
Uswah
Srikandi White Helmets dalam Konflik Suriah
Penghargaaan diberikan setelah terjadi serangan udara yang menghantam distriknya dalam tempo 48 jam.
Oleh IMAS DAMAYANTI
Nama White Helmets menjadi viral seiring dengan gempa di Turki dan Suriah yang menelan puluhan ribu jiwa. Sebelumnya, kelompok relawan pertahanan sipil ini dipuji atas aksi beraninya dalam menjalankan tugas kemanusiaan dalam perang di Suriah. Tidak terkecuali bagi relawan perempuan.
Bagi Manal Abazeed, menjadi relawan White Helmets merupakan panggilan hati. Penerima penghargaan di antara 100 perempuan White Helmets itu merasakan dua hal yang kontras saat menerima apresiasi dalam bidang kebencanaan dan konflik.
Di satu sisi, Manal merasa terhormat atas penghargaan yang diterima. Di sisi lain, ia justru merasa sedih karena penghargaan tersebut lahir dari bencana yang merenggut ribuan nyawa manusia. Di balik itu semua, Manal meyakini pentingnya peran perempuan yang tak bisa dilepaskan dalam dunia kemanusiaan, terlebih saat terjadi perang.
“Wanita adalah bagian penting dari pekerjaan penyelamatan. Kami akan terus melakukan bagian kami selama diperlukan," kata Manal yang akan kembali ke garis depan Kota Daraa, di barat daya Suriah dalam beberapa hari, seperti dilansir di Middle East Eye, Kamis (23/2/2023).
View this post on Instagram
Manal diberikan penghargaan keberanian pada pekan ini oleh Sarah Brown, presiden Badan Amal Anak-Anak Dunia di White Helmets. Penghargaan diberikan saat 340 serangan udara dan serangan rudal menghantam distriknya hanya dalam tempo 48 jam. Sementara itu, serangan bom ganda menewaskan 40 peziarah dan melukai 120 lainnya di sebuah tempat suci di Damaskus. Ledakan ditujukan pada bus turis religius dari Irak yang tiba di pemakaman.
Manal Abazeed telah menjadi anggota relawan organisasi berlambang helm putih itu sejak April 2015. White Helmets mengoperasikan layanan penyelamatan di wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah. Wilayah tersebut menjadi sasaran pengeboman sengit oleh pemerintah dan angkatan udara Rusia selama perang saudara di negara itu yang telah meratakan seluruh distrik kota. Konflik berdarah terus terjadi bahkan panjang.
‘Nyawa jauh lebih berarti dari perang'
Manal meyakini bahwa sepelik apa pun sebuah kondisi hingga terjadi konflik yang menyertai, nyawa manusia jauh lebih berarti dan sangat layak untuk dilindungi. Menghabiskan waktu hampir satu dekade lamanya di White Helmets, Manal meyakini jika menyelamatkan nyawa seseorang dari konflik bukanlah sebuah opsi, melainkan bantuan yang harus dilakukan. “Kami tidak punya opsi selain untuk menolong (mereka),” kata Manal seperti dilansir di Mirror.
Tak mudah bagi Manal untuk melakukan aksi-aksi penyelamatan—begitu juga dengan para sukarelawan lainnya di White Helmets. Dalam melakukan aksinya, mereka bertaruh dengan bom, tembakan, dan tembakan peluru yang berderu sahut-menyahut mengancam keberlanjutan langkahnya.
Meski begitu, Manal percaya bahwa setiap aksi relawan merupakan sebuah harapan bagi mereka yang menjadi korban. Harapan hidup, menurut dia, merupakan setitik cahaya dalam lubang yang paling gelap sekalipun.
Manal memiliki trauma dan ketakutan terhadap suara ledakan bom. Hanya, Manal tak menyerah dan terus mencoba melawannya. Meski kerap dihantui mimpi buruk tentang betapa mengerikannya tentang jalannya perang, ia tetap meneguhkan tekad dalam dunia kemanusiaan. Ia tak berhenti, justru semakin meyakini diri bahwa langkahnya adalah harapan bagi mereka yang terancam.
“Saya pernah bermimpi buruk, saya mendengar suara bom dan teriakan. Keponakan saya menangis, banyak orang-orang terluka, dan darah di mana-mana. Sungguh, berhenti menyakiti karena nyawa manusia sangat berarti,” ujarnya.
Ibu Pengajian Lawan Stunting
Pengajian atau majelis taklim juga dinilai menjadi tempat strategis untuk menyampaikan pencegahan stunting.
SELENGKAPNYAMeski Angka Covid 19 Menurun, Jangan Abaikan Empat Hal Ini
Masyarakat dapat menerapkan gaya hidup sehat dengan mengikuti Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
SELENGKAPNYASimak Cara Penjual Online Kian Cuan Selama Ramadhan
Sembilan dari 10 masyarakat Indonesia berencana untuk berbelanja pada saat RamadHan tahun ini.
SELENGKAPNYA