Dua pelaku pembacokan terhadap seorang pelajar di Kota Bandung digiring aparat Polsek Gedebage di Mapolrestabes Bandung, Jumat (3/3/2023).  | Dok Republika

Nusantara

Fenomena Kekerasan Remaja, Dari Medsos ke Pembacokan

Pendidikan di Indonesia saat ini minim keteladanan.

Kasus penganiayaan dan tindak kekerasan yang dilakukan pemuda dan remaja di bawah umur terus terungkap. Kelindan media sosial dan dunia nyata mewarnai sejumlah kekerasan tersebut.

Pada Kamis (23/2) lalu, beredar rekaman video yang menunjukkan aksi pembacokan terhadap seorang pelajar oleh gerombolan pemuda lainnya di depo air minum di Kota Bandung di media sosial. Pembacokan diketahui terjadi malam hari di Riung Hegar, Riung Bandung, Kota Bandung.

Pada rekaman video tersebut, gerombolan pemuda yang menggunakan sepeda motor turun dari kendaraannya dan langsung mengejar korban yang berada di luar depo. Korban melarikan diri ke dalam depo sambil memegang tangan kanannya diduga terkena luka sayatan. Usai memukuli korban, para pelaku langsung melarikan diri.

Sepekan lebih, kepolisian mengungkapkan akhirnya berhasil motif para pelaku pembacokan terhadap seorang pelajar berinisial FNS (16 tahun) tersebut. Menurut polisi, kejadian itu bermula saat pelaku tersinggung dengan komentar korban terhadap kelompoknya di media sosial Tiktok. Tiga orang telah ditangkap dan ditahan sedangkan dua orang lainnya masih tahap pengejaran.

photo
Dua pelaku pembacokan terhadap seorang pelajar di Kota Bandung digiring aparat Polsek Gedebage di Mapolrestabes Bandung, Jumat (3/3/2023).  - (Dok Republika)

"Cerita awalnya pelaku membentuk satu komunitas tongkrongan anak muda kemudian dimuat di media sosial. Nah korban mengomentari di akun media sosial komunitas tersebut, redaksinya itu diduga membuat tidak senang komunitas pelaku," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung di Mapolrestabes Bandung, Jumat (3/3).

Ia mengatakan para pelaku mencari korban hingga akhirnya berpapasan di Jalan Riung Hegar. Korban saat itu sedang membonceng pacarnya. "Di depan depot pengisian air minum, pelaku melakukan pengeroyokan terhadap korban menggunakan senjata tajam," katanya.

Aswin mengatakan senjata tajam yang digunakan pelaku dibuang ke Sungai Citarum. Penyidik masih mencari barang bukti tersebut sedangkan bukti lainnya seperti sepeda motor telah berhasil disita.

photo
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Ariek Indra Sentanu, menunjukkan barang bukti senjata tajam jenis celurit, dalam konferensi pers di Mapolres Ciko, Rabu (8/2/2023). Senjata itu rencananya akan digunakan dalam tawuran oleh dua kelompok remaja. - (Dok Humas Polres Ciko)

Aswin mengatakan para pelaku dijerat pasal 170 dan pasal 351 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara. Pelaku sudah dikategorikan orang dewasa di atas 18 tahun.

Ibu korban Rurry Mauliandarie mengatakan, anaknya yang menggunakan sepeda motor tengah mengantarkan pacarnya berinisial T ke wilayah Jalan Riung Hegar Raya. Namun, di perjalanan anaknya dipanggil oleh gerombolan bermotor. 

"Akhirnya korban berhenti, pas berhenti motornya ditendang sampai jatuh termasuk korban dan pacarnya," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (1/3).

Ia mengatakan anaknya menyuruh pacarnya untuk lari. Sedangkan anaknya dikejar lima pelaku hingga masuk ke lokasi tempat pengisian air isi ulang. Rurry mengatakan korban dibacok oleh pelaku namun mengenai helm hingga pecah.

Pelaku pun berupaya membacok kembali ke kepala korban. Namun, korban berhasil menangkis dengan tangan sehingga terkena sabetan bagian pergelangan tangan, ibu jari dan telunjuk.

photo
Satreskrim Polresta Yogyakarta merilis penganiayaan terhadap remaja usia 17 tahun oleh perempuan asal Kota Yogyakarta berinisial RK (25) di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (28/2/2023). - (Silvy Dian Setiawan/Republika)

Polisi sebelumnya juga menangkap dua remaja pelaku penganiayaan yang terjadi di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Dua pelaku berinisial MR (17 tahun) dan MM (17), telah melakukan dugaan tindak kekerasan terhadap kawannya hingga jari korban putus dan leher korban terluka akibat senjata tajam.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, mengungkapkan peristiwa dugaan penganiayaan itu terjadi pada Ahad (26/2). Tak sampai 24 jam, dua pelaku MR dan MM ditangkap dan dua orang lainnya masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Korban sedang istirahat, pelaku merangsek korban dan korban putus jari manis dan kelingkingnya, dan korban satunya luka leher kanan. Karena pelaku menggunakan senjata tajam,” ungkap Bismo, Rabu (1/3).

Ia mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara, dua remaja tersebut rela melakukan hal yang keji karena sakit hati. Namun polisi masih belum bisa menjelaskan lebih rinci terkait permasalahan apa yang terjadi di sekitar pelaku dan korban.

photo
Tiga orang pemuda, salah satunya anak di bawah umur digiring polisi di Mapolrestabes Bandung, Jumat (27/1/2023). Mereka menganiaya tiga pemuda di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung hingga mengalami luka-luka. - (Republika/M Fauzi Ridwan)

Kapolsek Bogor Timur, Kompol Fajar, mengatakan peristiwa itu terjadi di kos korban di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur. Sebelum kejadian, pelaku sempat minum minuman beralkohol jenis ciu.

Saat sedang berada di tongkrongan, salah seorang pelaku, MR dipukul oleh rekannya berinisial F. Kemudian MR mencari F di kos sambil membawa senjata tajam celurit. Namun di kos hanya didapati korban MT dan RA yang sedang tidur.

“Jadi karena dia bawa sajam, dia membabi buta, karena terpengaruh alkohol. Korban MT kena jari kelingking dan jari manis di tangan kanan, sedangkan korban RA terkena luka bacok di leher belakang,” jelasnya.

Ia menambahkan, baik pelaku maupun korban saling mengenal. Peristiwa itu pun terjadi karena pelaku berada di dalam pengaruh minuman beralkohol.

Maraknya kasus kekerasan di kalangan remaja belakangan memang menjadi tantangan berat bagi dunia pendidikan. Ketua Program Doktor Pendidikan Islam di Universitas Ibnu Khaldun Bogor Adian Husaini menjelaskan di era kebebasan informasi tantangan di bidang pendidikan semakin berat. 

photo
Tiga orang pemuda, salah satunya anak di bawah umur digiring polisi di Mapolrestabes Bandung, Jumat (27/1/2023). Mereka menganiaya tiga pemuda di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung hingga mengalami luka-luka. - (Republika/M Fauzi Ridwan)

"Perlu adanya penguatan akhlak dengan mengintegrasikan keluarga dan masyarakat mengacu pada konstitusi UUD pasal 31 ayat 3, yakni Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang- undang"ujar dia kepada Republika, Kamis (2/3).

Saat ini masyarakat di Indonesia belum benar-benar mementingkan pendidikan akhlak. Mereka masih berkutat pada capaian pendidikan demi intelektualitas semata. Seperti ujian matematika yang masih lebih dipentingkan dibandingkan akhlak seorang anak. Akibatnya pendidikan kurang melahirkan orang baik.

"Dan seharusnya di sekolah atau perguruan tinggi jika murid atau mahasiswa mereka tidak memiliki akhlak mulia seharusnya tidak mudah untuk diluluskan,"jelas dia. 

Selain itu pendidikan di Indonesia saat ini minim keteladanan. Salah satunya karakter kejujuran, berapa banyak pejabat negeri ini yang mampu menjadi teladan dari sikap jujur. 

photo
Polisi menggiring para tersangka pelaku pengeroyokan pelajar saat acara ekspos kasus di Serang, Banten, Rabu (26/10/2022). Jajaran Polda Banten menangkap 23 pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan dua orang pelajar meninggal dunia di Pasar Kemis. Tangerang pada tanggal 17 Oktober lalu dan sebagian besar pelaku masih di bawah umur. - (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Padahal keteladanan ini menjadi tolak ukur bagaimana seorang anak akan bersikap. Karena anak akan mencontoh apa yang dilakukan oleh sosok teladan.

Ketua Umum Dewan Da’wah ini juga menjelaskan meski marak terjadi kekerasan remaja, namun Indonesia tetap memiliki remaja yang berhasil dan sukses. Tanpa menafikan adanya kasus-kasus kekerasan tersebut.

Partai Prima, PRD, dan Hakim Penunda Pemilu

Gugatan Partai Prima yang dikabulkan PN Jakpus munculkan riak politik.

SELENGKAPNYA

Solusi Insecure Akibat Konten Flexing

Orang yang sudah mencapai tahap aktualisasi diri cenderung tak akan terpengaruh oleh konten flexing.

SELENGKAPNYA

Kiat Jitu Redakan Burnout

Pekerja juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya