
Kisah Mancanegara
Muslimah, Keturunan Afrika, Didepak
Suara-suara kritis terhadap Israel dibungkam di AS.
OLEH DWINA AGUSTIN, KAMRAN DIKARMA
Pada Januari 2019 lalu, sejarah tercatat di House of Representatives Amerika Serikat. Ilhan Omar, seorang Muslimah yang merupakan imigran dari Somalia terpilih menjadi anggota di badan parlemen Amerika Serikat (AS) tersebut.
Maju dari Partai Demokrat, ia berhasil menyingkirkan saingannya dari Partai Republik di daerah pemilihan Minnesota. Bersama rekannya, Rashida Tlaib dari Michigan, keduanya adalah Muslimah pertama yang menggunakan Alquran untuk pengambilan sumpah.
Selepas terpilih, keduanya tak bungkam. Mereka dengan sengit mempertahankan hak-hak warga Palestina yang kerap terdampak kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
Pada 2019, Omar menghadapi kemarahan bipartisan ketika menyarankan bahwa sumbangan politik dari kelompok lobi pro Israel—termasuk Komite Urusan Publik Israel Amerika (AIPAC)—mendorong dukungan untuk Israel di Washington.
"It's all about Benjamin, baby" cicitnya, merujuk pada julukan untuk uang 100 dolar AS yang bergambar mantan presiden AS Benjamin Franklin. Dia kemudian mengklarifikasi bahwa pernyataan itu bukan untuk umat Yahudi, tapi serangan terhadap lobi politik di AS.
Hanya beberapa bulan setelah terpilih, yakni pada Agustus 2019, Tlaib dan Omar pernah meminta Pemerintah AS menghentikan bantuan pendanaan untuk Israel. Omar mengatakan, setiap tahunnya Washington mengucurkan bantuan sebesar 3 miliar dolar AS untuk Israel. Permintaan penghentian bantuan dana disampaikan setelah Israel melarang Omar dan Tlaib memasuki negaranya.
Omar menekankan, Israel harus menghentikan pembangunan permukiman ilegal mereka di tanah Palestina. Israel juga harus memastikan hak penuh Palestina jika ingin memperoleh bantuan dana dari AS. Perluasan permukiman ilegal telah menjadi salah satu tantangan dan hambatan bagi perdamaian Palestina-Israel.
Selain Tlaib dan Omar, terdapat satu anggota Kongres AS lainnya yang juga cukup vokal menyuarakan kritik terhadap Israel. Dia adalah Alexandria Ocasio-Cortez. Mereka bertiga dikenal dengan julukan “The Squad”.

Pada akhirnya, lawan-lawan Ilhan Omar kegerahan. Anggota House of Representatives dari Partai Republik menggulingkan Ilhan Omar dari Komite Urusan Luar Negeri pada Kamis (2/2).
House yang terpecah memberikan suara 218-211 untuk mengeluarkan Omar dari komite tinggi. Partai Republik mengutip pernyataan Omar pada 2019 yang kemudian dia pun sudah meminta maaf atas hal itu.
Tidak lama setelah pemungutan suara, pemimpin Demokrat di House, Hakeem Jeffries, membuat langkah balasan. Dia mengumumkan bermaksud menunjuk Omar untuk menduduki kursi di Komite Anggaran. "Di mana dia akan membela nilai-nilai Demokrat melawan ekstremisme sayap kanan," ujar Jeffries.
Sebelum pemungutan suara, Jeffries mengatakan, Demokrat mengutuk pernyataan Omar sebelumnya. "Telah ada pertanggungjawaban. Ilhan Omar telah meminta maaf. Dia mengindikasikan akan belajar dari kesalahannya dan membangun jembatan dengan komunitas Yahudi," ujarnya.
Selama debat, Mike Lawler dari Partai Republik menyatakan serangan atas pernyataan Omar pada 2019 itu. "Kata-kata penting, retorika penting. Itu mengarah pada bahaya. Anggota kongres dimintai pertanggungjawaban atas kata-kata dan tindakannya," ujarnya.
Omar dan Demokrat lainnya mengatakan bahwa pernyataan seperti itu dibuat bertahun-tahun yang lalu. Omar pun telah menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf pada saat itu.
Beberapa saat sebelum House mengeluarkannya dari komite, Omar menantang tindakan para Republikan. "Kepemimpinan dan suara saya tidak akan berkurang jika saya tidak berada di komite ini ... suara saya akan makin keras dan kuat," ujarnya.
Pemecatan Omar yang dipimpin oleh Ketua House Kevin McCarthy itu dipandang oleh Demokrat sebagai balas dendam atas pemungutan suara mereka pada 2021. Ketika itu, mayoritas House terisi oleh anggota Demokrat dan mencopot Marjorie Taylor Greene serta Paul Gosar yang merupakan anggota Partai Republik dari tugas komite setelah pernyataan yang menghasut.

Pada 2021, Greene membandingkan persyaratan masker dan vaksinasi Covid-19 dengan holocaust Nazi yang menewaskan 6 juta orang Yahudi. Dia akhirnya meminta maaf.
Sebelum pemilihannya di Kongres AS pada 2020, dia menyuarakan teori konspirasi yang tidak berdasar, termasuk klaim antisemit yang menyatakan bahwa laser luar angkasa mungkin digunakan untuk dengan sengaja memulai kebakaran hutan di Kalifornia.
Gosar telah mengunggah video di media sosial yang menunjukkan dia memiliki maksud untuk membunuh anggota House lainnya. Salah satu nama yang muncul adalah anggota House dari Demokrat, Alexandria Ocasio-Cortez.
Beberapa anggota Demokrat beretnis Yahudi juga membela Omar. Dean Phillips yang, seperti Omar, mewakili distrik kongres di Minnesota, menyebut dorongan Partai Republik terhadap anggota kongres sebagai "persenjataan anti-Semitisme". Hal itu ia nilai sebagai hal yang "menjijikkan" sebagai orang Yahudi.
“Tindakan paling berbahaya oleh pejabat terpilih dalam demokrasi adalah membungkam suara perbedaan pendapat, bahkan yang pada dasarnya tidak kita setujui,” kata Phillips di lantai kongres.
Suara Hati Pramugari yang Dilarang untuk Berjilbab
Mereka mendapatkan informasi ketika wawancara rekrutmen awal bahwa jilbab belum boleh dikenakan.
SELENGKAPNYASeabad Observatorium Astronomi Modern Indonesia
Teleskop sepanjang 11 meter yang didatangkan dari Jerman dan mulai beroperasi sejak tahun 1928 tersebut menjadi alat pengamatan bintang terbesar serta menjadi ikon observatorium itu.
SELENGKAPNYAWajah Muslim Amerika yang Kian Cerah
Komunitas Muslim telah mengambil bagian terpenting dari kehidupan publik Amerika.
SELENGKAPNYA