh hak dan kewajiban travel dan jamaah, termasuk asuransi jiwa jamaah," kata Mujib kepada Republika, Kamis (9/3/2023).

Dia juga meminta jamaah umrah untuk memastikan bimbingan dan pendampingan manasiknya tuntas. Seluruh pelaksanaan ibadahnya dapat paripurna. Dia mengingatkan jamaah umrah agar menjaga kesehatan masing-masing dan menjaga nama baik bangsa Indonesia dengan selalu mematuhi aturan, baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan jamaah umrah adalah jangan tergiur oleh harga paket murah, apalagi yang harganya di bawah kewajaran.

Mujib menambahkan, bagi PPIU diingatkan agar selalu mematuhi ketentuan yang berlaku, yakni sekurang-kurangnya tetap perdomanan pada standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan oleh Kemenag.

"(PPIU diminta) tetap memprioritaskan pelayanan dan perlindungan yang baik kepada jamaah umrah apalagi di tengah kepadatan jamaah umrah dari seluruh dunia," ujar Mujib.

Mujib juga berpesan agar PPIU memanajemen usahanya dengan baik dan menghindari praktik-praktik bisnis yang tidak benar. "Kementerian Agama akan senantiasa meningkatkan peran pengawasannya melalui sistem, yaitu SISKOPATUH, pengawasan rutin dan insidental baik di Tanah Air maupun di Arab Saudi serta dimungkinkan di negara transit," kata dia.