
Sehat
Cerita Wanita Pertama yang Sembuh dari Kanker Payudara
Sebelumnya, Judy didiagnosis menderita kanker stadium empat.
Seorang wanita bernama Judy Perkins, yang sekarang berusia 56 tahun, pernah didiagnosis kanker payudara pada 2003. Meskipun kondisinya sempat diketahui pada tahap awal dan diobati dengan mastektomi, kankernya kembali satu dekade kemudian.
Dia didiagnosis menderita kanker stadium empat, yang berarti tumor telah menyebar ke bagian lain dari tubuhnya, termasuk liver. Namun, Judy sekarang telah bebas kanker.
Dalam wawancara bersama The Telegraph, dikutip laman Express, Selasa (31/1/2023), Judy mengaku sempat bertanya kepada ahli onkologi yang merawatnya untuk memberi dia perkiraan waktu yang tersisa. Dia menebak hanya tersisa tiga tahun.
Judy sempat bertanya kepada ahli onkologi yang merawatnya untuk memberi dia perkiraan waktu yang tersisa. Dia menebak hanya tersisa tiga tahun.
Suami Judy disebut memahami situasi sulit yang dihadapinya. Anak laki-lakinya, Chris dan Charlie, yang saat itu berusia 13 dan 15 tahun, juga mengalami syok terkait kabar kesehatan ibu mereka.
Dianggap sebagai stadium kanker yang paling parah, stadium empat kerap dikaitkan dengan risiko kematian tertinggi. Terlepas dari prognosis yang terkesan seram, ternyata itu bukanlah bagian akhir dalam perjalanan Judy.
Selama dua tahun berikutnya, kanker Judy semakin parah. Kendati menjalani kemoterapi untuk memperpanjang hidupnya, Judy mengembangkan banyak tumor, termasuk kluster yang menyerupai bola tenis di hatinya.
View this post on Instagram
Kualitas hidupnya merosot ke titik Judy mulai bertanya-tanya seperti apa kematian itu. Namun, Judy sekarang bisa kembali hidup dengan sehat dan yang paling penting adalah tubuhnya benar-benar bersih dari kanker.
Judy pun menjadi orang pertama di dunia yang disembuhkan dari kanker payudara metastatik dengan pengobatan imunoterapi. Seperti apa pengobatan yang dijalaninya?
Merevolusi perawatan kanker, imunoterapi menggunakan sistem kekebalan untuk melawan kanker, dengan membantu mengenali dan menyerang sel kanker.
Terlebih lagi, kanker payudara bukan satu-satunya jenis kondisi mematikan yang bisa mendapat manfaat dari perawatan ini. Misalnya, melanoma metastatik memiliki kelangsungan hidup rata-rata sekitar tujuh bulan pada 20 tahun yang lalu.
Saat ini tingkat kelangsungan hidup sekitar 40 persen berkat imunoterapi. Judy kemudian memulai pengobatannya pada Agustus 2015, ketika para ilmuwan memanen beberapa sel kekebalan penangkal tumornya sendiri.
Sel-sel ini kemudian diperbanyak di laboratorium, memungkinkan para ahli untuk menyuntiknya dengan 80 miliar pada Desember. Selain itu, Judy juga diberi pembrolizumab, yaitu obat imunoterapi yang mengambil rem biologis dari sel kekebalan, memungkinkan itu menyerang kanker dengan lebih agresif.
View this post on Instagram
Hanya dalam beberapa hari, tumor Judy menyusut hingga dia bisa berhenti minum obat penghilang rasa sakitnya. Hanya lima bulan setelah perawatan ini, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Judy akhirnya bebas dari kanker. Judy pun menggambarkan kesembuhannya sebagai hal "ajaib".
Satu dekade setelah perawatannya, Judy dapat menyaksikan putra-putranya tumbuh dewasa sambil menjalani kehidupan yang aktif. Dia menambahkan, perawatan yang diterimanya telah digunakan selama lebih dari satu dekade sampai sekarang.
Hampir setiap orang yang telah memiliki respons lengkap bisa bebas kanker. “Saya tidak membuang-buang waktu untuk mengkhawatirkan, apakah kanker saya akan kembali. Saya merasa sembuh. Saya merasa luar biasa,” katanya menambahkan.
Imunoterapi menggunakan sistem kekebalan untuk melawan kanker.
MUI: Dana Haji Dikelola Mirip Ponzi, Berpotensi Malapraktik
BPKH menyebut dana haji dikelola secara syariah.
SELENGKAPNYAEkonomi Kerakyatan Dan Dinamika Perubahan (II/Habis)
Kebijakan apa pun kalau dibuat dan dijalankan secara tertutup akan menyebabkan distorsi.
SELENGKAPNYA