
Resonansi
Kini Jadi Perangnya Putin dan Biden!
Banyak pihak memandang ini perangnya AS dengan Rusia, Biden dengan Putin.
Oleh IKHWANUL KIRAM MASHURI
Perang di Ukraina genap satu tahun, 24 Februari 2023 lalu. Namun, invasi Rusia ke Ukraina tampaknya belum akan mereda. Bahkan semakin ganas dan meluas.
Apalagi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi Kyiv, ibu kota Ukraina, tepat menjelang satu tahun perang. Banyak pihak pun memandang perang itu bukan hanya antara Rusia dan Ukraina, tapi perangnya Rusia dengan AS. Tepatnya perang antara dua orang tua, Presiden Rusia Vladimir Putin, 70 tahun, dengan Presiden Joe Biden, 80 tahun.
Mari kita simak petikan dari beberapa pernyataan Presiden Putin dan Presiden Biden.
Putin: “Mereka (Barat/AS) memanfaatkan Ukraina untuk dua tujuan, (yaitu) sebagai ajang latihan militer dan untuk menghabisi Rusia. Itu artinya mereka berencana untuk mengubah konflik lokal menjadi konfrontasi global.”
Biden: “Presiden Putin telah memilih perang. Kami membela rakyat agar dapat hidup bebas dari agresi musuh. Kami membela rakyat untuk demokrasi. Ini adalah pertempuran kebebasan melawan tirani. Kepentingan nasional Amerika dan Eropa menuntut agar Rusia tidak mendapat keuntungan dari invasinya ke negara berdaulat. Dia (Putin) mengira tiran seperti dia kuat dan Amerika lunak. Dia salah…”
Kunjungan Presiden Biden ke Kyiv sendiri terhitung keputusan yang berani. Apalagi Kyiv adalah zona perang yang sewaktu-waktu bisa saja dihajar serangan militer Rusia. Apalagi Joe Biden yang sudah berumur 80 tahun itu harus menempuh 10 jam perjalanan darat dengan kereta api dari Polandia ke Kyiv.
Beberapa Presiden AS sebelumnya memang pernah berkunjung ke Irak dan Afghanistan saat masa perang. Namun, keamanan kedua negara saat itu sudah berada di bawah kendali pasukan AS. Kunjungan mereka pun disokong oleh kehadiran banyak personel militer.
Seorang pejabat Gedung Putih berujar kemunculan Joe Biden di ibu kota Ukraina merupakan tindakan Presiden AS yang ‘tidak pernah terjadi sebelumnya di zaman modern’, mengingat Kyiv adalah zona perang yang digempur serangan rutin musuh.
Lalu apa kepentingan Presiden Biden nekat berkunjung dan tampil bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di jantung Kyiv, di tengah beberapa kali bunyi sirine peringatan serangan?
Apa kepentingan Presiden Biden nekat berkunjung dan tampil bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di jantung Kyiv, di tengah beberapa kali bunyi sirine peringatan serangan?
Mengutip media al Sharq al Awsat, sejarah Amerika modern menunjukkan ketika negara itu mengambil tindakan, dunia pun berubah. Ini lantaran bobot AS di berbagai dimensi, terutama ekonomi dan militer. Pangkalan militer AS kini tersebar di hampir seluruh bagian dunia, jumlahnya lebih dari 750 buah.
Pada Perang Dunia I, Eropa pun berubah setelah intervensi AS. Dan, atas prakarsa Presiden AS waktu itu, Woodrow Wilson, pada Perjanjian Versailles, Liga Bangsa Bangsa pun terbentuk.
Pada Perang Dunia II, AS juga campur tangan dengan melakukan pengeboman terhadap Hiroshima dan Nagasaki -- setelah serangan Pearl Harbor oleh Jepang -- serta pendaratan pasukan di Normandia di Eropa. Setelah itu perang pun berakhir, dan terbentuklah sistem global dan lembaga-lembaga internasional. Antara lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada 11 September 2001 terjadi serangan teroris ke Menara Kembar, New York, menewaskan lebih dari 3.000 orang. Setelah serangan itu, Presiden George W Bush Jr pun mendeklarasikan perang melawan teroris.
Perang yang dikomandani AS ini dampaknya sangat besar, terutama di kawasan Timur Tengah.
Perang yang dikomandani AS ini dampaknya sangat besar, terutama di kawasan Timur Tengah. Dampaknya terasa hingga 20 tahun kemudian, bahkan mungkin lebih. Kini Arab Saudi pun lebih moderat. Sejumlah negara Arab juga telah menormalisasi hubungan dengan Israel.
Pada 24 Februari tahun lalu, Presiden Putin menginvasi Ukraina. AS -- dan sekutu NATO-nya (North Atlantic Treaty Organization/Pakta Pertahanan Atlantik Utara), beranggotakan 30 negara-- pun turun tangan. Invasi Rusia dianggap bisa membahayakan negara-negara NATO di Eropa. AS sendiri berkepentingan terkait dengan kekuatan geopolitiknya.
Amerika bisa dibilang menghadap ke dua samudera utama: Atlantik dan Pasifik. Itu artinya apa yang terjadi di Asia Timur dan Atlantik Barat akan berpengaruh ke Amerika.
Karena itu, Amerika tampaknya lebih memilih untuk memengaruhi daripada dipengaruhi. Itu sebabnya sekian tahun lalu, AS campur tangan untuk mengalahkan Hitler di Eropa Barat dan Jepang di Asia Timur. Masih di Asia Timur, Amerika kini juga bersiap menghadapi konflik dengan kekuatan yang ingin menguasai Asia–Cina.
Itu sebabnya sekian tahun lalu, AS campur tangan untuk mengalahkan Hitler di Eropa Barat dan Jepang di Asia Timur.
Tentang keterlibatan AS dalam perang di Ukraina sekarang ini, Presiden Biden tampaknya merasa perlu berkunjung langsung ke Kyiv dan bertemu dengan Presiden Zelenskyy, guna mencegah Presiden Vladimir Putin menang.
Kunjungan Biden ke Kyiv memberi makna dukungan penuh kepada Zelenskyy, antara lain akan lebih banyak lagi berbagai persenjataan Barat yang mengalir ke Ukraina.
Pernyataan Presiden Biden tentang bantuan militer ke Ukraina tentu mejadi sesuatu yang berbeda ketika ia menyatakannya dari Kyiv dibanding dengan dari Gedung Putih. Jarak Kyiv dengan Moskow hanya 850 kilometer. Sedangkan jarak dari Washington ke Moskow lebih dari 7.880 kilometer.
Di Kyiv memang ia bertemu akrab dengan Zelenskyy. Namun sebenarnya itu adalah bisikan kepada Putin, “Jangan macam-macam kamu di Ukraina!”
Dengan kata lain, kunjungan Biden yang bertepatan dengan setahun invasi militer Rusia ke Ukraina adalah risalah bahwa Rusia tidak boleh menang dan Ukraina tidak boleh kalah. Kekalahan akan berarti kekalahan buat Amerika. Bahkan bisa bermakna kekalahan pribadi bagi Presiden Biden, yang berencana mencalonkan diri kembali sebagai orang nomor satu di Gedung Putih untuk periode kedua.
Apalagi keterlibatan militer Amerika dalam perang di Ukraina telah disetujui oleh Kongres. Itu berarti seluruh rakyat Amerika berada di belakang Presiden Biden.
Proses pengiriman berbagai persenjataan juga akan dipercepat. Pun proses pelatihan penggunaan persenjataan dan latihan militer gabungan anggota-anggota NATO.
Lalu apakah kunjungan Biden ke Kyiv ini juga akan berarti pencabutan larangan pengiriman beberapa senjata yang selama ini dianggap melewati garis merah ke Ukraina. Misalnya rudal jarak jauh dan pesawat tempur?
Kalau kunjungan Presiden Biden ke Kyiv adalah pesan langsung ke Presiden Putin, apakah orang nomor satu di Kremlin itu akan mundur dari Ukraina? Tampaknya tidak mungkin. Sebagaimana ditegaskan Putin, tidak ada tempat bagi orang lemah di Kremlin.
Menurutnya, Barat sengaja mengobarkan perang di Ukraina dengan tujuan ‘menghabisi Rusia’.
Dalam pidato tahunannya di depan parlemen menjelang peringatan pertama perang di Ukraina, Putin menekankan ‘Rusia tidak mungkin kalah’. Ia juga mengisyaratkan akan mengambil keputusan yang tepat untuk mengubah konflik di Ukraina menjadi konfrontasi global. Menurutnya, Barat sengaja mengobarkan perang di Ukraina dengan tujuan ‘menghabisi Rusia’.
Selanjutnya, Putin juga memberi ancaman serius kepada Barat, terutama Amerika. Ia menangguhkan Perjanjian New START (Strategic Arms Reduction Treaty), yang ditandatangani oleh Presiden AS dan Presiden Rusia pada 2010.
Perjanjian ini adalah langkah strategis untuk mengurangi dan membatasi senjata ofensif (nuklir) antara Rusia dan AS. Dengan penangguhan di pihak Rusia, berarti dunia sedang memasuki fase baru perlombaan senjata.
Jadi, akibat dari dua pemimpin gaek ini, Putin dan Biden, masyarakat dunia harus bersiap menanggung dampak dari perang di Ukraina ini lebih lama lagi, yang bisa jadi dapat memburuk.
Masa Kekhalifahan Utsman
Dinamika terjadi pada era ketika umat dipimpin Sang Dzun Nurain.
SELENGKAPNYADebt Collector dan Tanggung Jawab Pemberi Jasa
Supaya mereka tidak terkesan menutup mata atas kelakuan debt collector.
SELENGKAPNYA