Spanduk yang terkait dengan Tragedi Kanjuruhan dibentangkan suporter saat laga PSS Sleman melawan Arema pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Kamis (26/1). | Republika/Wihdan Hidayat

Kabar Utama

Kekerasan Terus Warnai Sepak Bola Indonesia

Tiga kasus kekerasan terjadi dalam sepekan.

OLEH WILDA FIZRIYANI, M NOOR ALFIAN, REJA IRFA WIDODO 

Sepanjang akhir pekan lalu, sejumlah aksi kekerasan kembali mewarnai persepakbolaan Indonesia. Berbagai aksi kekerasan tersebut menguatkan asumsi soal kondisi persepakbolaan Tanah Air yang sedang tak baik-baik saja.

Kejadian pertama terjadi seusai pertandingan Arema FC melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (26/1). Pada pertandingan tersebut, Arema FC menelan kekalahan dengan skor 2-0 dari PSS Sleman.

Manajer Arema FC Wiebie Dwi Andriyas mengungkapkan, pada awalnya, tim diminta panitia pelaksana (panpel) untuk keluar dari stadion setelah laga melawan PSS Sleman selesai. "Kan awalnya memang disuruh menunggu sampai suporter pulang, ternyata suporter tidak ada yang pulang," kata Wibie saat dihubungi wartawan, Jumat (27/1).

Setelah tim Arema FC keluar, bus mereka langsung diserang oleh para oknum suporter. Hal itu menyebabkan sejumlah pemain dan tim pelatih mengalami luka-luka serta trauma. Beberapa personel yang mengalami luka ialah Dendi Santoso, Adilson Maringa, Ahmad Figo, dan Kuncoro. Mereka terluka karena terkena pecahan kaca dan batu serta batako yang berukuran cukup besar.

photo
Spanduk yang terkait dengan Tragedi Kanjuruhan dibentangkan suporter saat laga PSS Sleman melawan Arema pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Kamis (26/1). - (Republika/Wihdan Hidayat)

"Kita pasti ngajukan protes. Kita susun, layangkan protes karena kan gimana, ya, keamanan sana. Tadi juga, ya, sudah ngatasi (tidak bisa mengantisipasi, Red), wong massa begitu banyak," kata dia menambahkan.

Tim Arema FC dan pendukungnya belakangan kerap menjadi sasaran kemarahan di berbagai daerah. Banyak pendukung kecewa karena tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober tahun lalu berbuntut panjang dan menyetop sementara kompetisi Liga 1.

Kericuhan itu dimulai dari masuknya suporter ke lapangan, kemudian ditingkahi aparat keamanan dengan tembakan gas air mata ke bangku penonton. Tembakan itu memicu kepanikan yang kemudian berujung meninggalnya 135 orang, termasuk dua aparat.

Penuntasan kasus itu berlarut-larut dan membuat semua kompetisi sepak bola lintas tingkat ditunda hampir tiga bulan. Selain itu, belakangan PSSI juga menyetop pelaksanaan Liga 2 setelah penundaan tersebut.

Kronologi Tragedi Kanjuruhan - (republika)  ​

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menyayangkan perilaku merusak atau penyerangan terhadap bus yang ditumpangi ofisial dan pemain Arema FC tersebut. APPI meminta semua pemangku kepentingan sepak bola bersama-sama membenahi diri.

"Kondisi sepak bola Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja, tapi semua pihak harus bertindak secara bijak dalam merespons dan bekerja mencari solusi yang bersama-sama, bukan justru menambah masalah yang sudah ada," tulis APPI dalam keterangannya yang diunggah melalui Instagram resmi APPI, Jumat (28/1).

Sementara itu, di Malang, kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah terjadi kerusuhan di markas Singo Edan tersebut, Ahad (29/1). Kerusakan yang dialami berupa kaca pecah di toko merchandise milik Arema FC.

Anggota tim keamanan Arema FC, M Farid, menuturkan, Aremania semula datang dari arah timur kantor, mereka kemudian langsung melemparkan flare. "Setelah itu batu. Batu dipakai lempar store, jadi pecah semua," kata Farid saat ditemui di kantor Arema FC, Kota Malang, Ahad (29/1).

Situasi kantor Arema FC setelah terjadi kerusuhan, Ahad (29/1). - (Wilda Fizriyani/Republika)  ​

Pada kejadian tersebut, manajer Arema FC sempat maju untuk menenangkan keadaan. Namun, telinga yang bersangkutan terkena lemparan batu. Hal itu karena batu yang terlempar ke arah kantor Arema FC cukup banyak, seperti hujan.

Setelah itu, sejumlah perwakilan Aremania terlihat menaiki angkutan umum AL. Mereka membacakan orasi dengan durasi waktu cukup lama. Selanjutnya, terjadi kembali pelemparan flare ke arah toko yang saat itu sedang tutup.

Pada saat kejadian, ada tiga tim keamanan yang bertugas menjaga kantor Arema FC. "Pak Robert sekarang di rumah sakit, luka-luka. Lalu, ada Pak Sando sama saya, Farid," papar Farid.

photo
Kantor Arema FC mengalami kerusakan setelah terjadi kerusuhan antara suporter Aremania dan penjaga kantor tim Singo Edan, Ahad (29/1). - (Republika/Wilda Fizriyani )

Tim keamanan pada dasarnya sudah mengetahui akan ada aksi demonstrasi di depan kantor Arema FC yang menyoal proses hukum kasus Kanjuruhan. Namun, mereka mengira aksi itu hanya menempel stiker seperti kegiatan sebelumnya. Aksi pada kesempatan kali ini agak berbeda karena langsung terjadi keributan.

Berdasarkan laporan versi kepolisian, tiga orang mengalami luka-luka akibat kejadian tersebut, yaitu satu warga sekitar dan dua dari pihak Arema FC. Para korban telah ditangani oleh tim medis dan dibawa ke RS terdekat.

Kejadian selanjutnya terjadi selepas pertandingan Persita Tangerang melawan Persis Solo di Stadion Indomilk Arena, Sabtu (28/1). Pertandingan itu berakhir dengan skor 0-0.

Kejadian bermula ketika bus Persis yang berisikan ofisial team hendak bertolak kembali menuju Solo setelah laga melawan Pangeran Cisadane tersebut. Namun, sekelompok orang mulai menyerang bus Laskar Sambernyawa sekitar pukul 18.17 WIB di wilayah Kelapa Dua hingga pintu Tol Panunggangan.

photo
Bus Persis Solo mengalami pelemparan batu seusai laga melawan Persita Tangerang, Sabtu (28/1) kemarin - (Dok. Persis Solo)

Akibat insiden tersebut, kaca dari bus pecah karena lemparan batu dan satu official klub mengalami luka ringan. Beredar juga video di media sosial yang menunjukkan sejumlah pemain dan ofisial Persis Solo memukuli salah satu pelaku pelemparan.

Dari video berdurasi 29 detik yang beredar di Twitter dan trending tersebut, pelaku terlihat melarikan diri ke sebuah agen pengiriman paket. Para pemain hingga staf Persis Solo kemudian melakukan pemukulan terhadap orang yang diduga pelaku pelemparan tersebut.

Beberapa pemain yang tampak memukuli terduga pelaku pelemparan yang memakai jaket abu-abu tersebut mulai dari Ferdinan Sinaga, Rian Miziar, Taufiq Febriyanto, Shulton Fajar. Namun, salah seorang pemain, Alexis Messidoro mencoba melerai. Menanggapi video tersebut, media officer Persis Solo Bryan Barcelona mengatakan, hal tersebut merupakan aksi bela diri.

 
Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada Pak Erick.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming
 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengatakan, kejadian pelemparan batu pada bus Persis Solo akan terus berulang. "Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di Kanjuruhan," kata Gibran melalui pesan singkat, Ahad (29/1).

Gibran meminta sikap tegas, khususnya terhadap suporter yang berbuat rusuh. Ia juga berharap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dapat segera membuat perubahan jika nanti terpilih sebagai ketua PSSI. "Dan ini akan terus terjadi selama tidak ada ketegasan terhadap suporter. Saya berharap banyak kepada Pak Erick," kata Gibran.

Erick Thohir mengaku sudah mulai bertemu dengan sejumlah pihak pemangku kepentingan di pentas sepak bola nasional. Pihak-pihak tersebut, ujar Erick, termasuk para pemilik suara (voters) di Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, yang bakal digelar pada 16 Februari.

Dengan langkah itu, Erick berharap bisa menyerap informasi, saran, dan masukan mengenai problem di sepak bola nasional. Alhasil, apabila nanti terpilih menjadi ketua umum PSSI, mantan presiden Inter Milan itu bisa meramu kebijakan yang tepat dan tajam untuk mengatasi problem tersebut ke sumber masalahnya.

Erick Thohir saat mendaftar sebagai ketua PSSI - (Republika)  ​

"Saya sudah mulai bertemu perwakilan voters, klub, suporter, asprov, untuk mendengarkan segala bentuk masukan terkait PSSI dan sepak bola kita. Saran-saran voters penting untuk memahami apa saja yang perlu diperbaiki," ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Ahad (29/1).

Kendati begitu, Erick telah memiliki prinsip utama dalam upaya memajukan sepak bola Tanah Air. "Prinsip saya tetap jelas, sepak bola harus bersih dan berprestasi. Saya semakin yakin, membenahi PSSI memang butuh nyali," ujar dia.

Erick memang telah secara resmi ditetapkan sebagai calon ketua umum PSSI. Nantinya, dalam Kongres Luar Biasa PSSI, Erick akan bersaing dengan empat nama lainnya dalam memperebutkan posisi ketua umum, termasuk dengan mantan ketua umum PSSI La Nyalla Mattalitti.

Berkas Seluruh Calon Ketum PSSI Dinyatakan Lengkap

Dukungan terhadap Erick Thohir terus mengalir.

SELENGKAPNYA

Duet Erick-Amali Dijagokan untuk Pimpin PSSI

Hampir seluruh pengurus lama Exco PSSI kembali mendaftar.

SELENGKAPNYA

Jokowi Restui Erick Maju Jadi Calon Ketum PSSI

Presiden dipastikan tak mengintervensi proses pemilihan.

SELENGKAPNYA