Nelayan Filipina melaut di perairan Masinloc, Zambales, Filipina pada 2022 lalu. Para nelayan mengkawatirkan militer CIna bakal lebih agresif. | EPA-EFE/FRANCIS R. MALASIG

Internasional

Kapal Filipina Dilaser Cina

Manila menyebut peristiwa di Laut Cina Selatan itu sebagai pelanggaran.

MANILA -- Militer Republik Rakyat Cina dilaporkan menembakkan sinar laser ke arah pasukan penjaga pantai Filipina di wilayah yang disengketakan di Laut Cina Selatan. Kejadian itu menandai eskalasi terbaru di kawasan tersebut.

Wilayah yang juga disebut Laut Filipina Barat itu juga bakal menambah panjang protes yang dilayangkan Filipina terhadap Cina. Pada 2022 Filipina sudah mengajukan hampir 200 protes diplomatik terhadap aksi Cina di perairan tersebut.

Pasukan penjaga pantai Filipina mengatakan, kapal penjaga pantai Cina dua kali menembak kapal penjaga pantai mereka dengan "sinar laser tingkat militer".

Penembakan itu menyebabkan kebutaan sementara awak kapal Filipina. Manila menyebut peristiwa di Laut Cina Selatan itu sebagai pelanggaran "terang-terangan" hak kedaulatan Filipina.  

Dalam pernyataannya, Senin (13/2), pasukan penjaga pantai Filipina mengatakan, kapal Cina juga melakukan manuver berbahaya dengan menghalangi kapal patroli BRP Malapascua mendekati beting Second Thomas pada 6 Januari lalu. Kapal Cina mendekati sisi kanan kapal Filipina dengan jarak 137 meter.

photo
Nelayan Filipina melaut di perairan Masinloc, Zambales, Filipina pada 2022 lalu. Para nelayan mengkawatirkan militer Cina bakal lebih agresif selepas perjanjian pangkalan militer Filipina-AS. - (EPA-EFE/FRANCIS R. MALASIG )

Juru bicara Pasukan Penjaga Pantai Filipina Komodor Armand Balilo mengatakan, meski penjaga pantai Cina pernah menghalangi kapal penjaga pantai Filipina sebelumnya, ini pertama kalinya Cina menembakan sinar laser dan menyakiti fisik personel Filipina di Laut Cina Selatan.

"Kapal Cina dua kali menyinari BRP Malapascua dengan sinar laser, menyebabkan kebutaan sementara awak kapalnya di anjungan," kata Armand Balilo. "Kapal Cina juga melakukan manuver berbahaya dengan mendekati bagian kanan kapal sejauh 150 yard (137 meter)," ujar dia menambahkan.  

Tindakan agresif Penjaga Pantai Cina memaksa BRP Malapascua bergerak ke arah lepas pantai, di mana kapal itu mengawal kapal Filipina yang mengirimkan makanan dan pelaut Filipina ke kapal pusat angkatan laut, BRP Sierra Madre di beting Second Thomas.

"Dengan sengaja menghalangi kapal Pemerintah Filipina mengirimkan makanan dan pasokan ke personel militer kapal di atas kapal BRP Sierra Madre merupakan pengabaian dan pelanggaran terang-terangan kedaulatan Filipina di bagian Laut Barat Filipina," kata penjaga pantai merujuk perairan di sebelah barat pantainya.

photo
Peta Sengketa Wilayah Laut Cina Selatan - (Wikimedia Commons)

Belum diketahui apakah misi Filipina memasok makanan dan pelaut berlanjut. Balilo mengatakan penjaga pantai Filipina sudah melaporkan kejadian ini pada badan antarlembaga yang memantau Laut Cina Selatan dan Departemen Luar Negeri di Manila. Kedutaan Besar Cina di Filipina belum memberikan komentar tentang peristiwa ini.

Latihan bersama

Sementara, Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan bersama di Laut Cina Selatan. Ketegangan Washington dengan Beijing sedang meningkat atas penembakan balon yang dicurigai sebagai alat mata-mata.

Armada ketujuh yang berbasis di Jepang mengatakan pada Ahad (12/2) bahwa kelompok tempur kapal induk USS Nimitz dan Unit Ekspedisi Marinir ke-13 telah melakukan operasi pasukan penyerang ekspedisi terintegrasi di Laut Cina Selatan. Dikatakan latihan yang melibatkan kapal, pasukan darat, dan pesawat berlangsung pada Sabtu (11/2), tetapi tidak diperinci kapan dimulai atau apakah sudah berakhir.

Menurut armada ketujuh, operasi gabungan tersebut telah membangun kehadiran yang kuat di kawasan yang mendukung perdamaian dan stabilitas.

“Sebagai pasukan tanggap yang siap, kami mendukung spektrum misi yang luas, termasuk mendaratkan marinir ke darat, bantuan bencana kemanusiaan, dan menghalangi musuh potensial melalui kekuatan tempur yang terlihat dan saat ini,” demikian pernyataan pasukan tersebut.

photo
Marinis Angkatan Laut AS bersiap menjalani latihan bersama militer Fiipina di Tarlac, bagian utara Filipina pada akhir 2022 lalu. - (AP/Aaron Favila)

Cina mengeklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan dan sangat menentang aktivitas militer oleh negara-negara lain di perairan tersebut. Sedangkan, AS tidak mengambil posisi resmi mengenai kedaulatan di Laut Cina Selatan, tetapi menyatakan bahwa kebebasan navigasi dan penerbangan harus dipertahankan.

Beberapa kali dalam setahun, AS mengirimkan kapal-kapal yang berlayar melewati pos-pos yang dibentengi di Kepulauan Spratly, yang memicu protes keras dari Cina. AS juga telah memperkuat aliansi pertahanannya dengan Filipina.

Selain dengan AS, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr juga meneken kesepakatan Kesepakatan Kunjungan Pasukan (VFA) dengan Jepang. Namun, Marcos mengatakan, ia akan berhati-hati dalam membuat kesepakatan dengan Tokyo. "Sebab kami tidak ingin tampak provokatif," katanya pada wartawan, Ahad (12/2).

Kunjungan pertama Marcos ke Jepang sejak menjabat dilakukan setelah ia mengizinkan Amerika Serikat (AS) mengakses pangkalan militer Filipina berdasarkan VFA. Langkah yang menurut Cina merusak stabilitas dan meningkatkan ketegangan di kawasan.

photo
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. - (AP Photo/Heng Sinith)

VFA menyediakan peraturan pada AS menarik dan menempatkan pasukannya ke Filipina untuk latihan. "Bila itu membantu Filipina dalam hal perlindungan, contohnya untuk nelayan kami, melindungi teritorial maritim kami, saya tidak melihat mengapa kami tidak mengadopsinya (VFA)," kata Marcos sebelum kembali Filipina.

Kunjungan lima hari Marcos untuk meningkatkan hubungan keamanan dengan Tokyo yang bulan Desember lalu mengumumkan anggaran pertahanan terbesar sejak Perang Dunia II. Hal itu disebut sebagai respon atas agresivitas Cina di kawasan.

Marcos dan Perdana Menteri Fumio Kishida menyepakati perjanjian yang mengizinkan angkatan bersenjata kedua negara bekerja sama dalam bencana alam. Kesepakatan ini dinilai sebagai langkah maju untuk perjanjian yang lebih luas yang mengizinkan kedua negara saling mengerahkan pasukan ke wilayah masing-masing.

"Saya selalu berpikir mengenai perlindungan yang dibutuhkan nelayan kami. Kami harus menunjukkan dengan jelas kami berpatroli di perairan kami dan memastikan wilayah maritim kami diakui dengan jelas," kata Marcos.

photo
Sejumlah Tentara Jepang berjalan seusai melakukan terjun payung pada pembukaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baturaja, Sumatra Selatan, Rabu (3/8/2022). - (Republika/Putra M. Akbar)

Filipina memiliki VFA dengan AS sementara Tokyo memiliki VFA dengan Australia dan Inggris. Jepang juga merupakan negara yang paling banyak menampung pasukan AS.

Pada Oktober lalu militer Jepang menggelar latihan gabungan dengan AS dan Filipina. Kehadiran militernya di Filipina dapat membantu menangkal pengaruh Cina di Laut Cina Selatan.

Kishida mengatakan, Filipina dan Jepang sepakat untuk mencoba dan membentuk kerangka kerja yang akan "memperkuat dan memperlancar proses latihan gabungan."

 
Sangat sulit membayangkan di mana Filipina tidak terlibat.
 
 

Dalam wawancaranya dengan Nikkei, Marcos mengatakan, negaranya dapat terseret dalam konflik yang mungkin pecah di Selatan Taiwan. Hal ini karena posisi arkipelago yang dekat dengan Taiwan yang Cina klaim bagian dari teritorinya.

"Ketika kami melihat situasi di wilayah itu, terutama ketegangan di Selat Taiwan, hanya dengan melihat letak geografis kami, bila ternyata terjadi konflik di wilayah itu, sangat sulit membayangkan di mana Filipina tidak terlibat," kata Marcos.

‘Kami Mengusung Politik Identitas’

Presiden Jokowi meminta tak ada lagi politik identitas dan politisasi agama dalam pemilu.

SELENGKAPNYA

Doktor Kehormatan untuk Harmoni Tiga Aliran

Kardinal Ayuso juga mengagumi sosok Sunan Kalijaga

SELENGKAPNYA

Tak Ada dalam Istilah Kedokteran, Apa Itu Sakit Mag?

Orang dengan keluhan dispepsia dianjurkan menyantap makanan lebih perlahan.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya