
Ekonomi
'Pasokan Minyakita Terhenti Sejak Sepekan'
Pemerintah daerah menunggu pasokan tambahan dari pemerintah pusat.
BANDAR LAMPUNG – Laporan mengenai kosongnya stok minyak goreng (migor) kemasan merek Minyakita terus berdatangan dari berbagai daerah. Di Provinsi Lampung, pedagang mengaku sudah tidak menjual Minyakita sejak sepekan terakhir. Dinas perdagangan setempat sampai saat ini masih menunggu pasokan Minyakita dari pusat.
Pedagang di Pasar Pasir Gintung, Kota Bandar Lampung, Senin (6/2), sudah tidak menjual migor kemasan Minyakita karena stok di agen pun sudah kosong. Beberapa pedagang yang masih memiliki sisa stok terpaksa menjual Minyakita dengan harga Rp 17 ribu dari harga eceran Rp 14 ribu per liter.
Menurut Udin, pedagang sembako di Pasar Pasir Gintung, pasokan Minyakita dari agen sudah terhenti sejak sepekan lalu. Pihak agen menyatakan, pengiriman Minyakita dari pusat juga sudah berkurang. “Memang sudah sepekan tidak menjual Minyakita lagi,” kata Udin, Senin (6/2).
Kekosongan Minyakita turut terpantau di Pasar Induk Tamin, Pasar Cimeng, dan Pasar Kangkung. Para pedagang yang terlihat masih menjual hanya beberapa sisa stok lama.

Di pasar modern juga tak ada Minyakita yang terpampang di etalase. Menurut petugas pasar modern tersebut, pasokan Minyakita sudah berhenti dari distributor kira-kira dua pekan. Minyakita banyak dibeli konsumen karena harganya murah.
“Minyakita ini murah, tapi tidak murahan karena bentuknya kemasan, bukan minyak curah. Tapi, itu stoknya kosong, susah carinya,” kata Tati, warga Telukbetung, Bandar Lampung.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Elvira Umihanni mengakui kekosongan stok migor kemasan Minyakita di berbagai pasar tradisional di Lampung. Menurut dia, pihaknya masih menunggu pasokan dari pemerintah pusat untuk pengadaan migor Minyakita.
“Kami masih menunggu pasokan Minyakita dari pusat yang kabarnya akan menambah stok Minyakita untuk pasar rakyat,” kata Elvira Umihanni saat dikonfirmasi di Bandar Lampung, Senin (6/2).
Dia mengatakan, penambahan stok Minyakita secara nasional tidak dipatok jumlah per provinsi atau daerah. Namun, daerah tetap menerima pasokan Minyakita tersebut dari pusat yang sekarang sedang kekurangan.

Kementerian Perdagangan diketahui berencana menambah pasokan Minyakita dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan. Stok Minyakita untuk ritel modern bakal dikurangi untuk dialihkan ke pasar tradisional.
Kebijakan pengalihan tersebut dilakukan dengan pengawasan harga dan pasokan Minyakita oleh Satgas Pangan. Menjelang Lebaran, pasokan Minyakita diprioritaskan untuk pasar rakyat. Pedagang pun dilarang menjualnya di atas harga eceran tertinggi.
Bukan untuk semua
Kementerian Perdagangan menegaskan, penjualan minyak goreng kemasan murah Minyakita dikhususkan untuk warga kurang mampu. Pihaknya pun meminta agar masyarakat memahami prioritas pemerintah dalam penyediaan minyak goreng murah tersebut.
Minyakita dikhususkan untuk warga kurang mampu.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan Muhri menjelaskan, Minyakita maupun minyak goreng curah merupakan bagian dari program Minyak Goreng Rakyat. Produksinya dihasilkan dari kebijakan domestic market obligation (DMO).
"Program Migor Rakyat diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga yang tentu kebutuhannya terbatas karena tingkat pendapatannya juga level tertentu," kata Kasan kepada Republika, Senin (6/2).

Kasan menjelaskan, sesuai ketentuan Kemendag, setiap konsumen dibatasi membeli maksimal 10 kilogram Minyakita per hari. Hal itu biasa diterapkan untuk menghindari kemungkinan praktik penimbunan sekaligus pemerataan.
Soal penjualan Minyakita, ia menegaskan, penjualan Minyakita sejatinya tidak bebas. Penjualannya dilakukan melalui jalur distribusi tertentu yang sudah ditentukan dan terdata melalui Sistem Informasi Minyak Goreng Curah atau Simirah.
"Penjualnya justru tidak bebas dan melalui jalur distribusi sampai dengan pengecer harus memenuhi ketentuan, termasuk harga di konsumen Rp 14 ribu per liter," ujarnya.
Pemerintah mendorong pengusaha meningkatkan produksi Minyakita.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah mendorong pengusaha meningkatkan produksi Minyakita. “Dari 300 ribu ton sebulan diminta menjadi 450 ribu ton sampai dengan tiga bulan ke depan,” kata Arief Prasetyo seusai mengikuti rapat internal mengenai pangan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, dalam rapat tersebut disinggung secara singkat mengenai harga minyak goreng Minyakita yang relatif terjangkau, yakni Rp 14 ribu per kg. Karena Minyakita diminati masyarakat, produksinya akan ditambah.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Pegiat Medsos Diminta Dorong Legalisasi Jilbab Pramugari
Seharusnya isu tentang hak warga untuk berjilbab sudah lama selesai.
SELENGKAPNYAPelarangan Berjilbab Bagi Pramugari tak Hanya di Garuda
Penggunaan jilbab saat ini sudah dibebaskan di seluruh instansi
SELENGKAPNYASanksi Menanti Maskapai yang tak Izinkan Pramugari Berjilbab
Pemerintah diminta membuat aturan tegas untuk mendukung para pramugari yang ingin berjilbab.
SELENGKAPNYA