Belajar coding | Pixabay

Inovasi

Relevansi Sekolah Coding pada Era Low Code-No Code

Sekolah coding dan bootcamp bukan hanya belajar kode, tetapi peserta diajarkan logika berpikir.

Di tengah tren pengembangan aplikasi saat ini, konsep low code dan no code perlahan mulai populer. Pengembangan aplikasi low-code adalah cara untuk merancang dan mengembangkan aplikasi dengan sedikit atau tanpa penulisan kode.

Platform pengembangan aplikasi low-code memberdayakan bisnis untuk membangun solusi kustom dengan berbagai fungsi inovatif yang melayani model bisnis tertentu. Data Gartner pada Februari 2019 mengungkapkan, pada 2024 kelak, pengembangan aplikasi low-code diprediksi akan menangani lebih dari 65 persen aktivitas pengembangan aplikasi.

President Hacktiv8 Juventia Vicky Riana mengatakan, saat ini masih relevan untuk mengejar sekolah coding ataupun bootcamp di tengah konsep low code dan no code. Karena, misalnya kalau di coding bootcamp Hacktiv8, sekolah coding dan bootcamp bukan hanya belajar kode, melainkan peserta diajarkan logika berpikir.

photo
Belajar coding - (Pixabay)

“Karena no code itu tuh kita juga perlu logika berpikir. Jadi, kayak pada saat no code itu pun ada pola pikir kayak step by step untuk akhirnya kamu menghasilkan sesuatu,” ujar Vicky di Kampus Hacktiv8 BSD City, yang berlokasi di BSD Green Office Park, Tangerang, Kamis (2/2/2023).

Vicky melanjutkan, logika berpikir itu juga yang dibangun di bootcamp sebenarnya. Karena misalnya logika berpikir itu tidak berjalan, peserta pun pasti akan kesusahan.

Saat ini, Vicky melanjutkan, banyak landing page sejenis web flow, dengan konsep yang sejatinya sudah siap sudah digunakan. Namun, untuk kita sampai pada tahap eksekusi akhir itu, tetap ada logika yang harus dilatih. 

Selain itu, menurut Vicky, tren sekolah coding akan banyak sekali ke depannya. Ia pun membagikan beberapa kiat memilih sekolah coding ataupun bootcamp.

Pertama, cari tahu kualitas lulusannya. Bagaimana mencari tahunya? Hal ini bisa dikejar dengan mencari informasi terkait transparansi bagaimana karier peserta bootcamp setelah lulus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hacktiv8 Indonesia (@hacktiv8id)

Setelah itu, pastikan pula potensi kariernya bagaimana. "Kalau di Hacktiv8 kita kan memang publish semua hasilnya for real gitu ya. Itu bisa menentukan kayak ‘oh ternyata beneran bisa nih’” ujar Vicky.

Kedua, melihat seperti apa kurikulumnya. Kita juga sebaiknya memastikan juga siapa pengajarnya. Termasuk, saat mengajar bagaimana metode pembelajarannya, serta seperti apa rekam jejaknya.

Menurut Vicky, bootcamp adalah pilihan tepat untuk peserta yang mungkin memerlukan bimbingan dalam belajar coding“Jadi, dilihat background pengajarnya bagaimana, terus habis itu metode pembelajarannya semuanya. Tapi, yang paling penting adalah hasil akhirnya itu gimana,” katanya.

 

Sekolah coding akan banyak sekali ke depannya. 
JUVENTIA VICKY RIANA, President Hacktiv8
 
SHARE  

 

Ahli Waris Lahan Duduki Jalan Tol Cimanggis

Mereka menuntut penyelesaian ganti rugi lahan yang telah menjadi jalan tol.

SELENGKAPNYA

Penolakan Jalan Berbayar di Jakarta Terus Meluas

Keberadaan ERP hanya akan menyulitkan pengemudi ojek daring.

SELENGKAPNYA

Timnas U-20 dan Klub Rebutan Pemain

Sebanyak sembilan pemain belum memenuhi panggilan timnas.

SELENGKAPNYA