Hartadinata Abadi meluncurkan produk emas kilobar EMASKU dalam acara 14th Jakarta International Jewelry Fair di JCC, Jumat (17/2/2023). | Republika/Gumanti

Perencanaan

Emas, Instrumen Investasi yang Kian Bersinar

Biasanya emas logam mulia banyak dibeli untuk kemudian dijadikan sebagai THR pada hari raya.

Animo masyarakat untuk menjadikan emas sebagai instrumen investasi semakin meningkat. Tidak hanya emas logam mulia, emas dalam bentuk perhiasan juga tetap diminati, bahkan selama era pandemi Covid-19.

"Dari pengamatan kami, market emas itu masih sangat diminati oleh berbagai generasi dan kalangan," kata Direktur Keuangan PT Emas Antam Indonesia Handaru Bimo Asmoro di JCC, Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Merujuk data-data yang ada, Handaru melanjutkan, nilai emas cenderung stabil, bahkan meningkat meskipun terjadi krisis seperti pandemi Covid-19. Faktor inilah yang pada akhirnya semakin membukakan mata masyarakat untuk berinvestasi atau menabung emas.

photo
Pramuniaga menata gelang emas di sebuah gerai perhiasan di Malang, Jawa Timur, Senin (10/1/2022). - (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.)

"Kalau melihat data, trennya selalu naik dalam jangka panjang. Coba aja deh beli emas sekarang, terus simpan, dan jual lima tahun lagi, pasti Anda kaget dengan harganya," kata Handaru.

Selama dua tahun ke belakang, kata Handaru, produk emas logam mulia dengan gramasi kecil sudah banyak dijual di pasaran. Menurut dia, hal ini memudahkan masyarakat yang ingin memulai investasi maupun menabung emas.

"Kan mungkin banyak masyakat yang dananya terbatas, tapi ingin investasi. Dengan adanya emas gramasi kecil itu semakin membuka peluang buat mereka bisa investasi emas," kata dia.

Meski demikian, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam membeli emas. Agar terhindar dari penipuan, Handaru menyarankan untuk selalu membeli produk emas di gerai atau toko tepercaya.

 

 

 
Emas masih sangat diminati oleh berbagai generasi.
HANDARU BIMO ASMORO, Direktur Keuangan PT Emas Antam Indonesia
 
 

 

 

Naik Jelang Lebaran

Tren permintaan emas menjelang hari raya Idul Fitri diprediksi akan mengalami peningkatan. Namun, berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi, emas logam mulia kini lebih banyak diincar dibandingkan dengan emas dalam bentuk perhiasan.

"Kalau dulu kan emas perhiasan ya yang banyak dicari kalau mau Hari Raya, tapi setelah pandemi Covid-19 bergeser tuh. Masyarakat lebih banyak membeli logam mulia," kata CEO PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto, dalam peluncuran Emasku di Jakarta, Jumat (17/2/2023).

Menurut Sandra, biasanya emas logam mulia banyak dibeli untuk kemudian dijadikan sebagai THR atau angpau pada hari raya. Itulah mengapa, pada momen ini, emas logam mulia dengan gramasi mikro menjadi incaran pembeli. "Kan kalau ngasih uang mungkin udah biasa, tapi kalau ngasih angpaunya pake emas jadi terkesan mewah," kata Sandra.

Di sisi lain, memberikan angpau dalam bentuk emas juga bisa menjadi sarana edukasi finansial, terutama bagi anak atau remaja. "Dibandingkan dengan uang suka langsung habis dijajanin. Kalau emas kan gak bisa langsung dijajanin. Kita juga ngajarin anak untuk menabung," kata Sandra.

Sandra menambahkan, hingga kini masih banyak masyarakat terutama gen Z yang belum tahu bahwa emas merupakan instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Idealnya, kata dia, 10 persen dari portofolio investasi dialokasikan untuk membeli emas.

"Hartadinata sudah sering melakukan workshop dan kunjungan ke kampus untuk edukasi. Kami kaget karena banyak anak muda yang belum tahu kalau emas adalah longterm investasi yang bagus," ujar Sandra.

Guna melengkapi kebutuhan akan emas sebagai investasi dan bahan baku, PT Hartadinata Abadi Tbk meluncurkan produk emas batangan "EMASKU" dengan kadar emas sebesar 99.99 persen. Emasku tersedia dalam pecahan 250 gram, 500 gram, dan 1.000 gram.

Sandra menjelaskan, produk Emasku merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan bisnis upstream dalam rangka melengkapi portofolio produk eksisting. "Kami melihat kebutuhan terhadap emas terus meningkat, dan untuk melengkapi portfolio bisnis kami sekarang merilis emas kilobar," kata Sandra.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Hartadinata Abadi Tbk (@hartadinata.abadi)


Dalam memproduksi Emasku, PT Hartadinata bekerjasama dengan PT Emas Antam Indonesia (EAI) sebagai assayer untuk memastikan kemurnian produk. Dia berharap, peluncuran Emasku bisa menjadi single solution untuk kebutuhan akan emas, baik sebagai perhiasan, investasi, maupun bahan baku industri.

Setiap batangan Emasku diproduksi dengan menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi sehingga dihasilkan emas batangan berkualitas dengan jaminan kadar 99,99 persen yang didukung oleh pengujian di laboratorium. Selain itu, untuk menjamin kemurnian Emasku, terdapat berbagai fitur keamanan.

Pertama, pada emas batangan Emasku, terdapat sertifikat kualitas kadar produk Emasku yang dikeluarkan oleh PT Emas Antam Indonesia sebagai assayer. Lalu kedua, terdapat nomor seri dari emas batangan sebagai kode unik dari produk tersebut.

Sandra menambahkan, setiap batangan Emasku, juga dikemas dengan lembar sertifikat yang memiliki delapan fitur keamanan. Yaitu, terbuat dari security paper yang menjaga keamanan produk berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh assayer, di mana assayer berperan untuk menguji kadar kemurnian dan juga berat dari produk Emasku.

Kemudian sertifikat itu memiliki raster image yang terdapat hidden image di sertifikat, terdapat invisible ink dan visible ink untuk proses verifikasi. Lalu ada pula, micro text, nomor unik pada sertifikat, dan hologram.

"Produk Emasku yang memiliki fitur keamanan terlengkap pada sertifikatnya menjadi salah satu inovasi Hartadinata Abadi. Jadi, jangan khawatir dengan keaslian emas kami," kata Sandra.

Seperti tak Ada Perang di Rusia

Para penentang perang di Rusia dibungkam.

SELENGKAPNYA

Saat Gempa Membuka Jalan Damai

Saudi mengindikasikan penurunan tensi hubungan dengan Suriah.

SELENGKAPNYA

AS Peringatkan Cina: Jangan Bantu Rusia

Ukraina terus minta pesawat tempur.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya