Polisi menggunakan anjing K-9 untuk mencari korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Belasan Masih Hilang di Plumpang 

Kebakaran depo diduga kesalahan teknis.

JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 18 orang masih dicari pasca kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Sementara hingga Ahad (5/3), lebih dari seribu masih mengungsi akibat kejadian itu.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya. "Petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian," kata Muhari dikutip siaran pers BNPB, Sabtu (4/3).

Muhari mengatakan, akibat kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3), lebih dari 1.000 warga di wilayah Jakarta Utara, DKI Jakarta mengungsi di sejumlah titik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat, yaitu RPTRA Rasella 356 warga, Gedung Golkar Walang 258, Kantor PMI Jakarta Utara 132, Kantor Lurah Rawa Badak Selatan 79, Kantor Subdinakertrans dan Energi Jakarta Utara 74, Masjid Al-Kuromas 63, masjid As Sholihin 63 dan Masjid Al-Muhajirin 60.

photo
Sejumlah pengungsi korban kebakaran depo Pertamina Plumpang saat beraktivitas di RPTRA Rasela, Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi. BPBD DKI Jakarta menyalurkan bantuan pangan dan nonpangan. Bantuan pangan antara lain air mineral dan makanan siap saji.

Sedangkan bantuan nonpangan berupa matras, selimut, paket balita, paket keluarga, sarung, mukena, terpal, paket sandang, kidswear dan family kits.

BPBD mencatat kebutuhan mendesak untuk para penyintas antara lain matras, tenda keluarga, selimut, tikar, makanan siap saji, obat-obatan dan air bersih.

Hingga kini, BPBD setempat mencatat korban meninggal dunia 17 jiwa, luka berat 49 dan luka sedang 2. Mereka yang mengalami luka berat dan sedang telah mendapatkan perawatan medis, seperti di Rumah Sakit (RS) Pelabuhan, RS Mulyasari, RS Firdaus, RS Pekerja, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Koja dan RSUD Koja.

photo
Polisi menggunakan anjing K-9 untuk mencari korban kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

Di samping itu, petugas masih mencari 18 orang yang masih dalam pencarian. Sebelumnya sebanyak 24 warga dinyatakan hilang, namun kemudian 6 orang sudah ditemukan dengan keluarganya.

BPBD DKI sejauh ini telah mendistribusikan bantuan berupa, air mineral 147 dus, sarung 290 lembar, selimut 740 lembar, mukena 290 buah, terpal 125 lembar, matras 550 lembar, family kit 357 paket, kidswear 217 paket, paket sandang 327 paket, kantong jenazah 10 pcs, sabun batangan 19 dus, wipol 18 dus, hand sanitizer 21 dus, masker 75 box, kipas angin 2 unit, alas tenda 40 palet dan megaphone.

"Lalu, disediakan juga 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak. Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindungi warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," kata Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Ridwan.

Cari keluarga

Pada Sabtu (4/3), warga terdampak kebakaran Depo Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, berangsur kembali ke rumahnya. Beberapa di antaranya mencari anggota keluarga yang masih hilang, lainnya kembali beraktivitas seperti biasa.

photo
Polisi menjaga warga agar tidak memasuki area permukiman terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

Ditemui di salah satu puing-puing bangunan terdampak, Leha, salah satu warga Jalan Bendungan Melayu, Kecamatan Rawa Badak Selatan RW/RT 8/6, mengaku, keluarganya sempat melarikan diri saat kejadian Jumat (3/3) malam. Aral melintang, beberapa anggota keluarga disebut masih belum berhasil ditemukan hingga kini.

“Yang hilang dua orang disini. Ibu dan anak. Saya terakhir berkomunikasi kemarin sore,” kata Leha saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/3).

Dalam penuturannya, keluarga dari tempat lain telah membantu mencari anggota keluarga hilang ke berbagai rumah sakit rujukan. Ihwal demikian, hingga kini masih nihil informasi. “Ya Allah, pokoknya udah dijelajahi lah saudara-saudara, rumah sakit, sampai pinggir-pinggir jalan saya cari nggak ada,” katanya.

Berdasarkan pantauan Republika, beberapa warga terpantau kembali ke reruntuhan rumahnya setelah hangus terbakar malam kemarin. Sepanjang jalanan, ratusan deret rumah luluh lantak tak bersisa. Bahkan, warga dan pihak berwenang sempat menemukan dua mayat korban semalam.

photo
Warga kembali ke pemukiman memadamkan asap dan sisa-sisa api akibat kebakaran TBBM Pertamina Plumpang di Jalan Bendungan Melayu, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). - (Zainur Mahsir Ramadhan/Republika)

Di sisi lain, beberapa warga lainnya yang sedikit terdampak kebakaran, sudah beraktivitas seperti biasa dengan membuka kiosnya. Termasuk, kembali ke rumah dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga meninjau langsung lokasi insiden di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, Jakarta Utara pada Sabtu (4/3).

"Kita dengan tim Kapolda dan Bareskrim sedang melakukan investigasi digabung oleh rekan-rekan Pertamina. Kita akan melakukan pengecekan awal di TKP," ujar Kapolri.

Lebih lanjut Kapolri menjelaskan insiden terjadi ketika sedang dilakukan pengisian atau penerimaan minyak jenis Pertamax dari Balongan yang diterima di Depo Plumpang. Saat itu, terjadi gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan yang berlebih dan setelah itu, didapati terjadinya peristiwa terbakar.

photo
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (ketiga kanan) saat meninjau lokasi kebakaran depo Pertamina Plumpang di kawasan Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya dari mana. Ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim. Saat ini, kita sedang mengumpulkan CCTV, saksi dan hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis yang nanti bisa kita jelaskan tentang peristiwa yang sebenarnya khususnya terkait dengan sumber api," ujar Kapolri.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury yang turut hadir dalam kunjungan mengatakan Pertamina bekerja sama dengan Kepolisian masih terus melakukan investigasi yang mendalam.

"Sejauh ini kita belum bisa menyimpulkan. Jadi dugaan sementara ini yaitu gangguan teknis yang mengakibatkan peristiwa terbakarnya Ini masih dalam proses pendalaman," ujar Pahala.

photo
Foto udara pemukiman penduduk terdampak kebakaran disekitar Depo Pertamina Plumpang, Koja Jakarta Utara , Sabtu (4/4/2023). - (Republika/Fakhtar Khairon Lubis)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Erry Widiastono mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada memberikan penanganan yang terbaik untuk para korban. “Bantuannya dalam bentuk kesehatan dan bantuan lainnya termasuk juga masyarakat di pengungsian,” ujar Erry.

Erry menegaskan Pertamina akan fokus kepada korban yang sakit untuk dirawat dengan baik, termasuk semua keluarga korban. "Masyarakat yang kehilangan rumah kita siapkan poskonya dan tentu yang sudah meninggal kita akan diberikan santunan kepada ahli waris. Untuk sementara itu dulu kita fokusnya," ujar Erry.

Dalam Kekang Ayah

Cerpen Ayu In Tantri

SELENGKAPNYA

Menziarahi Tikrit

Puisi Imam Khoironi

SELENGKAPNYA

Pembenahan Buffer Zone Mendesak

Pembenahan pemukiman di sekitar TBBM Plumpang sudah sejak 2009.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya