Seorang perempuan memegang Alquran dalam aksi di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Ahad (22/1/2023). Mereka mengecam pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan di Stockholm. | AP Photo/Francisco Seco

Kabar Utama

Dunia Islam Bersatu Bela Alquran

Seluruh negara mayoritas Muslim mengecam pembakaran ALquran di Swedia.

ISTANBUL -- Negara-negara mayoritas Muslim nyaris serentak melayangkan kecaman atas  pembakaran Alquran oleh ekstremis sayap kanan Swedia-Denmark di Ibu Kota Swedia, Stockholm. Kecaman disampaikan secara serentak oleh negara-negara dan kelompok-kelompok yang tampaknya berbeda aliran.

Arab Saudi yang mayoritas penduduknya menganut salafisme Wahabi melayangkan kecaman melalui lembaga resmi kerajaan ataupun otoritas keagamaan. Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi Sheikh Abdulaziz bin Abdullah menekankan bahwa tindakan ini merupakan provokasi terhadap 1,5 miliar Muslim, yang memicu perselisihan serta mendorong agenda para pendukung ekstremisme.

“Kami menyerukan komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas dan tegas terhadap mereka yang mendukung dan mengizinkan mereka dengan nama atau slogan apa pun,” kata Mufti Agung dilansir dari Saudi Press Agency, Senin (23/1).

Mufti Agung berharap bahwa praktik biadab dan provokatif ini disikapi umat Islam, dengan meningkatkan keimanan serta menebalkan keyakinan mereka akan status Alquran di dalam hati mereka. “Praktik-praktik demagogis ini akan meningkatkan kepatuhan umat Islam secara konstan, melalui kebijaksanaan dan persatuan dalam menghadapi kebencian, terorisme, dan kekerasan di baliknya, baik oleh negara maupun kelompok tertentu,” kata dia.

photo
Seorang perempuan memegang Alquran dalam aksi di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Ahad (22/1/2023). Mereka mengecam pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan di Stockholm. - (AP Photo/Francisco Seco)

Sedangkan Parlemen Saudi menyerukan pemberlakuan hukum internasional yang mengkriminalisasi penghinaan terhadap kesucian agama, menegaskan perlunya menyebarkan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan. 

Indonesia, negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia juga ikut mengecam. Di Indonesia, kebanyakan Muslimnya adalah pengikut mazhab Syafi'i. "Tindakan penistaan ​​terhadap kitab suci telah melukai dan menodai toleransi beragama. Kebebasan berekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab," cicit Kementerian Luar Negeri RI melalui akun Twitter resminya.

Pusat pembelajaran Islam Sunni tertinggi, Universitas Al-Azhar Mesir, juga mengecam pembakaran Alquran. Mereka menyebutnya sebagai "tindakan memalukan". Al-Azhar juga menilai, tindakan membakar Alquran adalah pelanggaran terhadap semua hukum serta perjanjian internasional, yang menetapkan perlunya menghormati kesucian masyarakat, keyakinan, dan agama mereka.

"Kami menyerukan penyusunan undang-undang internasional untuk memastikan jaminan yang diperlukan untuk melindungi hak-hak umat Islam, dalam menjalankan ritual keagamaan mereka di masyarakat tempat mereka tinggal," ujar pernyataan Al-Azhar Al-Sharif Mesir.

photo
Islamofobia di Swedia - (Republika)

Dari Iran yang mayoritas penduduknya menganut aliran Syiah, pembakaran kitab suci dinilai sebagai upaya untuk memicu kebencian dan kekerasan terhadap umat Islam. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengatakan, beberapa negara Eropa dengan dalih palsu menganjurkan kebebasan berbicara yang memungkinkan elemen ekstremis dan radikal untuk menyebarkan kebencian terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam.

"Ini adalah contoh nyata penyebaran kebencian dan memicu kekerasan terhadap umat Islam," yang tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara dan berpikir.

Negara Muslim lainnya, seperti Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Oman, Kuwait, Yordania, Maroko, Azerbaijan, dan Pakistan turut melayangkan kecaman keras atas pembakaran Alquran tersebut. Mereka menyatakan, tindakan itu melukai sentimen Muslim di seluruh dunia dan menandai provokasi serius. Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk pembakaran kitab suci Islam di Stockholm dan menyebutnya sebagai "serangan keji".

Kementerian Luar Negeri Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban juga mengutuk pembakaran dan penodaan Alquran. Taliban mendesak Pemerintah Swedia untuk menghukum para pelaku tindakan ini.

Sementara itu, protes diadakan di Suriah utara menentang pembakaran Alquran. Ribuan orang turun ke jalan di Kota B'zah, Al-Rai, dan Marea di Suriah utara, untuk mengutuk tindakan kebencian tersebut.

photo
Warga mengikuti aksi di depan Konsulat Jenderal Swedia di Istanbul, Ahad (22/1/2023). Mereka mengecam pembakaran Alquran oleh politikus sayap kanan di Stockholm. - (AP Photo/Francisco Seco)

Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) meminta negara-negara Muslim untuk memanggil duta besar Swedia, dan menuntut permintaan maaf dari Pemerintah Swedia atas insiden tersebut. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menyerukan kepada Pemerintah Swedia untuk membawa para pelaku kejahatan rasial ini ke pengadilan secepat mungkin. 

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Hissein Brahim Taha, juga mengutuk keras tindakan pembakaran Alquran. Taha memperingatkan bahwa tindakan provokatif ini menghina nilai-nilai suci Islam.

"Sekretaris Jenderal OKI mendesak otoritas Swedia untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap para pelaku kejahatan rasial ini," ujar pernyataan OKI di Twitter. Taha menyerukan peningkatan upaya internasional untuk mencegah terulangnya tindakan semacam itu, dan solidaritas untuk melawan Islamofobia.

Pembakaran Alquran dilakukan oleh Rasmus Paludan, yaitu pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Stram Kurs. Paludan, yang juga berkewarganegaraan Swedia, sebelumnya pernah menggelar sejumlah aksi demonstrasi dengan membakar Alquran. Ia mendapatkan izin dari polisi Swedia untuk melakukan aksi pembakaran Alquran tersebut. 

Islamofobia di Eropa - (Republika)  ​

Perdana Menteri Swedia juga ikut mengutuk pembakaran Alquran itu. Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Ulf Kristersson mencuitkan, “Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi yang legal belum tentu sesuai. Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan.”

Dia pun menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. “Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini,” ujarnya.

Dikecam Dunia Islam, Siapa Paludan?

Kecaman atas pembakaran Alquran di Swedia terus mengalir.

SELENGKAPNYA

Rasmus Paludan Kembali Bakar Alquran di Swedia

Pemerintah Swedia memberikan ijin aksi ini sebagai kebebasan berekspresi di Swedia.

SELENGKAPNYA

Ikuti Berita Republika Lainnya