Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Adha 1443 Hijriah di Masjid Al Ikhlas, Desa Patereman, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Ahad (10/7/2022). | ANTARA FOTO/Patrik Cahyo Lumintu/Zk/tom.

Literasi Umat

Menggali kembali Pemikiran Islam

Republika kembali menayangkan pemikiran para cendekiawan Muslim.

Assalamualaikum, Pembaca yang budiman.

Bangsa Indonesia dengan ke-Islamannya adalah dinamika yang kompleks. Meski tetap tetap bagian dari ummat secara global, mereka tetap punya ciri khas tersendiri, juga tantangan tersendiri, dan gairah tersendiri. 

Ada persinggungan antara tradisionalisme dan modernisme di situ. Ada perimbangan penguasaan ekonomi antara minoritas dan mayoritas yang khas. Ada singgungan politik yang unik juga di situ.

Bahkan sejak masa kolonialisme, kompleksitas tersebut sudah hadir. Ia mewarnai titik-titik krusial yang menentukan arah bangsa hingga saat ini. 

Setiap masa juga memunculkan dinamika pemikirannya sendiri-sendiri. Soal perjuangan kemerdekaan pada masa kolonialisme, bentuk negara pada masa setelah kemerdekaan, kebijakan pemerintah pada masa Orde Baru, seluruhnya diwarnai pemaknaan atas Islam yang Indonesia.

Pada pertengahan hingga akhir Orde Baru, muncul sekelompok pemikir Islam yang mulai memasuki ranah substansi dari Islam dan bagaimana ia diterapkan pada masyarakat Indonesia yang makin kosmopolit. Tak berkutat di ranah teologis dan praktik ibadah semata, nilai-nilai Islam digali lagi untuk menghadapi masa kiwari. 

Prof Kuntowijoyo, Cak Nurcholish Madjid, Pak Adi Sasono, Kiai Hasyim Muzadi, Buya Syafii Maarif, Prof Dawam Rahardjo, Prof Azyumardi Azra, adalah sebagian dari para pemikir tersebut. Bukan kebetulan, mereka memercayakan Republika jadi tempat menyetor gagasan-gagasan bernas mereka soal ke-Islaman dan kebangsaan di Indonesia. 

Pemikiran-pemikiran itu senyatanya masih sangat relevan di masa-masa sekarang, saat kita semakin kekurangan cendekiawan sekaliber mereka. Saat kian kemari Islam seperti hanya dibahas permukaannya saja.

Untuk itulah, Republika berikhtiar kembali menampilkan tulisan-tulisan mereka setiap hari secara bergilir di Republika.id. Syukur-syukur bisa memantik kembali adu gagasan seperti dulu. Mencoba memancing para cendekiawan Muslim kiwari ikut menuliskan buah perenungan mereka. Selamat menikmati tulisan-tulisan tersebut.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat