Foto udara aktivitas bongkar muat batu bara di kawasan pantai Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (31/1/2023). | Antara/Syifa Yulinnas

Ekonomi

Penguatan Ekonomi Diyakini Berlanjut

Pertumbuhan ekonomi 2022 didukung oleh hampir seluruh komponen PDB.

JAKARTA -- Ekonomi Indonesia diyakini bisa tetap tumbuh di level lima persen pada tahun ini. Menurut Bank Indonesia dan pemerintah, ada beberapa faktor yang menjadi indikator bahwa pertumbuhan ekonomi 2023 akan tetap kuat.

"Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3 persen," kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam pernyataan tertulisnya, seperti dikutip pada Selasa (7/2).

Erwin menjelaskan, berlanjutnya penguatan pertumbuhan ekonomi tersebut akan didorong oleh peningkatan permintaan domestik, khususnya permintaan konsumsi rumah tangga ataupun investasi. Proyeksi tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat setelah penghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

photo
Pengunjung berwisata di Pantai Lagoon, Jakarta, Jumat (3/2/2023). - (Republika/Putra M. Akbar)

Faktor lain yang menjadi pemacu laju pertumbuhan adalah membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk Penanaman Modal Asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen produk domestik bruto (PDB) dari sisi pengeluaran," ucap Erwin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2022, mencapai 5,01 persen dibandingkan periode yang sama 2021. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan pada 2022 tercatat 5,31 persen, jauh meningkat dari capaian 2021 yang sebesar 3,70 persen.

 
Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran.
 
 

Konsumsi rumah tangga juga tumbuh sebesar 4,48 persen pada kuartal IV 2022 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal tersebut sejalan meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berlanjutnya penyaluran bantuan sosial.

Ekspor juga tercatat tetap tumbuh tinggi sebesar 14,93 persen (yoy). Pertumbuhan ekspor didorong oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat.

Selain itu, pertumbuhan investasi nonbangunan tetap tinggi sejalan dengan kinerja ekspor. Akan tetapi, pertumbuhan investasi secara keseluruhan sedikit tertahan pada 3,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat investasi bangunan yang masih rendah.

photo
Pertumbuhan PDB 2022 berdasarkan pengeluaran. - (BPS)

Sementara itu, konsumsi pemerintah terkontraksi 4,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut dipengaruhi oleh penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), seiring dengan kondisi pandemi yang terus membaik.

Menurut Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat juga tecermin dari sisi lapangan usaha dan spasial. Seluruh lapangan usaha menunjukkan kinerja positif pada kuartal IV 2022, terutama ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta informasi dan komunikasi.

Lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta penyediaan akomodasi dan makan minum turut mencatat pertumbuhan yang tinggi. Hal itu didorong oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat dan naiknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2022 tercatat tetap kuat di seluruh wilayah Indonesia, meskipun ada sebagian daerah yang melambat. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Sumatra, dan Jawa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 tetap bisa tumbuh di angka 5,3 persen. Menurut dia, ekonomi Indonesia masih akan diuntungkan dengan tingginya harga komoditas global.

Airlangga mengatakan, harga komoditas pada tahun ini masih relatif tinggi meskipun ada tren penurunan. "Musim dingin (di Eropa) tahun ini ini ternyata cuacanya tidak ekstrem. Harga komditas lebih stabil. Walau melandai, masih relatif tinggi atau belum normal," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, harga emas dan tembaga masih akan mengalami kenaikan. Secara keseluruhan, ia memprediksi harga komoditas belum akan normal hingga enam bulan ke depan.

Dengan situasi seperti itu, ia optimistis harga komoditas masih membantu pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, walau tidak setinggi pada 2022. Dia menegaskan, meningkatnya mobilitas masyarakat juga akan kembali mendorong konsumsi domestik.

 

Meningkatnya mobilitas masyarakat akan kembali mendorong konsumsi domestik.

 

 

Strategi pemerintah

Untuk menjaga pertumbuhan, pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan inflasi agar harga bahan pokok tetap dapat terjangkau. Pemerintah juga mengoptimalkan berbagai program perlindungan sosial, seperti keluarga harapan, kartu sembako, dan kartu pra kerja.

“Pemerintah turut memperkuat pasar domestik dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri, dan mendorong penguatan dari UMKM," kata Airlangga.

Penguatan UMKM dilakukan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) alat dan mesin pertanian dengan nilai mencapai Rp 2 miliar dengan bunga tiga persen. Kemudian, pemerintah melakukan diversifikasi pasar ekspor dengan mengakselerasi kesepakatan perjanjian dagang, termasuk dengan Eropa dan negara-negara mitra dagang nontradisional lain.

“Pemerintah mendorong produktivitas sumber daya manusia, dengan membuat kegiatan yang dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, terutama implementasi dari Perppu Cipta kerja dan diharapkan perppu ini bisa dipersiapkan regulasi-regulasi ataupun PP turunannya,” katanya.

photo
Pekerja mengecat kerajinan celengan di salah satu sentra UMKM di Desa Peunaga Cut Ujong, Meureubo, Aceh Barat, Aceh, beberapa waktu lalu. - (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/YU)

Strategi lainnya untuk menjaga pertumbuhan adalah dengan terus mendorong hilirisasi sumber daya alam, dengan mengurangi ekspor bahan mentah dan membangun berbagai ekosistem industri berbasis sumber daya alam, termasuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

“Tentu pembangunan Ibu Kota Negara juga mencapai momentum di tahun ini dengan anggaran sudah dipersiapkan. Pemerintah juga terus mengembangkan kawasan-kawasan, baik KEK pariwisata maupun KEK pengembangan industri,” ucapnya.

Waspadai Perlambatan Sektor Padat Karya

Sektor industri mengalami penurunan pangsa terhadap PDB.

SELENGKAPNYA

Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama

Resepsi Puncak Satu Abad Nahdlatul Ulama diawali dengan Istghosah Kubro.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya